Republik Guinea di Afrika Barat. Hubungan diplomatik Republik Indonesia dengan Republik Guinea diwakili oleh Kedutaan Besar Indoneisa untuk Senegal dan Guinea yang berkedudukan di Dakar, Senegal. |
Dimanakah letak Republik Guinea ?
Republik Guinea adalah negara bekas jajahan Prancis di pantai barat benua
Afrika dengan nama resmi The Republic of Guinea, dalam
bahasa Prancis disebut République de Guinée. Sebelum merdeka dikenal dengan
nama French Guinea atau Guinée française, Sejak merdeka hingga saat ini
seringkali disebut sebagai Guinea-Conakry untuk membedakan dengan negara
tetangganya yang sama sama bernama Guenea yakni Guinea-Bissau dan the Republic
of Equatorial Guinea.
Negara
berpenduduk 10,057,975 jiwa dengan luas wilayah 246,000 kilometer persegi ini
membentuk seperti bulan sabit diantara negara negara tetangganya. Hampir
keseluruhan wilayahnya membentang di daratan Afrika hanya bagian baratnya saja
yang menghadap ke samudera Atlantik. Conarki, ibukota negara ini merupakan
salah satu kota yang menghadap ke Samudera Atlantik.
Guinea berbatasan dengan Samudera Atlantik di sisi barat, disebelah utara dengan
Guinea-Bissau, Senegal, dan Mali, disebelah selatan bertetangga dengan Sierra
Leone, Liberia, dan Pantai Gading (Côte d'Ivoire). Sungai Gambia yang membelah
negara Senegal dan Gambia serta Sungai Niger yang mengalir hingga ke Siera
Leone, berasal dari pegunungan pegunungan di Guinea.
Islam di Guinea
Penduduk
Guinea mayoritas beragama Islam, menjadikan negara ini sebagai salah satu
negara berpenduduk muslim mayoritas di dunia. Penduduk di negara ini terdiri
dari 24 (dua puluh empat) etnis dan suku. Suku terbesarnya dalah suku Fula (40%),
Mandingo (30%), dan suku terbesar ketiganya adalah suku Susu (20%), Nama suku
yang terdengar aneh untuk orang Melayu, karena sama dengan nama minuman.
Merujuk
kepada data statistik tahun 2005 yang lalu, pemeluk Islam di Guinea mencapai 85% dari total penduduk negeri tersebut. Sebagian besar muslim Guinea merupakan muslim Suni bermazhab Maliki dan aliran sufi Qodiri dan Tijanu. Guinea merupakan bekas negara jajahan Francis sejak 1891 namun pengaruh Guinea di negara ini sangat lemah.
Guinea merdeka dari Prancis tahun 1958, Ahmed Sékou Touré, seorang muslim yang
beraliran Marxist naik menjadi presiden pertama namun sama sekali tidak
berpihak kepada Islam. Baru ketika popularitasnya merosot tajam di tahun 1970-an,
dia mulai merapat ke berbagai institusi Islam untuk melegatimasi kekuasaannya.
Touré's wafat di tahun 1984 dan jalinan kerjasama antara komunitas Islam yang
merupakan mayoritas di negara tersebut terus terjalin hingga hari ini.
Masjid Agung Conarky di Kota Conarky ibukota Republik Guinea |
Masjid Agung Conarky
Di kota
Conarky, Ibukota Guinea berdiri sebuah masjid agung bernama The Conakry Grand
Mosque, Grande mosquée de Conakry, Mosquée Fayçal atau Masjid Agung Conarky
yang merupakan masjid terbesar di Afrika Barat. Masjid ini berdiri di pusat
kota Conarky bersebelahan dengan Rumah Sakit Donka Hospital di sisi timur
Conakry Botanical Garden.
Masjid Agung
Conarky dibangun semasa pemerintahan Ahmed Sékou Touré, dengan dana hibah dari
Raja Fahd, Raja Saudi Arabia. Diresmikan dan dibuka untuk umum tahun 1982
sebagai masjid terbesar ke empat di benua Afrika dan terbesar di Afrika barat,
mampu menampung 2500 (dua ribu lima ratus) jemaah di lantai atas untuk jemaah
wanita dan 10,000 (sepuluh ribu) jemaah pria di lantai dasar, serta masih ada
area di esplanade yang dapat menampung hingga 12,500 (dua belas ribu lima
ratus) jemaah. Di taman masjid ini juga berdiri bangunan mausoleum (makam) bagi
pahlawan nasional Guinea yakni Samori Ture, Sékou Touré (mantan presiden
pertama) dan Alfa Yaya.
Wajah kota Conarky, Ibukota Guyana dari udara |
Sayangnya,
masjid megah ini kurang mendapatkan perawatan yang memadai dari pemerintah Guinea. Meskipun sempat mendapatkan dana hibah sebesar 20 juta Found Guinea dari pemerintah Saudi Arabia di tahun 2003 lalu. Lebih mirisnya lagi masjid ini
sempat menjadi saksi pembantaian terhadap para demonstran tanggal 2 Oktober
2009 yang menjadi sejarah kelam negara itu di masa merdeka.
2 Oktober
2009 terjadi demonstrasi besar besaran di negara tersebut oleh sekitar 50 ribu
masa menentang pemerintahan Junta militer yang naik tahta setelah melakukan
kudeta militer tahun 2008. Namun aksi demonstrasi yang memang dilarang oleh
junta militer tersebut disambut dengan berondongan gas air mata dari aparat
keamanan dan tak sampai disitu berondongan peluru tajam menewaskan 58 jiwa di
area esplanade Masjid Agung Conarky ini. sementara lainnya tewas di stadion
utama negara tersebut.*** (dari berbagai sumber, data diolah).
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang
informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi
dunia Islam.
------------------------------------------------------------------
Baca juga
Baru melihat blog seperti ini. Terimakasih atas info tentang berbagai mesjid. Jangan menyerah dalam berbagi informasi, insyaallah saya akan mengikuti selalu.
BalasHapusSalam
Zulfikar