Masjid Jami Kebir, menjadi awal mula sejarah kota Simferopol yang pada mulanya bernama Aqmasjid City atau kota Masjid Putih merujuk kepada warna tembok masjid ini. |
Simferopol
Kota Masjid Putih
Simferopol, sebuah kota
di Semananjung Krimea, semenanjung yang dulunya merupakan wilayah Rusia
kemudian dihadiahkan kepada Ukraina saat Ukraina bergabung dengan Uni Soviet
namun kemudian “dicaplok” lagi oleh Rusia seiring runtuhnya emperium tirai besi
tersebut, dan kini Ukraina tampaknya tak benar benar berkuasa atas wilayah
kantung berpenduduk muslim tersebut, meskipun Ukraina mengakui wilayah
semenanjung Krimea merupakan Republik Otonom Krimea di dalam wilayah hukum
Ukraina.
Sejarah kota Simferopol
tak bisa dilepaskan dari sejarah masjid Jami’ Kebir yang merupakan masjid
tertua di kota tersebut dan diseluruh semenanjung Krimea. Pada masa awal
sejarah kota ini di abad pertengahan disebut atau dinamai dengan nama “Aqmecit
city” atau “Kota Masjid Putih”. Sejarawan menyakini nama tersebut diambil dari
warna putih tembok masjid Jami’ Kebir ini.
Kebir-Cami
| Кебир-Джами
4, Kurchatova St, 4,
Simferopol
Crimea, 95000
Masjid Kebir merupakan
masjid tua di kota Simferopol, Ukraina. Masjid ini merupakan monumen arsitektur
terkenal di kota Simferopol dan merupkan bangunan tertua yang masih bertahan di
kota itu. Pertama kali dibangun oleh Menli Giray Khan tahun 1508 atau 914
Hijriah sebagaimana tertulis pada sebuah plakat di pintu masuk masjid ini dalam
huruf arab yang menyatakan :
“Masjid ini dibangun
bagi kejayaan dan keagungan Khan Meñli I Giray, mudah mudahan Allah mengampuni
semua dosanya dan dosa anak anaknya di bulan Muharam tahun Sembian Ratus Empat
Belas”
Setelah perang dunia
kedua Masjid Kebir ini sempat terbengkalai. Kemudian selama beberapa tahun
digunakan sebagai bengkel pembuatan sampul buku. Sampai kemudian diperbaiki
sekembalinya komunitas muslim Tatar Krimea dari pengasingan dan di tahun 1989
secara resmi masjid ini dikembalikan lagi kepad komunitas muslim Krimea, dan
proses rekonstruksi total terhadap bangunan masjid ini mulai dilaksanakan pada
penghujung bulan oktober 1991.
Sisi mihrab Masjid Kebir |
Tahun
2009 masjid Jami’ Kebir kembali di rekonstruksi bertepatan dengan perayaan
setengah millennium atau 500 tahun berdirinya masjid tersebut. Hayder Ismail
selaku wakil Mufti Krimea menjelaskan bahwa rekonstruksi yang selesai
dilaksanakan pada bulan Juli 2009 tersebut adalah upaya untuk memulihkan
tampilan interior masjid Jami Kebir termasuk ornament-ornamennya, lukisan
kaligrafi dan mihrab masjid dengan bantuan berbagai sumber sumber dokumen arsip
kuno.
Lebih dari 250 ribu hryvnyas
(mata uang Ukraina) biaya yang dihabiskan untuk restorasi bagian interior
masjid Jami Kebir ini bersumber dari dana yang dikumpulkan dari para donator
dan para pengusaha muslim Krimea. Hayder Ismail juga menghimbau otoritas kota
untuk meninjau ulang sejarah Simferopol yang selama ini disebut baru berusia
225 tahun, namun fakta yang ditemukan menyatakan bahwa Simferopol sudah eksis
sejak 500 tahun lalu sebagai “Kota Masjid Putih” atau “Aqmescit City”.
Kini Masjid Kebir
menjadi masjid utama di semenanjung Krimea, masjid ini menjadi tempat tinggal
dari Mufti Krimea serta menjadi pusat aktivitas Spiritual muslim Krimea. Masjid
ini juga dilengkapi dengan madrasah serta Perpustakaan Tatar Krimea.
Sisi lain Masjid Jami Kebir Simferopol |
Arsitektur
Masjid Jami’ Kebir
Masjid Jami’ Kebir
dibangun dalam bentuk bangunan masjid Tatar dengan bangunan utama berdenah segi
empat, dinding bagian luar polos nyaris tanpa ornamen, sebuah kubah besar di
pasang di atap masjid bagian tengah dengan di topang oleh sebentuk bangun segi
delapan menyerupai menara dalam ukuran pendek. Dan dilengkapi dengan sebuah
menara menjulang berujung lancip.
Menara masjid ini
dilengkapi dengan tangga dan balkoni yang digunakan oleh muazin menyuarakan
azan di masa lalu. Diujung menara ditempatkan ornament bulan sabit sama halnya
di ujung kubah masjid. Yang menarik adalah adanya bentuk tiga bola yang
ditempatkan di bawah ornament bulan sabit, tampak seperti ornament di atap
gedung sate Bandung.
Interior masjid ini
sudah dipulihkan dalam proses rekonstruksi tahun 2009 yang lalu tampak begitu
apik dengan sentuhan karya seni Tatar Krimea dalam balutan warna hijau, kuning
dan merah, sementara tembok bagian dalam masjid juga di cat dengan warna putih.
Masjid ini juga memiliki mimbar dari kayu berukuran tinggi besar seperti
kebanyakan masjid masjid Tatar dan Turki.
Di dalam Masjid Jami Kebir Simferopol |
Tradisi
Iftar Jama’i Selama Ramadhan
Seperti masjid masjid
di Indonesia, Masjid Jami Kebir di Simferopol ini juga menyelenggarakan Iftar
Jama’I atau buka puasa bersama selama bulan suci Romadhan. Setiap tahun acara
tersebut diselenggarakan di masjid ini bagi Jemaah tetap masjid ini maupun bagi
para musafir yang kebetulan sedang singgah di masjid ini.
Jemaah masjid ini tidak
saja muslim setempat namun juga diramaikan oleh kehadiran para mahasiswa dari
negara negara Islam seperti Turki dan Palestina yang sedang kuliah di Pusat
Administratif Krimea.
Selama bulan suci Romadhan
pengurus masjid ini menyiapkan sajian untuk berbuka bagi setidanya 200 jemaah.
Bedanya, acara buka bersama di masjid ini semua hidangan berbuka di sajikan di
meja yang di tata rapi di halaman masjid, dan tentu saja dipisahkan antara meja
untuk Jemaah pria dan wanita.***
Baca Juga
Nice
BalasHapus