Halaman

Minggu, 17 Desember 2017

Islam di Seychelles

Lokasi Republik Seychelles di Samudera Hindia 

Seychelles adalah sebuah negara yang terdiri dari gugus pulau pulau kecil di Samudera Hindia sekitar 1600 kilometer di lepas pantai timur benua Afrika. Bertetangga dengan negara pulau Republik Comoro, Mayotte (Prancis) dan Madagaskar di Selatan dan Republik Tanzania sebagai tetangga terdekatnya di daratan benua Afrika sejauh sekitar 1000 Kilometer. Seychelles beribukota di Victoria yang berada di Pulau Mahe. Penduduk Seychelles seluruhnya berjumlah 86.525 menjadikannya sebagai negara dengan populasi terkecil di Afrika.

Seychelles terdiri dari 115 pulau yang merupakan gugus kepulauan granit terbesar di dunia. Keseluruhan pulau pulau Republik merupakan pulau pulau tropis karena letaknya yang hanya berada sekitar 4-10 derajat di selatan garis katulistiwa. Negara ini juga merupakan salah satu destinasi wisata internasional yang menawarkan keindahan alami dan sebagian besar masih belum tersentuh komersialisasi.

Gugus kepualuan ini seakan terabaikan selama ber-abad abad. Merupakan persinggahan para pelaut arab yang terkenal pemberani, menjadi sarang para bajak laut dan para petualang dan tak pernah berpenghuni tetap sampai abad ke 18. Prancis yang kemudian mencaplok kepulauan ini di tahun 1770 sampai kemudian beralih menjadi jajahan Inggris tahun 1814 hingga memperoleh kemerdekaan di tahun 1976.

Republik Seychelles merupakan salah satu negara multi etnis di dunia. Negara kepulauan ini menganut sistem politik multi partai dengan Presiden Ekesekutif sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Victoria, selaku ibukota Republik Seychelles merupakan salah satu ibukota negara terkecil di dunia. Kota yang tetap mempertahankan keaslian tata kotanya sebagai sebuah kota bernuansa tradisional dengan ragam arsitektur bangunan tua di padu dengan pasar tradisional, pertokoan butik dan layanan umum lainnya.

 Masjid Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan di kota Victoria, Pulau Mahe, Seychelles

Islam diantara Agama agama lain di Seychelles

Mayoritas penduduk Seychelles beragama Katolik Roma. Sekitar sembilan dari sepulun penduduk negara ini merupakan pemeluk agama Katolik Roma, sebagaimana disebutkan dalam hasil survey yang telah diselenggarakan sejak pertama kali di tahun 1992. Agama Katolik Roma masuk ke Seychelles dibawa oleh bangsa kulit putih yang merupakan penghuni pertama di Negara Pulau ini, wajar bila kemudian mayoritas penduduknya pun beragama Katolik meskipun Inggris sempat memperkenalkan agama Protestan selama kekuasannya disana.

Pada mulanya sekolah sekolah milik misionaris mendominasi pendidikan di Republik Seychelles  sampai kemudian di tahun 1944 pemerintah mengambil alih pengelolaan sekolah sekolah tersebut. Meskipun Katolik merupakan agama mayoritas di Republik Seychelles, namun ada beragam agama turut berkembang di dalam masyarakatnya.

Diantara etnis mayoritas Creole, di Republik Seychelles juga terdapat beragam etnis dan bangsa dari Afrika, Europa, Francis, dan Asia. Masing masing kelompok hidup dengan budaya dan agama mereka masing masing. Negara menjamin kebebasan penduduknya untuk menjalankan agama mereka masing masing. Dinegara ini terdapat beragam pemeluk agama dan tentunya juga terdapat berbagai tempat ibadah, termasuk Islam dan Masjid sebagai tempat ibadah bagi muslim berdiri megah di salah satu sudut kota Victoria.

Islam di Seychelles

Sesungguhnya Islam telah masuk ke Seychelles jauh sebelum bangsa Eropa tiba disana. Islam datang ke gugus kepulauan ini dibawa oleh para pedagang muslim yang berdagang beralayar melintasi samudera, meskipun mereka tak menetap disana secara permanen. Prancis yang menjadi penguasa pertama di Seychelles membawa ajaran Katolik Roma disusul kemudian oleh Inggris.

Diantara mayoritas penduduk Seychelles yang beragama Katolik Roma terdapat pemeluk agama minoritas lainnya termasuk Hindu, Baha’I dan Islam yang jumlah mereka hanya sekitar 2 persen dari total penduduk. Pemeluk Islam di Seychelles dilaporkan ada sekitar 1.1%, atau sekitar 900 jiwa saja meskipun beberapa laproran lain menyebut jumlah muslim disana mencapai 2000 jiwa. Meskipun jumlah muslim disana sangat kecil namun pemerintah setempat memberikan waktu 15 menit setiap hari Jum’at bagi ummat Islam disana untuk mensyiarkan Islam melalui saluran televisi nasional.

Kecilnya populasi muslim di negara ini karena memang sepanjang sejarahnya gugus kepulauan ini tidak pernah menjadi wilayah kekuasaan Islam, tidak seperti tetangga tetangganya seperti Mayotte yang kini menjadi wilayah seberang lautan Prancis atau Republik Comoro serta Mauritius yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Muslim di Mauritius turut disemarakkan oleh para pekerja yang didatangkan inggris dari wilayah jajahan mereka di India semasa kolonialisasi, namun hal tersebut tak terjadi di Seychelles.

Masjid Mahe dengan kubah hijau sebelum diganti bewarna emas

Masjid Mahe

Di kota Victoria terdapat sebuah masjid yang terkenal dengan nama Masjid Mahe, merujuk kepada nama pulau tempatnya berada. Meski nama masjid ini sebenarnya adalah Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan. Keluarga Al-Nahyan adalah keluarga penguasa Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Karena memang komplek masjid ini dibangun dengan dana dari keluarga penguasa Abu Dhabi tersebut. Masjid ini begitu ramai di setiap hari Jum’at oleh jemaah yang akan melaksanakan sholat Jum’at berjamaah termasuk di dalamnya muslim muslim mualaf setempat. Masjid ini juga di izinkan untuk menyuarakan azan melalui pengeras suara di menaranya.

Masjid Mahe dibangun tahun 1982 dengan dana dari Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan. Peletekan batu pertama pembangunannya dilaskanakan oleh Mr. Suleman Adam, selaku presiden dari Islamic Society of Seychelles pada tanggal 10 Zulhijah 1401, bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1981. Dan diresmikan setahun kemudian.

Setelah berdiri selama 30 tahun, pada hari Jum’at tanggal 24 Agustus 2012 yang lalu sudah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan kembali masjid Mahe. Dan pada tanggal 20 Desember 2012 yang lalu bangunan masjid ini sudah di runtuhkan untuk dibangun ulang di lokasi yang sama dalam ukuran yang lebih besar. Diperkirakan proyek pembangunan masjid baru ini akan selesai dalam waktu satu tahun.

Semasa Muammar Khadafi (alm) berkuasa di libya, Muslim di Seychelles turut mendapatkan dukungan kuat dari Libya. Organisasi Islam yang dikenal luas di Seychelles bernama The Islamic Society of Seychelles disingkat ISOS. Saat ini ISOS diketuai oleh Yusuf Suleman dan Imam Suleiman Ally Yussuf.*** .*** (dari berbagai sumber, data diolah).

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi dunia Islam.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA