Berdiri megah dengan satu menara sederhana, Masjid Ljubljana menjadi masjid pertama dan satu satunya di era modern Slovenia. |
Slovenia, salah satu Negara Republik di Eropa tengah yang merupakah
salah satu Negara pecahan dari Republik Federasi Yugoslavia, yang kemudian
mendirikan Negara merdeka di tahun 1991 seiring dengan runtuhnya Negara federasi
yang didirikan oleh Josep Bros Tito tersebut. Slovenia berbatasan dengan Austria
disebelah utara, Hongaria disebelah timur, Kroasia disebelah selatan dan Italia
disebelah baratnya.
Republik Slovenia memisahkan diri dari Republik Federasi Yugoslavia dan
menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 25 Juni 1991, diterima sebagai anggota
PBB pada tanggal 22 Mei 1992 dan diterima sebagai anggota Uni Eropa pada
tanggal 1 Mei 2004.
Dibidang pertahanan, Slovenia bergabung dengan organisasi fakta pertahanan
atlantik utara (NATO).
Islam adalah agama dengan penganut terbesar kedua di Slovenia dengan
penganut mencapai hampir 50 ribu jiwa atau setara dengan 2,4%. Mayoritas
penduduk Slovenia menganut agama Katholik, sebagian besar Muslim Slovenia
berasal dari etnis Bosnia & Herzegovina, Kosovo dan etnis Slavia lainnya.
Gambar rancangan artis masjid Ljubljana. |
Masjid di Slovenia berdiri setelah perjuangan
40 tahun.
Dalam sejarahnya, Slovenia pernah memiliki masjid permanen dan cukup megah
di Log pod Mangartom, sebuah desa di barat laut Slovenia. Masjid tersebut
dibangun oleh resimen infantri ke-4 Bosnia-Herzegovia semasa perang dunia
pertama dan kemungkinan besar hancur tak bersisa semasa perang dunia tersebut,
ataupun diruntuhkan segera setelah perang berahir.
Muslim Slovenia terutama yang tinggal di ibukota Negara tersebut ahirnya
memiliki sebuah masjid di ibukota Negara setelah menanti selama 40 tahun sejak
pertama kali petisi dikirimkan ke pemerintah untuk pembangunan tempat ibadah
bagi muslim Slovenia di Ibukota Negara.
Empat dekade bukanlah waktu yang sebentar, namun penantian dengan penuh
kesabaran itu ahirnya membuahkan hasil, masjid yang di impi impikan itu kini
berdiri megah dalam arsitektur kontemporer modern tanpa kehilangan ciri
utamanya sebagai masjid. Masjid di Ibukota Negara Slovenia itu berdiri di bekas
lahan industri.
Islamska skupnost v republiki Sloveniji
Grablovičeva ulica 14, 1000 Ljubljana,
Slovenia
islamska-skupnost.si
Setelah penantian yang begitu lama, wajar bila upacara peletakan batu
pertama pembangunan masjid ini pun dihadiri ribuan muslim Slovenia. Upacara
resmi tersebut turut dihadiri oleh anggota lembaga kepresidenan Bosnia &
Herzegovina Bakir Izetbegovic, Presiden dari pemerintahan Slovenia Alenka Bratušek, Mantan
Presiden Slovenia Danilo Turk, Walikota Ljubljana Zoran
Jankovic, mufti komunitas muslim
di Bosnia &
Herzegovina Hussein Kavazovic dan mufti Ljubljana Nedzad Grabus.
Proyek pembangunan masjid dan Islamic center di Ljubljana ini tentu saja
menjadi catatan sejarah baru bagi Slovenia dan hubungan antara kedua Negara
Slovenia dan Bosnia & Hezegovina yang keduanya sama sama Negara pecahan
Federasi Yugoslavia. Dan menjadi sejarah baru bagi toleransi beragama di
Slovenia dimana komunitas muslim merupakan minoritas berbanding terbalik dengan
tetangganya, Bosnia & Herzegovina.
Sejak tahun 1969
Upaya untuk membangun Islamic Cultural Center di Ljubljana
berawal di tahun 1969, saat itu pengajuan izin pembangunan masjid
diajukan ke pemerintah Slovenia oleh Sulejman Kemurato, selaku ketua komunitas muslim di Ljubljana. Namun
perkembangan selanjutnya muslim disana kesulitan untuk memenuhi semua perizinan
pembangunan ditambah lagi dengan kesulitan mendapatkan lahan untuk
pembangunannya.
Masjid dan juga pusat kebudayaan Islam Ljubljana, Slovenia. |
Masalah administrasi, birokrasi hingga perundang undangan menjadi
ganjalan bagi harapan muslim disana untuk memiliki masjid. Proposal pembangunan
–nya tertahan di para pejabat lokal yang enggan meluluskan proposal tersebut,
dan sebagian dari mereka melakukan upaya referendum untuk pemungutan suara atas
rencana pembangunan masjid tersebut.
12,000 orang turut berpartisipasi menandatangani petisi tersebut. Namun
petisi itu kemudian di anulir oleh Mahkamah Konstitusi Slovenia yang menyebut
hal tersebut telah melanggar konstitusi di ranah kebebasan beragama di
Slovenia.
Penolakan terhadap pembangunan masjid di Negara ini cukup keras,
mengakibatkan muslim Slovenia harus melaksanakan sholat berjamaah di fasilitas
fasilitas public termasuk gedung olahraga. Upaya referendum terahir untuk
menolak pembangunan masjid ini dilakukan oleh Michael Jarc salah satu anggota
dewan kota yang berupaya menggalang referendum kembali untuk menolak
pembangunan masjid tersebut.
Kabar baik berhembus manakala Zoran Jankovic dilantik menjadi walikota
Ljubljana, beliau yang kemudian membantu komunitas muslim disana mendapatkan izin
pembangunan sekaligus juga menawarkan lokasi pembangunan masjid tersebut di
pusat kota dan di tahun 2008 komunitas muslim Slovenia setuju untuk membeli
lahan yang ditawarkan bagi pembangunan masjid dimaksud.
Di Bulan November dilakukan upacara peletakan batu pertama pembangunan
masjid Ljubljana dalam sebuah upacara yang mengharu biru. Dan keseluruhan
pembangunan masjid tersebut selesai di tahun 2018 menghabiskan dana sekitar 12
juta euro setara dengan US$15.9 juta Dolar.
Masjid Ljubljana dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung termasuk perpustakaan, aula, ruang kelas hingga perumahan bagi Imam dan para pegawai pengurusnya. |
Secara keseluruhan dana pembangunan masjid dan Islamic cultural center
Slovenia ini bersumber dari para komunitas muslim dan pengusaha muslim
Slovenia, masyarakat muslim Bosnia & Herzegovina menyumpang sebesar €5 jura
Euro dan pemerintah Qatar mengucurkan bantuan sebesar €15 juta Euro.
Arsitektur Masjid Ljubljana
Meski secara umum bentuk masjid Ljubljana ini nyaris sama sekali tidak
mirip dengan bangunan masjid yang kita kenal pada umumnya. Bangunan utamanya
berbentuk kubus seperti bangunan Ka’bah dengan konstruksi dan rancangan modern.
Satu satunya penanda yang terlihat dari luar apalagi dari kejauhan yang
menandakan bahwa bangunan ini adalah masjid adalah sebatang menaranya setinggi
40 meter yang memang dibangun sedikit lebih tinggi dari bangunan utamanya. Meski bentuk
menaranya pun tidak seperti bangunan menara yang biasa kita kenal.
Di bagian interiornya baru menampilkan utuh sebagai sebuah masjid.
Masjid Ljubljana dilengkapi dengan beberapa bangunan pendukung sesuai dengan
fungsinya yang juga menjadi pusat kebudayaan Islam di Slovenia, termasuk di
dalamnya gedung perpustakaan, ruang ruang kelas, aula, perkantoran, dan tempat
tinggal bagi imam dan pengurus masjid***.
------------------------------------------------------------------
Follow
& Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA