Masjid Jami' Al-Mubarak Krukut ditahun 1915 (foto dari KITLV Leiden diwarnai oleh IG @rajakelir) |
Masjid Krukut adalah salah satu masjid tua di Jakarta, dibangun sesudah tahun 1785 di atas sebidang tanah luasnya 1.000 m2 yang disebut Cobong Baru. Dibangun oleh kaum peranakan Tionghoa di Batavia, setelah memperoleh izin dari Gubemur Jenderal Willem Arnold Alting Gubernur-Jenderal Hindia Belanda ke-32 yang memerintah antara tahun 1780 – 1796.
Izin tersebut diberikan kepada kapitan Cina peranakan (Muslim) yang bernama Tamien Dosol Seeng. Mimbar kayu di masjid ini pantas dianggap karya besar seni ukir Tionghoa, sayang sekali, bentuk ukiran mimbar itu tak tajam lagi akibat dilapisi cat perak tebal pada tahun 1975 dan kini bahkan raib tak jelas keberada’annya.
Masjid Jami Almubarak
Jl. Kebahagiaan 7-A RT.6/RW.1, Krukut, Taman Sari
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11140
(021) 63853447
Perombakan dan pembangunan total masjid ini dilakukan tahun 1994. Bangunan masjid diperluas oleh Syech Abdul Khaliq A Bakhsh dan dilaksanakan oleh Abdul Malik Muhammad Aliun sebagai wakaf untuk umat Islam.
Di kawasan Krukut kini sudah hampir tak ada lagi muslim Tionghoa yang bermukim disana dan justru lebih banyak di dominasi muslim keturunan arab.
Selain Masjid Kebon Jeruk (1768) di Hayam Wuruk, di Gajah Mada yang terletak di seberangnya ada Masjid Krukut (1785) yang juga diangun orang Tionghoa Muslim, begitupun Masjid Tambora (1761) di Tanah Sareal.
Namun, berbeda dengan Masjid Kebon Jeruk yang masih memperlihatkan ciri Tionghoa dengan sistem bracket (dougong) khas Tionghoanya, Masjid Krukut telah berubah sama sekali. Bahkan, menurut keterangan Pater Heuken juga, mimbar indah berukiran Tionghoa yang tadinya ada di masjid ini pun kini telah hilang entah ke mana.
Plakat pembangunan masjid Al Mubarak Krukut. |
Menginjak teras Masjid yang sejuk beralaskan batu marmer, kita akan "disodori" sebuah ukiran plakat terbuat dari batu marmer yang tertanam di dalam tembok. Di sisi kiri, plakat tersebut berukiran tulisan huruf arab dan ukiran bertulisan huruf latin berbahasa Indonesia di sisi kanannya. Teks berbahasa Indonesia yang ada di sebelah kanan, selengkapnya berbunyi:
"Insya Allah peresmian Mesjid Al Mubaroq pada Hari Jum'at tgl 14 Januari 1994/ 3 Sya'ban 1414H. Mesjid Al Mubaroq ini dibangun dengan sumbangan Syech Abdul Khaliq A. Bakhsh dan dilaksanakan oleh H. Abdul Malik Muhammad Aliun sebagai wakaf untuk umat Islam di Indonesia. Jakarta, 14 Januari 1994. Tertanda Duta Besar Saudi Arabia di Jakarta, Syech Abdullah Abdurrahman 'Alim dan Penyumbang, Syech Abdul Khaliq A. Bakhsh".
Masjid jami' Al Mubarak masa kini. |
Masjid Jami Al-Mubarak Masa Kini Meskipun perjalanan sejarahnya kental dengan peran dari muslim Tionghoa Batavia, diamsa kini tak lagi terasa aroma Tionghoa di masjid ini. Masjid berlantai dua itu sudah sama seperti kebanyakan masjid modern saat ini. Warga setempat generasi kini lebih mengenal kawasan krukut sebagai Kawasan hunian etnis arab dan tekenal sebagai arab krukut.
Pengurus masjid Jami Al-Mubarak Krukut memastikan bahwa tidak ada lagi artefak yang tersisa dari bangunan asli saat dibangun di masjid ini, mengingat bahwa perombakan yang dilakukan tahun 1994 merobohkan bangunan lama secara total untuk kemudian dibangun lebih besar dengan arsitektur yang sama sekali berbeda.
Seperti masjid masjid lainnya, masjid Jami Al-Mubarak Krukut ini senantiasa Makmur dengan berbagai aktivitas. Selain senantiasa Makmur dengan Jemaah juga Makmur dengan aktivitas kajian rutin, pembagian sembako untuk fakir miskin dan beragam aktivitas lainnya termasuk semarak romadhon dengan tadarus, bukber hingga I’tikaf. (dirangkup dari berbagai sumber, diolah).***
Interior Masjid Jami Al Mubarak Krukut |
papan nama Masjid Al Mubarak Krukut. |
Masjid Jami Al Mubarak Krukut Tempo Dulu |
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Masjid “Si Pitung” Al Alam, Marunda, Jakarta Utara (1527)
Masjid Al-Alam Cilincing (1527)
Masjid Jami’ As-Salafiyah, Masjid Pangeran Jayakarta (1620)
Masjid Jami’ Al Atiq, Kampung Melayu, Jakarta Selatan (1632)
Masjid Al Anshor Pekojan, Jakarta Barat (1648)
Masjid Al-Arif Pasar Senen (1695)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA