Honduras berada di Benua Amerika bagian tengah, menghadap ke laut Karibia. |
Dimanakah Honduras?
Honduras
adalah Negara berbentuk Republik yang berada di Karibia, Benua Amerika bagian
tengah. Sebelah utara dan timurnya menghadap ke laut Karibia, sebelah selatan
berbatasan dengan Nikaragua, disebelah baratnya berbatasan dengan Elsalvador
dan sebagian kecil wilayahnya menghadap ke teluk Fonseca di Samudera Pasifik,
sebuah teluk yang diapit oleh wilayah Negara Elsalvador dan Nikaragua.
Secara
geografis wilayah Amerika tengah memang berada diantara Samudera Pasifik di
sebelah barat dan Laut Karibia di sebelah timurnya. Wilayah ini terkenal dalam
dongeng dongeng bajak laut Karibia dan namanya bertebaran dalam catatan para
penjelajah Samudera sejak dahulu kala.
Honduras
memiliki luas wilayah seluas 112.492 km2 atau kira kira 13% lebih kecil dari
luas propinsi Kalimantan Timur (129.066,64 km2). Jumlah penduduknya mencapai
7,529,403 jiwa atau kira kira 13% lebih banyak dari jumlah penduduk propinsi Riau
(6.657.900 jiwa – data 2018). Honduras beribukota di Tegucigalpa yang juga
merupakan kota terbesar di Negara itu.
Uniknya
bahwa Honduras dikenal sebagai Negara penghasil pisang terbesar di dunia
sehingga dijuluki sebagai “Republik Pisang”. Bahasa Spanyol adalah bahasa resmi
Honduras, karena memang sejak abad ke 16 Honduras menjadi wilayah jajahan
Spanyol.
Seiring
dengan silih bergantinya kekuasaan di wilayahnya, Honduras sempat tiga kali
menyatakan kemerdekaannya. Pada tanggal 15 September 1821 Honduras mendeklarasikan
kemerdekaan dari Spanyol, kemudian pada tanggal 1 Juli 1823 mendeklarasikan
kemerdekaan dari Emperium Meksiko Pertama, dan pada tanggal 5 November 1838
mendeklarasikan kemerdekaannya dari Negara Republik Federasi Amerika Tengah.
Namun hari kemerdekaannya ditetapkan setiap tanggal 15 September.
Masjid dan Islamic Center di kota San Pedro Sula, Masjid terbesar dan satu satunya yang dibangun dalam bentuk bangunan masjid pada umumnya yang ada di Honduras. |
Masuknya Islam ke Honduras
Sudah
sejak lama wilayah Amerika Tengah (Karibia) menjadi tujuan imigran dari Timur
Tengah dan benua
Afrika. Faktor sikap
toleran dari penduduk lokal dan terbukanya kesempatan memperbaiki taraf hidup
menjadi alasan mereka datang kesini, selain beragam persoalan di dalam negeri
asal mereka yang memaksa mereka harus meninggalkan Negara asalnya. Wajar bila
kemudian wilayah Amerika Tengah ini bagaikan negeri kedua bagi para imigran
tersebut.
Sejarah
mencatat, imigran Arab dan Afrika adalah yang pertama datang ke Amerika jauh
sebelum Christopher Columbus menemukan benua itu. Mereka adalah ummat Muslim
yang menghindari represi dari kaum Nasrani setelah jatuhnya daulah
Islamiah Andalusia
(Spanyol). Setelah itu semakin deras arus kehadiran imigran asal Arab pada abad
ke-19 dan ke-20. Alasan mereka karena adanya gejolak yang terjadi di tanah
Arab, khususnya Palestina. Salah satu negara yang menjadi tujuan imigran itu
adalah Honduras.
Honduras
mulai menerima kehadiran gelombang imigran Arab sekitar tahun 1896 hingga 1918.
Sebagian besar imigran itu warga keturunan Arab asal Palestina. Secara
demografi, kebanyakan merupakan kaum Nasrani, namun terdapat pula umat beragama
Islam. Namun mereka bisa cepat berbaur dengan warga lokal serta mulai
menjalankan kehidupan baru.
Di
Honduras, para imigran Arab itu menjalankan berbagai aktivitas. Ada yang
menjadi politisi atau pegawai pemerintahan, tapi paling banyak terjun di dunia
bisnis dan perdagangan. Diperkirakan jumlah mereka mencapai 100 hingga 200 ribu
jiwa dari tujuh juta populasi penduduk. Hinduras pun tercatat sebagai negara
dengan jumlah imigran Arab Palestina terbesar di kawasan Amerika Tengah sejajar
dengan Amerika Serikat, Kanada dan Chile.
Jumlah
imigran Arab Muslim sekitar 2.790 jiwa atau 0,04 persen dari populasi. Kendati
tidak signifikan dari segi kuantitas, kehadiran mereka cukup memberi kontribusi
dalam pembangunan bidang sosial, ekonomi, dan politik atau pun keagamaan.
Suasana haru di Masjid dan Islamic Center Tegucigalpa, saat seorang penduduk setempat mengucapkan kalimat dua kalimat sahadat menyatakan ke-Islaman-nya. |
Organisasi Islam di Honduras
Sejak
tahun 1984, umat Muslim memiliki wadah oragnisasi. Namanya Centro Islamico de Honduras
yang berkedudukan di kota San Pedro Sula, pimpinan Yususf Amdani. Organisasi
lainnya adalah Comunidad Islamica de Honduras di Cortez. Organisasi keagamaan
ini semakin cepat akselerasi umat Muslim pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan
dan keagamaan.
Tujuan
utama mendorong kesejahteraan di kalalangan imigran Arab dan Muslim. Sejumlah
masjid didirikan. Organisasi juga menggiatkan aktifitas keagamaan. Antara lain
kajian dan pemebelajaran Al Qur'an, diskusi agama, dan isu keumatan, pendidikan
agama untuk anak-anak, bahasa Arab serta pembinaan sosial lainnya.
Banyak
dibukanya perkebunan pisang melambangkan transformasi pembangunan sejak abad ke
19. Potensi besar ini pada akhirnya menarik perhatian para pelaku indstri
pertanian, pedagang ataupun pekerja. Padagang Arab Muslim ikut berkontribusi
dalam setiap tahapan perkembangan di sana.
Mereka
mengawali dengan pembukaan sejumlah perusahaan. Sebagian lagi terjun langsung
membuka perkebunan pisang atau menjadi pekerja di perkebunan. Komunitas imigran
Arab dan Muslim menempati distrik La Lima, El Progresso, dan Puerto
Cortez.
Kehidupan
mereka sangat sederhana. Tiada kemewahan dalam soal materi, seperti rumah,
pakaian atau perhiasan. Ketika pergi dari satu desa ke desa lain untuk menjual
hasil perkebunan, mereka memilih tinggal di penginapan sederhana atau
rumah-rumah penduduk. Faktor inilah yang menciptakan kedekatan dengan warga
lokal.
Peribadatan di Masjid dan Islamic center San Pedro Sula, Honduras. |
Para
imigran ini tidak serta merta meninggalkan identitas tradisi dan budaya negara
asal. Sebaliknya, mereka menjaga baik praktek tradisi nenek moyang. Ini bisa
ditilik dari bentuk rumah yang bergaya Timur Tengah atau sejumlah komoditas
dagang yang merupakan ciri khas produk asli Timur tengah, misalnya minyak
wangi, obat tradisional Arab dan masih banyak lagi.
Di
samping itu, para imigran tetap memperhatikan perkembangan yang terjadi di
Palestina. Secara reguler, mereka membaca koran-koran dari Palestina. Beberapa
pengusaha rutin membantu perjuangan saudara sebangsa dalam memperoleh hak-hak
mereka. Mereka juga sudah terbiasa melaksanakan shalat jenazah untuk mengenang
para syuhada Palestina.
Kaum
imigran Arab semakin mendapat pengakuan di masyarakat. tak hanya kontribusi di
sektor perekonomian, mereka juga melaksanakan progarm-program sosial dan
pendidikan. Salah satunya dapat dilihat melalui sekolah yang dididrikan di
pinggir kota San Pedro Sula. Sekolah ini menampung sekitar 300-an anak-anak
kurang mampu di wilayah tersebut. (Bersambung ke bagian-2)
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang informasi masjid di
Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA