Halaman

Sabtu, 10 Juni 2023

Islam di Kanada [bagian 2]

Midnight Sun mosque atau Masjid Matahari di tengah malam di Inuvik, wilayah kutub utara di Kanada. Bangunan Masjid ini tidak dibangun ditempat ini tapi dibuat utuh di kota Winiipeg, Manitoba lalu diangkut ke tempat ini sejauh 4000km. [foto: wikipedia]

Kebebasan Beragama di Kanada
 
Piagam hak asasi dan kebebasan Kanada menjadim kebebasan beragama sehingga muslim di Kanada secara hukum tidak akan menghadapi diskriminasi. Di dalam bagian 2(a) Piagam tersebut secara tegas menyebutkan, pemakaian jilbab diizinkan di sekolah dan tempat kerja, meskipun wilayah Quebec telah memutuskan bahwa niqab atau burka tidak diterima di sekolah atau fasilitas medis dengan provinsi lain yang mempertimbangkan larangan serupa.
 
Hari raya keagamaan dan pantangan makanan juga dihormati, tetapi di luar daerah perkotaan besar mungkin sulit menemukan makanan halal. Juga seringkali sulit untuk menerapkan aturan Islam terhadap riba.
 
Muslim di beberapa bagian Kanada telah meminta pengadilan perselisihan keluarga untuk mengawasi kasus-kasus keluarga kecil tetapi dihadapkan pada tentangan keras dari kelompok tradisional dan kelompok Muslim liberal, yang melabeli permintaan tersebut sebagai langkah menuju penerapan Hukum 'Syariah'.
 
Usulan ini ditentang oleh Kongres Muslim Kanada, Dewan Perempuan Muslim Kanada dan kelompok perempuan non-Muslim. Mengingat masalah publisitas, Muslim di Kanada telah memilih untuk menghentikan masalah ini.
 
Gatineau Mosque di Queebec Kanada. [foto: wikipedia]

Pada bulan Desember 2011 Jason Kenney, Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, dan Multikulturalisme Kanada, mengumumkan bahwa wanita akan diminta untuk tidak menutupi wajah mereka selama upacara kewarganegaraan.
 
Statistik keluarga
 
Menurut laporan The Vancouver Sun, hasil perkawinan antara Muslim dan non-Muslim adalah sebagai berikut:
 
Sekitar 77% anak Kanada yang dibesarkan oleh ibu Muslim dan ayah non-Muslim tidak menganggap diri mereka Muslim, sementara 99% yang dibesarkan oleh orang tua Muslim berkomitmen pada agama, ungkap sebuah studi demografi Muslim dari Statistics Canada di Ottawa.
 
Angka-angka ini mendukung mengapa Islam melarang perkawinan campuran dan perempuan muslimah tidak diperbolehkan menikah dengan laki-laki non-Muslim karena perkawinan campuran menghilangkan garis keturunan Islam.
 
Studi lebih lanjut menambahkan bahwa hanya 4% wanita Muslim kelahiran asing di Kanada yang melakukan perkawinan campuran. Tapi Muslim generasi kedua biasa melakukan perkawinan campur karena hampir 40% dari keluarga Muslim kelahiran Kanada terdiri dari istri Muslim dan suami non-Muslim.
 
Ummah Masjid & Community Centre di Halifax, Nova Scotia  [foto: wikipedia]

Profesor sejarah Islam Universitas Simon Fraser William Cleveland mengatakan bahwa wanita Muslim imigran dari Timur Tengah jarang menikah dengan non-Muslim daripada Muslim kelahiran Kanada dari tempat-tempat seperti Asia dan Afrika.
 
Produk Syariah Kian Digemari di Kanada
   
Meningkatnya jumlah populasi muslim di Kanada berdampak pada meningkatnya permintaan pasar pada produk ekonomi syariah. Muslim di Kanada mulai beralih ke produk yang sesuai dengan prinsip Islam untuk pengelolaan dana pensiun dan investasi.
 
Kesadaran akan syariat semakin terbentuk dimasyarakat muslim Kanada sehingga mulai tumbuh kecenderungan memilih produk syariah sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan menghindari untuk berkontribusi membiayai perusahaan yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.
 
Pembiayaan syariah di Kanada sebagian besar bergerak dibidang pertambangan, kehutanan dan teknologi. Bank dan institusi keuangan Islam tidak akan menerima atau menyediakan dana bagi apapun yang melibatkan alkohol, perjudian, pornografi, tembakau, senjata dan daging babi. [bersambung ke bagian 3]

-------------------------------ooOOOoo------------------------------------- 

Baca Juga
 
Sejarah Islam di Kanada                                 
Masjid Innuvik, Masjid ke 4 di Kutub Utara
Tiga Masjid di Kutub Utara
Masjid 4000 kilometer

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA