Aerial view Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. |
Kabupaten Berau adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan
Timur. Ibukota kabupaten Berau berada di Tanjung Redep. Sebagai pusat
pemerintahan Kabupaten Berau, di Tanjung Redep telah berdiri megah kantor
Bupati Berau lengkap dengan taman kota cendana yang asri di depan komplek
kantor Bupati tersebut. Di Tanjung Redep juga berdiri megah Masjid Agung
Kabupaten yang diberi nama Masjid Agung Baitul Hikmah.
Masjid Agung Baitul Hikmah merupakan masjid terbesar dan termegah di
Kabupaten Berau, dan tentu saja menambah khasazah deretan masjid masjid megah
di provinsi Kalimantan Timur, sebut saja diantara yang lainnya adalah Masjid
Agung Nurul Falah di Tanah Grogot Kabupaten Paser dan Masjid Islamic Center Samarindah
yang ketiga tiga memiliki kemiripan arsitektur.
Masjid Agung Baitul Hikmah
Jl. APT. Pranoto,
Tanjung Redeb
Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur 77311
Indonesia
Tanjung Redep Selayang Pandang
Kabupaten Berau merupakan kabupaten yang dianugerahi wilayah yang begitu
luas sekitar 34 ribu kilometer persegi serta kekayaan alam yang melimpah namun
dengan jumlah penduduk yang baru sekitar 150 ribu jiwa, relatif masih sedikit
dibandingkan dengan luas wilayahnya, memberi keuntungan tersendiri bagi
masyarakat disana yang masih dapat menikmati hijaunya hutan dan atmosfir yang
alami dengan udara bersih dan segar, sesuatu yang tak mungkin ditemukan di kota
kota besar.
Sebagian besar penduduk Berau terkonsentrasi di Kota Tanjung Redep yang
juga diramaikan oleh masyarakat berbagai etnis yang berusaha disana. Mayoritas
masyarakat Tanjung Redep berasal dari etnis Bugis dan Jawa serta penduduk asli
dari suku Banua dan etnis lainnya. Selain etnis Banua di Berau juga dihuni oleh
etnis Dayak seperti halnya wilayah Kalimantan lainnya. Geliat ekonomi di
Tanjung Redeb berkembang cukup pesat, termasuk geliat perdagangan dan sektor
industri yang didominasi oleh industri perkayuan dan pertambangan batubara.
Kabupaten Berau memang cukup makmur, dari sektor industri saja dengan 500 lebih
perusahaan yang beroperasi disana, kabupaten ini memiliki potensi dana CSR
mencapai lebih dari setengah triliun per tahun.
Cukup menarik mengingat bahwa Tanjung Redep pernah tepilih sebagai salah
satu penyelenggara Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-17 tahun 2008 yang
dielenggarakan di provinsi Kalimantan Timur. Pembenahan besar besaran dilakukan
oleh pemerintah setempat, pembenahan di
setiap sudut kota, jalan-jalan protokol, trotoar, saluran air, dan berbagai
fasilitas kota direnovasi dan ditata lebih baik. Terlebih lagi Tanjung Redep
merupakan salah satu titik tolak menuju ke pulau Derawan dan sangalaki yang
terkenal memiliki keindahan alam laut dan bawahnya. Sebagian wisatawan
menyebutnya sebagai sorga bawah laut terindah di dunia.
Pelangi di atas Masjid Agung kabupaten Berau |
Nama Berau yang kini disandang oleh kabupaten ini sesungguhnya adalah
nama sebuah Kerajaan yang pernah berjaya disana pada sekitar abad ke-14. Raja
pertamanya bernama Baddit Dipattung bergelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan
permaisurinya bernama Baddit Kurindan bergelar Aji Permaisuri. Pada keturunan
ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan
Kesultanan Sambaliung. Kini masih dapat disaksikan peninggalan bersejarah
kesultanan keraton dan museum Sambaliung dengan rajanya yang terakhir Sultan M.
Aminuddin (1902-1959).
Aji Raden Suryanata Kesuma memerintah tahun 1400–1432, beliau berhasil menyatukan
wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang,
Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung. Di
samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat
berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa
Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya namanya sebagai
nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang merupakan bagian dari Kodam
VI/TPR.
Kabupaten Berau merupakan wilayah provinsi Kalimantan Timur paling
utara, kota Tanjung Redep dan kota Balikpapan terpaut jarak sekitar 665 km,
bila ditempuh dengan kendaraan roda empat menghabiskan waktu sekitar 20 jam. Tersedia
rute penerbangan langsung Balikpapan – Tanjung Redep meski bukan dengan pesawat
berbadan lebar. Rute lainnya adalah penerbangan kota Balikpapan – Kota Tarakan
dan dilanjutkan dengan perjalanan laut menggunakan Ferry penyeberangan.
Kehadiran Masjid Agung Baitul Hikmah ini kini mendominasi pemandangan langit kota Tanjung Redep |
Landmark Kabupaten Berau
Masjid Agung Baitul Hikmah mulai dibangun tahun 2002 dan diresmikan pada
tanggal 17 Ramadhan 1425 H / 31 Desember 2004 M. Menyusul kemudian peresmian
perpustakaan di masjid ini pada tanggal 1 Ramadhan 1432 H/01 Agustus 2011 M Oleh
Bupati Berau. Selain perpustakaan, masjid ini juga memiliki klinik pengobatan
gratis orang tidak mampu yang didanai oleh Badan Amil Zakat Pusat.
Sejak berdiri, Masjid Agung Baitul Hikmah telah menjadi landmak baru
bagi Tanjung Redep dan kabupaten Berau. Tak salah, karena bengunan masjid ini
begitu megah dan tampil begitu menyolok di tengah tengah kota Tanjung Redep.
Arsitekturnya memang menawan dipandang mata, warna hijau yang mendominasi warna
masjid ini senada dengan landscape kabupaten berau yang memang masih di
dominasi oleh hijaunya hutan perawan.
Masjid Agung Berau terdiri dari bangunan utama Masjid, ditambah dengan pelataran
dikelilingi koridor dan satu menara tertinggi terpisah dari bangunan utama.
Bangunan utama masjid Agung Baitul Hikmah berdenah segi empat dengan kubah
besar di atapnya. Ada empat menara masing msing setinggi 40 meter di ke empat
penjuru masjid. Ada beranda berukuran besar di tempatkan disi sisi timur
bangunan utama masjid mengayomi pintu utama yang menghadap langsung ke
pelataran tengah.
Megah dan modern |
Pelataran yang dikelilingi koridor berada di sisi timur bangunan utama.
Di area pelataran tengah ini berdiri megah menara utama setinggi 70 meter
terlihat menjulang jauh labih tinggi dari ke empat menara lainnya. Pelataran
masjid dapat di akses dari gapura di sisi timur serta gapura yang lebih rendah
di sisi utara dan selatan. Sederetan kubah kubah lebih kecil menghias bagian
atap koridor, gerbang dan beranda masjid.
Secara garis besar bangunan masjid ini dibangun dalam arsitektur masjid
modern dengan gaya Timur Tengah, Turki dan sentuhan minimalis yang cukup
kental. Kubah besar di atap masjid ini mengingatkan kepada kubah masjid masjid
Usmaniyah di Istanbul Turki dan sekitarnya. Begitupun dengan menara tinggi nya
yang lancip menjulang tinggi. Area pelataran tengah yang dikelilingi koridor
merupakan bentuk yang lazim di masjid masjid di kawasan Timur Tengah, Persia
dan Jazirah India terutama masjid masjid dari era Emperium Mughal. Bangunan
beranda masjid berukuran besar seperti di masjid ini juga dikenal dengan
istilah Iwan dan merupakan hal yang lazim digunakan di masjid masjid kawasan
Asia Tengah dengan bentuk yang sedikit berbeda.
Ada hal yang teramat unik dari Masjid Agung Baitul Hikmah Kabupaten
Berau di Tanjung Redep ini sebagaimana dilaporkan Bloger setempat, bangunan
menara ini ternyata tidak saja menarik para wisatawan untuk menikmati
pemandangan Tanjung Redep dari ketinggian namun juga ternyata menarik sekawanan
burung walet untuk bersarang disana secara alamiah. Anda tentu faham tentang
nilai ekonomis sarang burung walet yang cukup tinggi tentu menjadi berkah
tersendiri bagi masjid megah ini. Maklumlah karena ternyata ada ratusan sarang
burung walet bergantungan di menara tersebut dan siap dipanen setiap bulannya.
Sejak diresmikan masjid ini selalu makmur jemaah mulai dari Sholat
Rawatib, apalagi Sholat Jum’at, Sholat Idul fitri, Maupun Sholat Idul Adha selalu
saja berlimpah jemaah hingga ke halaman Masjid. Di momen sholat hari raya Idul
Fitri dan Idul Adha, jemaah masjid ini diperkirakan mencapai 10 ribu Jama’ah.
Di dalam Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redeb. |
Berbagai aktivitas ke-Islaman tingkat kabupaten di helat di masjid ini
termasuk kegiatan mengawali bulan suci Ramadhan dilaksanakan Pawai keliling
oleh kelompok Remaja dan TK/TPA yang di awali dari masjid ini, pasar Ramadhan,
hingga rutinitas Sholat Tarawih, Ta’jil, Tadarus Al-Qur’an, Pengajian dan
I’tikab. Sholat tarawih di masjid ini diselenggarakan 20 Rakaat dan 3 rakaat
Witir. Sedangkan Ta’jil / Buka Puasa bersama dimasjid ini selalu diramaikan tak
kurang dari 270 Jama’ah setiap harinya.
Masjid Terbaik
Nasional 2016
Masjid Agung Baitul Hikmah
menyabet penghargaan sebagai Masjid Agung terbaik ketiga bidang administrasi
tingkat nasional tahun 2016. Masjid Agung Baitul Hikmah dinilai memiliki
pengelolaan administrasi yang baik, selain itu tim penilai dari Kementrian Agama
juga memberikan appresiasi kepada masjid ini yang keberadaannya saling
mendukung
kegiatan keagamaan rumah ibadah
lain yang ada di sekitarnya.
Contohnya, saat perayaan Natal,
masjid agung membuka ruang seluas-luasnya kepada umat nasrani yang ingin beribadah
di gereja yang berada di depan masjid agung tersebut. Begitu juga sebaliknya.
Saat Idulfitri, umat Islam juga bisa parkir kendaraannya di halaman gereja. Ada
tiga kriteria penilaian Masjid Terbaik Nasional yakni Masjid Agung Percontohan
Paripurna, Masjid Agung Percontohan Idarah atau administrasi, Masjid Agung
Percontohan Imarah atau kemakmuran dan Masjid Agung Percontohan Riayah atau
pemeliharaan kebersihan.***
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA