Masjid Agung Tirana atau lebih dikenal sebagai Masjid Namazgâh (Xhamia e Namazgjasë)
karena lokasinya yang berada di alun-alun Namazgâh . Dikenal juga dengan nama Xhamia e Madhe e Tiranës , adalah masjid agung di kota Tirana, ibukota Albania sekaligus juga merupakan masjid terbesar di negara tersebut dan terbesar di kawasan semananjung Balkan.
Meski sudah tampak begitu megah, namun masjid ini secara resmi belum menyelesaikan seluruh proses pembangunannya dan belum dibuka baik untuk peribadatan maupun untuk kunjungan umum.
Masjid Agung Baru Tirana
Distrik Tiranë, Albania
41.325620, 19.821153
Sejarah
Setelah jatuhnya komunisme di Albania, pada tahun 1991, Muslim Albania sering mengeluh karena didiskriminasi . Meskipun dua katedral untuk umat Katolik dan Ortodoks Timur dibangun, pada tahun 2016 umat Muslim Albania masih belum memiliki masjid pusat dan harus salat di jalanan. Saat hari raya Islam, Skanderbeg Square dipenuhi jamaah Islam, karena masjid Ethem Bey hanya berkapasitas 60 orang. Hujan membuat khutbah Jumat tidak bisa dilaksanakan.
Pada tahun 1992, presiden saat itu, Sali Berisha, meletakkan batu pertama sebuah masjid yang akan dibangun di dekat alun-alun Namazgja, dekat dengan parlemen, namun pembangunan tersebut tidak pernah selesai setelah ketua parlemen, Pjetër Arbnori, seorang Katolik, menentang rencana tersebut.
Keputusan pembangunan masjid diambil pada tahun 2010, oleh Walikota Tirana saat itu, Edi Rama yang mengumumkan pembangunan masjid tersebut secara mendadak. Dia menilai bahwa pembangunan masjid dinilai perlu karena sudah terdapat 114 gereja namun hanya 8 masjid (dari 28 pada tahun 1967).
Keputusan walikota tersebut mengundang komentar negatif dari Menteri Perhubungan, Sokol Olldashi, berpendapat bahwa pengumuman Rama adalah kampanye politik, terkait dengan pemilu lokal yang diselenggarakan pada Mei 2011.
Masjid Agung Tirana saat pembangunan. |
Olldashi menuduh wali kota, yang juga pemimpin oposisi Sosialis, menipu masyarakat. Denah pusat kota yang dirancang oleh Studio Arsitektur Perancis, yang telah disetujui oleh pemerintah kota, tidak termasuk masjid. Dewan kota membalas dengan mengatakan bahwa menteri "hanya melemparkan lumpur ke arah walikota."
Danaan untuk pembangunan masjid berasal dari organisasi Muslim Turki utama yang dikelola negara, Diyanet. Pada tahun 2015, presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengunjungi Albania untuk upacara pe resmian proyek pembangunan masjid tersebut .
Masjid ini memiliki empat menara setinggi 50 m, sedangkan kubah tengahnya setinggi 30 meter. Lantai pertama masjid akan mencakup pusat kebudayaan dan fasilitas lainnya, termasuk perpustakaan dan ruang konsfrensi .
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dekat gedung parlemen Albania dan akan memiliki kapasitas hingga 5000 orang untuk salat sekaligus di dalam masjid.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menyebut pembangunan masjid ini oleh pemerintah Turki sebagai “simbol unik persaudaraan antar bangsa” pada upacara peletakan batu pertama pada tahun 2015. ***
🌎 informasi gudang masjid di nusantara dan mancanegara.
--------------------------------------------------- - ----------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA