Masjid
Ali bin Abi Thalib merupakan satu dari tiga masjid bersejarah yang berada di
sebelah barat Masjid Nabawi bersama sama dengan Masjid Al-Ghamamah dan MasjidAbu Bakar Siddiq R.A. Lokasi Masjid ini hanya terpaut sejauh sekitar 100 meter sebelah
barat dari gerbang nomor 7 pelataran masjid Nabawi setelah perluasan dan
sekitar 122 meter ke utara dari Masjid Al-Ghamamah. Lokasi Masjid Ali bin Abi Thalib berada
di sisi selatan ruas jalan As-Salam, ruas jalan yang berahir ke gerbang Nomor 7
pelataran Masjid Nabawi.
Masjid Ali Bin Abu Thalib tidak lagi digunakan sebagai tempat ibadah, karena lokasinya yang berdekatan dengan Masjid Nabawi, semua aktivitas sholat lima waktu dialihkan ke Masjid Nabawi. Pintu masjid ini selalu terkunci, namun tetap menarik perhatian Jemaah dari berbagai Negara untuk sekedar berkunjung. Sayangnya ada saja Jemaah yang melakukan perbuatan kurang terpuji dengan mencoret coret tembok masjid ini terutama di sisi sekitar pintu gerbang sisi timur masjid.
Sejarah Masjid Ali Bin
Abu Thalib
Menurut
riwayat, Nabi pernah sholat Ied di tempat ini. sementara riwayat yang lain
menyebutkan bahwa masjid ini dibangun di teratak rumah Khalifah Ali Bin Abi
Thalib bersama istrinya Fatimah Az-Zahra yang merupakan putri kesayangan Rosulullah
S.A.W. itu sebabnya masjid ini dinamai dengan nama Masjid Ali Bin Abu Thalib.
Bersamaan
dengan dimulainya proyek perluasan Masjid Nabawi, masjid Ali Bin Abi Thalib dan
dua masjid lainnya di lokasi yang berdekatan sempat dikabarkan akan di gusur,
namun ternyata berita itu tak terbukti, masjid Ali Bin Abu Thalib masih berdiri
ditempatnya meski tidak dibuka untuk umum. Semua aktivitas sholat berjamaah
lima waktu dialihkan ke Masjid Nabawi karena memang lokasinya yang tidak
berjauhan. Dan memang tidak ada anjuran ataupun keistimewaan untuk melakukan
sholat di masjid ini.
Sejarah Pembangunan
Masjid Ali Bin Abu Thalib
Masjid
Ali Bin Abi Thalib pertama kali dibangun ole Khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang
memerintah di Madinah sebagai pengingat sejarah tempatnya berdiri. Bangunan
tersebut kkemudian direnovasi oleh Gubernur Dhaigham Al-Manshuri, Gubemur
Madinah tahun 881 H. Setelah itu juga direhab oleh Sultan Abdul Majid I pada
saat Arab Saudi menjadi bagian dari wilayah Khalifah Turki Usmani yang berpusat
di Istanbul. Renovasi terhadap masjid ini kembali dilakukan tahun 1269 H.
Dimasa
kekuasaan kekuasaan Kerajaan Arab Saudi, Masjid Ali Bin Abu Thalib kembali direnovasi oleh Raja Fahd pada tahun 1411 H,
sebagaimana dijelaskan pada prasasti yang dipasang ditembok pagar disamping
gerbang timur masjid. Raja Fahd memperluas masjid ini hingga mencapai 682 m2 dengan
menara setinggi 26 meter.
Arsitektur Masjid Ali
Bin Abu Thalib
Masjid
Ali Bin Abu Thalib terdiri dari bangunan utama, satu menara, gerbang dan pagar
keliling serta kamar mandi. Bangunan utama masjid ini dilengkapi dengan serambi
dengan lima lengkungan berceruk dalam bentuk senada. Pintu utama berada di
lengkungan tengah, empat lengkungan lain terdapat jendela berbentuk segi empat.
Pintu masjid ini sejajar dengan gerbang utama masjid yang menghadap ke jalan
raya As-Salam di sebelah utara masjid.
Bangunan
utama masjid ini memanjang timur barat sepanjang 35 meter dengan lebar 9 meter.
Dengan tembok massif warna putih tanpa kanopi. Bagian atapnya dilengkapi dengan
tujuh kubah. Satu kubah utama sedikit ditinggikan dibagian tengah dengan denah
segi delapan,sementara enam kubah lainnya mengapit di sisi kiri dan kanan
masing masing berdenah segi empat.
Masa kini Masjid Ali Bin Abu Thalib, berdiri diantara jejeran gedung gedung hotel yang berjejer di sekitar Kompleks Masjid Nabawi. |
Sisi
kiblat masjid Ali Bin Abi Thalib berada di sisi selatan karena memang kota
Madinah berada di sebelah utara kota Mekah. Mihrab masjid ini berada dibagian
tengah sisi kiblat berupa sebuah cerukan sedalam 1.25 meter di tembok sisi
selatan yang sedikit dibangun menonjol kesisi luar, setinggi sekitar tiga meter.
Dinding sisi selatan masjid ini dilengkapi dengan beberapa penopang tembok di
sisi luar.
Secara
keseluruhan masjid Ali Bin Abu Thalib ini memiliki langgam bangunan yang mirip
dengan Masjid Al-Ghamamah, namun menaranya dibangun serupa dengan menara MasjidAbu Bakar Assidiq, berupa menara berdenah segi delapan dengan satu balkoni dan
bagian puncaknya berbentuk kerucut lancip layaknya bangunan menara gaya Usmani.
Satu menaranya ini dibangun di sudut tenggara masjid menempel ke tembok masjid.
Bangunan
kamar mandi dan tempat wudhu dibangun di sebelah barat bangunan utama.
Sekeliling masjid ini kini dilengkapi dengan pagar tembok dan dua gapura.
Gapura utama di sisi utara dan gapura kedua di sisi timur. Pintu pagar di dua
gerbang ini kini selalu dalam keadaan terkunci. Di bagian depan masjid di
tengah jalur pedestrian kini berdiri 4 unit bangunan ATM berdenah segi
delapan.***
Masjid Ali Bin Abu Thalib dengan latar depan arkade Hotel Aramas yang berada diseberang jalan masjid Ali bin Abu Thalib. |
Aerial view Masjid Ali Bin Abu Thalib dari sisi selatan (sisi kiblat) tampak area mihrabnya yang sedikit menonjol keluar dari tembok masjid dibagian tengah. |
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang informasi masjid di
Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Masjid Abu Bakar Siddiq R.A. Madinah
Masjid Al-Ghamamah Madinah
Ada Apa Dengan Kubah Hijau Masjid Nabawi (Bagian-2)
Masjid Al-Ghamamah Madinah
Ada Apa Dengan Kubah Hijau Masjid Nabawi (Bagian-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA