Masjid Raya Bayur (by IG | @een_optimo) |
Masjid Raya Bayur
adalah salah satu masjid tua di sekitar Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya,
Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Masjid yang dibangun pada awal abad ke-20 ini
berlokasi tidak begitu jauh dari jalan raya yang menghubungkan Kota Lubuk
Basung, ibukota Kabupaten Agam, dengan Kota Bukittinggi.
.
Masjid Raya Bayur
memiliki beberapa keunikan yang khas seperti kubah persegi empat di tengah atap
bangunan utama, empat menara di setiap sudut kubah utama, dan kubah kecil
persegi empat di atas mihrab.
.
Dinding masjid
dilapisi papan berukir yang disapu nuansa gelap. Tang-tiang penyangga masjid
yang terbuat dari tembok dihiasi warna lembut sehingga sangat serasi dengan
dinding masjid.
.
Masjid Raya Bayur
Jorong Kapolo, Koto
Nagari Bayua
Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam
Sumatera Barat, Indonesia
Renovasi Masjid Raya Bayur
Bentuk masjid ini
sedikit banyak telah mengalami perubahan hingga menjadi seperti yang tampak
saat ini. Pada awal tahun 2000, masyarakat setempat berupaya merenovasinya
secara menyeluruh. Partisipasi para tokoh masyarakat dari Kenagarian Bayur dan
warga di tanah rantau membuat renovasi masjid dapat diselesaikan dalam jangka
waktu yang tidak begitu lama, dan
diresmikan pada tanggal 8 September 2004
Renovasi meliputi
perbaikan bangunan dan penataan lingkungan masjid, seperti pembenahan ruang
terbuka, area parkir, dan taman masjid. Hal ini dilakukan agar lingkungan
masjid tampak lebih asri. Renovasi
terahir Masjid Raya Bayur ini ditangani oleh Arsitek Ir.
Hendri Tanjung.
Pascarenovasi,
masjid ini tampak indah dengan perpaduan gaya arsitektur pagoda Thailand dan
gonjong rumah gadang khas Minangkabau. Hal tersebut dapat dilihat pada menara
kecil di empat sudut atap bangunan utama. Struktur atap dirancang mengikuti
pola bangunan rumah panggung dengan atap bersusun tiga yang menjadi ciri khas
bangunan masjid Nusantara zaman dahulu.
Masjid Raya Bayur di Malam Hari (foto minangtourism.com) |
Masjid Raya Bayur
memiliki beberapa keunikan yang khas seperti kubah persegi empat di tengah atap
bangunan utama, empat menara di setiap sudut kubah utama, dan kubah kecil
persegi empat di atas mihrab. Dinding masjid dilapisi papan berukir yang disapu
nuansa gelap. Tang-tiang penyangga masjid yang terbuat dari tembok dihiasi
warna lembut sehingga sangat serasi dengan dinding masjid.
Ketika kaki
melangkah memasuki area masjid, tampak air mancur terus memancar. Melangkah ke
belakang masjid, terdapat kolam ikan yang tertata rapi. Di kiri-kanan kolam
ikan tersebut terdapat tempat wudhu.
Keseluruhan luas bangunan masjid ini adalah 2.260 meter persegi dengan daya tampung Jemaah sekitar
1000 orang.
Di sebelah utara
masjid terdapat sebuah pondok pesantren tua. Santri- santrinya selalu
meramaikan masjid dengan berbagai kegiatan, mulai dari belajar berceramah,
khotbah, hingga tata cara shalat jenazah. Tak dimungkiri, para santri tersebut
menyemarakkan masjid yang menjadi sentra pengembangan ajaran Islam di
Kenagarian Bayur ini.***
ada kolam ikannya, waduuuh mantaf masjid ini,,
BalasHapus