Masjid Al – Aga adalah Masjid tertua di Kosovo dan di seluruh wilayah
Balkan. Terletak dekat Dragash dan dibangun pada tahun 1289 atau sudah
melampaui usia tujuh abad sejak pertama kali dibangun. Masjid Al-Aga ini
menjadi bukti bahwa Islam telah sampai di Kosovo dan wilayah Balkan bahkan jauh
sebelum dinasti Usmaniyah (ottoman) menaklukkan daerah tersebut.
Masjid ini terletak erletak di lingkungan "Oxhina"
("Halebak") desa Mlikë, wilayah Gora, kotamadya Dragash, Republik
Kosovo. di jalan utama desa, dengan bagian depan menghadap ke barat laut. Di
dalam masjid terdapat halaman dengan akses ke masjid, kuburan, reruntuhan
makam, air mancur untuk wudhu dan keran baru di bagian luar pintu masuk masjid.
Masjid ini dikelilingi oleh banyak rumah vernakular tua
desa.
џамија Драгаш
Xhamia Dragash
Sheshi I
Dëshmorëve, Dragash 22000
Dinding utama
masjid seharusnya dibangun dari batu setebal 64 cm, kini diplester dengan
mortar. Konstruksi meskat mafil kemudian dibuat dari beton, sedangkan penutup
gazebo mafil dibuat dari kayu. Konstruksi atapnya terbuat dari kayu, sedangkan
atapnya bersegi empat, ditutup dengan genteng baru.
Pintu dan jendela sudah diganti dengan PVC. Lantai ruang sholat dilapisi
papan, sedangkan lantai ruang shalat dengan ubin keramik. Menara dibangun dari
batu bata yang dipanggang. Bangunan masjid ini memiliki denah bujur sangkar
dengan dimensi 7,3 x 7 m, dan ditutup dengan kubah yang memiliki ketinggian 744
cm dari lantai.
Ruang dalam berbentuk persegi panjang, berfungsi sebagai pintu masuk ke
ruang sholat dan dipisahkan oleh ceruk yang berfungsi sebagai ruang
penyimpanan. Di dalam bangunan terdapat tangga beton yang memiliki akses ke mahfil
dan menara. Tidak ada dekorasi di dinding di interior. Peralatan tidak
bergerak: mihrab, mimbar, mimbar, dll.
Menurut prasasti
yang ditemukan di fasad menara masjid, masjid tersebut dibangun kembali oleh
Ahmet Aga pada tahun 1238/1822 abad ke-19. Dalam prasasti itu juga tertera
tahun 688/1289, yang menurut dugaan merupakan tahun berdirinya masjid yang
dibangun oleh keluarga dari Halebi, Suriah. Oleh karena itu, berdasarkan
argumen tersebut, Masjid Mlika secara publik dianggap sebagai masjid pertama
yang dibangun di Kosovo dan di wilayah Balkan.
Sedangkan berdasarkan tradisi lisan, masjid
dibangun kembali dari nol oleh penduduk desa pada tahun 1963, dan menara masjid
pada tahun 1968. Penguatan konstruksi dengan tiang penyangga sekeliling masjid
dan penggantian atap dengan genteng baru dilakukan. setelah tahun 2003.
Migrasi Keluarga Muslim Suriah
Menurut dewan komunitas Islam di Dragaš pada tahun 1995 mereka menerima
dokumen resmi dari kantor Mufti kota Aleppo, Republik Arab Suriah, yang dengan
jelas dinyatakan bahwa sebuah keluarga bernama Al-Aga telah bermigrasi dari
Aleppo ke bekas wilayah Yugoslavia tersebut, khususnya di daerah yang dikenal
sebagai Mlika. Menurut dokumen tersebut, keluarga ini mulai bermigrasi pada
tahun 1095 dan berlanjut hingga tahun 1291. Masjid ini dipugar pada tahun 1822
oleh Ahmed Agha.
Terjepit diantara Albania dan Makedonia, di provinsi Gora ada sebuah desa
bernama Plava dab Mlika ditemukan artifak dari masa dinasti Seljuk. Meskipun
banyak yang mengira sejarah Islam di Balkan dimulai dengan ekspansi dinasti
Usmaniyah (Ottoman) di wilayah tersebut, namun itu ternyata bukanlah kehadiran Muslim
pertama di Eropa Timur.
Berabad-abad yang lalu, komunitas Muslim Turki Seljuk lainnya tiba di
Balkan dan sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam. Warisan mereka ditemukan
di provinsi Gora di Republik Kosovo di mana terdapat makam darwis Muslim
terkemuka Sarı Saltuk di samping sebuah masjid yang dibangun oleh Seljuk lebih
dari tujuh abad yang lalu.
Diduga makam
salah satu cendekiawan Islam terkemuka abad ke-13 Darwis Sarı Saltuk di desa
Plava. Dalam komunitas Muslim, masyarakat merasa terhormat jika makam pemimpin
agama yang dihormati berada di dekat tempat tinggal mereka. Oleh karena itu,
rasa hormat terhadap ulama dan darwis terkemuka telah menyebabkan masyarakat
'menganggap makam' seseorang sebagai makam dari darwis berdasarkan fakta
sejarah yang tidak jelas. Itu sebabnya dimasa kini Darwis Sarı Saltuk diduga
memiliki tujuh makam di Kosovo.
Masjid Al-Aga |
Gelombang pengungsi Suriah ke berbagai Negara termasuk ke Eropa timur seperti yang terjadi dimasa kini sebagai akibat konflik berkepanjangan, ini bukanlah pertama kalinya orang-orang di negara ini berimigrasi. Pada abad ke-13, orang-orang Turki yang tinggal di Suriah datang ke Balkan dan sebagian dari mereka menetap di desa Mlika. Masjid bernama Hacı Hüseyin diketahui dibangun oleh komunitas Turki yang juga merupakan bagian dari Seljuk.
Tepat seratus
tahun sebelum penaklukan Balkan oleh dinasti Usmaniyah (Ottoman), masjid yang
dibangun pada tahun 1289 ini memberikan bukti nyata kehadiran umat Islam di
Balkan. Masjid ini dipugar pada tahun 1822 oleh Ahmed Agha.
Tentang Republik Kosovo
Republik Kosovo sebelumnya merupakan bagian dari Republik Federasi
Yugoslavia yang bubar seiring dengan bubarnya Uni Soviet. Republik Kosovo
merupakan bagian Yugoslavia paling ahir yang memproklamirkan kemerdekaannya pada
17 Februari 2008 paska konflik berdarah dan genosida di Balkan. Pristina
merupakan ibukota Negara sekaligus kota terbesar di Kosovo.
Mimbar Masjid Al-Aga. |
Berdirinya Republik Kosovo telah ditolak oleh Republik Serbia yang mengklaim Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya, namun demikian meski Kosovo belum menjadi anggota PBB Negara ini sudah diakui oleh 104 dari 193 negara anggota PBB. Indonesia menjadi salah satu Negara yang belum mengakui kemerdekaan Kosovo.
92% penduduk Kosovo merupakan Etnis Albania, dimasa masa awal berdirinya
mereka menggunakan bendera Albania sebagai identitas negaranya. Etnis Serbia
4%, Bosnia 2% serta Turki dan Romawi masing masing 1%. Islam merupakan agama
mayoritas di Kosovo dengan penganut mencapat 93% dari seluruh penduduknya.***
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA