Masjid Islamic
Center Syekh Abdul Manan adalah masjid terbesar dan termegah di kabupaten
Indramayu provinsi Jawa Barat. Sejak selesai dibangun komplek masjid ini
menjadi incaran para wisatawan untuk menikmati keindahan masjid dan struktur
bangunannya.
Keberadaan Masjid Islamic Center Abdul Manan menjadi tempat untuk
menggerakkan peradaban dan perkembangan Islam di Indramayu. Dengan berjalannya
fungsi masjid sebagai sarana edukasi masyarakat. Pembangunannya dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan secara lebih luas.
Islamic Centre Indramayu
(Syekh Abdul Manan)
Jl. Soekarno
Hatta No.1, Pekandangan, Kec. Indramayu
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45214
Sejarah Masjid Syekh Abdul Manan
Sebelumnya, kabupaten memang sudah memiliki Islamic Center di lokasi yang
sama. Bangunan masjid sebelumnya berlantai satu dengan atap bersusun tiga khas
masjid masjid yang dibangun oleh Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YAMP).
Pada masa itu masjid Islamic Center yang lama biasa disinggahi bus bus untuk
beristirahat atau menunaikan kewajiban sholat lima waktu.
Pembangunan masjid yang kini berdiri dimulai tahun 2015. Biaya keseluruhan
pembangunan nya mencapai Rp. 122 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan,
dan Belanja Daerah ( APBD) kabupaten Indramayu, dan APBD Provinsi Jawa Barat.
Masjid ini diresmikan pada Jumat, 17 Ramadhan 1439 Hijriah atau 1 Juni 2018
oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) bertepatan dengan peringatan
malam Nuzulul Quran. Hadir dalam kegiatan tersebut
Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat, H. A. Buchori, MM, FKPD Indramayu dan ribuan umat islam.
Masjid Islamic Center Indramayu dulu dan kini. |
Peresmian
Islamic Center ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan bedug
oleh Gubernur Jawa Barat yang diawali dengan shalat isya dan tarawih berjamaah.
Pada saat peresmian, beberapa
sarana pendukung masjid ini masih dalam proses pengerjaan yakni aula, musium
dan perpustakaan. Beberapa hari setelah itu, Presiden RI, Joko Widodo, juga
melaksanakan sholat taraweh di masjid tersebut, disela kunjungan kerjanya di
Indramayu.
Nama masjid diambil dari seorang ulama besar asal Indramayu yang hidup di
zaman kolonial Belanda yakni Syekh Abdul Manan. Beliau meninggalkan
warisan berupa kitab yang ditulis dengan aksara Jawa dan Arab, kitab kitab
tersebut tersimpan di Museum Bandar Cimanuk Indramayu. Dimasa hidupnya, Syekh
Abdul Manan tinggal di sebuah rumah sederhana di wilayah Kelurahan Paoman,
Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Rumah tersebut masih terawat hingga kini.
Insiden
Bangunan Masjid Islamic Center Indramayu ini tercatat beberapa kali mengalami
insiden, pada 24 januari 2021 plafon atau langit langit lantai dua masjid ini
tiba tiba ambruk meski kondisi cuaca saat itu sedang baik baik saja. Beruntung pada saat kejadian area di lantai dua sedang tidak ada
jemaah.
Beberapa pekan sebelumnya,
jamaah shalat di masjid itu dikejutkan dengan robohnya salah satu menara masjid
yang diduga akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi saat insiden
tersebut.
Arsitektur
Secara umum Masjid Islamic Center Indramayu ini dibangun dengan denah
seperti masjid masjid tua bersejarah dunia Islam, terdiri dari bangunan utama
masjid diapit oleh dua bangunan sayap disisi kiri dan kanannya, disisi depan
terdapat pelataran tengah dengan hamparan rumput sintetis dikelilingi oleh
bangunan selasar dan empat bangunan menara di masing masing empat penjuru
masjid.
Masjid ini memiliki tiga kubah, kubah terbesar diatas bangunan utama diapit
oleh dua kubah yang lebih kecil diatas bangunan sayap kiri dan kanan. Halaman
masjid ini cukup luas dilengkapi dengan area parkir, taman dan jejeran air
mancur memanjang satu aksis dengan pintu utama masjid.
Masjid Islamic Center Indramayu (foto: deni_kumbala) |
Dari arah depan pengunjung akan melewati gerbang besar berlengkung,
melewati gerbang itu terhampar pelataran tengah menghadap langsung ke pintu
utama masjid. Di area pelataran tengah ini dipasang dua payung seperti payung
di pelataran Masjid Nabawi ditempatkan disisi kiri dan kanan beranda bangunan
utama masjid.
Masuk ke dalam masjid tempak ruang sholat lantai utama yang terhampar luas,
enam pilar beton bewarna emas berjejer di samping kiri dan kanan menopang
struktur atap dan lantai dua masjid. Sisi dalam kubah dibiarkan terbuka dilukis
dengan ornamen langit dan awan putih ditengahnya menggantung satu unit lampu
kristal berukuran cukup besar.
Mihrab dan mimbar masjid dibuat dari kayu berukir. Mihrabnya dibangun
berbentuk gerbang segi empat simetris dengan dinding sisi kiblat dihias dengan
ukiran motif floral serta satu kaligrafi kalimat tauhid ditempatkan di sisi
kiblat bagian atas.
Masjid Islamic Center Indramayu saat proses pembangunan, tampak dibagian depan foto bangunan masjid lama (foto: Iin Muslichin) |
Empat Menara
masjid ini masing masing dibangun setinggi sekitar 100 meter dengan gaya arabia
yang sangat kental. Lambang bulan bintang menghias masing masing puncak Menara.
Penggunaan sistem tata lampu LED pada bangunan masjid ini termasuk pada air
mancurnya menghadirkan pemandangan manawan di malam hari.
Area Masjid
Islamic Center Abdul Manan berada di luas tanah 12 hektar dan baru 6,2 hektar
yang dimanfaatkan. Lantai satu mempunyai luas 860 meter persegi yang mampu
menampung kapasitas 1.250 jamaah. Sedangkan luas lantai duanya sekitar 737
meter persegi dengan kapasitas daya tampungnya 1.000 jamaah.
Adapun kluster
masjid seluas 1.800 meter persegi mampu menampung sekitar 2.500 jamaah. Serta
selasar penghubung sekitar 1.000 meter persegi diklaim mampu menampung hingha
1.500 jamaah.
Ramai Dikunjungi di bulan puasa
Berbeda dengan
kondisi masjid sebelumnya ditempat yang sama, kehadiran bangunan masjid Islamic
Center Indramayu yang baru ini begitu memikat perhatian warga yang tidak saja
datang untuk beribadah namun juga untuk menikmati suasana dimasjid ini. Tak
heran ketika hari besar agama Islam, masjid ini selalu dipadati oleh
pengunjung.
Selama bulan
suci Romadhon, Masjid Islamic Center ini, selain tempatnya nyaman dan tenang
untuk beribadah, juga cocok untuk ngabuburit alias menunggu datangnya waktu berbuka
puasa bersama keluarga. Disekitar masjid terdapat banyak penjual takjil dan aneka
makanan berbuka puasa.
Di masjid ini,
salat tarawih dan witir dilakukan sebanyak 23 rokaat. Dalam pelaksanaan salat sunah
tersebut, imam sholat akan menerapkan satu juz per malam. Bacaan imam yang
merdu dan terasa adem menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi jemaah
untuk sholat di masjid ini.
Sebelum
pelaksanaan tarawih, akan dilakukan kultum yang disampaikan oleh para ustadz
yang sudah terjadwal dan pada sepuluh hari terakhir Bulan Ramadan, diadakan
qiyamul lail. Di hari hari biasa Masjid Islamic Center juga menggelar kegiatan
pengajian rutin bakda magrib, berupa kajian kitab kuning, kitab Ihya Ulumuddin,
tafsir jalalen dan Kitab Madzahibul Arbaah. Pengajian rutin tersebut tetap
dilaksanakan selama bulan puasa namun jadwalnya dipindah bakda subuh.***
Rujukan
https://fajarcirebon.com/masjid-islamic-center-ramai-dikunjungi/
https://jabar.idntimes.com/life/inspiration/langgeng-irma-salugiasih-1/fakta-masjid-islamic-center-syekh-abdul-manan?page=all
https://jabar.poskota.co.id/2021/01/25/bruuuuk-plafon-lantai-dua-masjid-islamic-center-kabupaten-indramayu-ambruk?view=all
http://bappeda.jabarprov.go.id/warga-indramayu-kini-punya-islamic-center-megah/
https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/aher-resmikan-masjid-islamic-center-syekh-abdul-manan-indramayu
https://www.cirebonraya.com/ciayumajakuning/pr-4373112142/Inilah-Sejarah-Masjid-Islamic-Center-Indramayu-yang-Diberi-Nama-Syekh-Abdul-Manan
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA