Masjid Sherif Halil Pasha di Kota Shumen, Bulgaria atau lebih dikenal dengan nama Masjid Tombul atau Tombul Mosque, adalah masjid terbesar di Bulgaria warisan dari masa kejayaan Emperium Usmaniyah. |
Tombul Mosque atau Masjid Tombul adalah masjid tua
bersejarah di Bulgaria yang berada di kota Shumen, Masjid ini dibangun pada
masa Bulgaria masih merupakan bagian dari wilayah Emperium Usmaniyah (Turki
Usmani). Sejak dibangun hingga hari ini, Masjid Tombul merupakan masjid tebesar
di wilayah Bulgaria dan salah satu masjid terbesar di kawasan semenanjung
Balkan.
Masjid ini sebenarnya bernama The Sherif Halil Pasha Mosque, karena
memang dibangun oleh Sheriff
Halil Pasha, mantan penguasa setempat kelahiran desa Madara, 17 km ke arah
timur kota Shumen.
namun dalam Bahasa Turki lebih populer dengan nama Masjid Tombul. karena bentuk
atap masjidnya yang bertingkat dan membubung tinggi maka oleh orang Turki
disebut Tombul. Kata Tombul dalam Bahasa Turki kira kira hampir sama dengan
kata Timbul dalam Bahasa Indonesia.
Tombul Mosque
"Georgi Sava
Rakovski" 21, 9700 Shumen Center
Shumen, Bulgaria
coordinates: 43°16′22″N 26°54′51″E
Sejarah Masjid
Tombul
Masjid Tombul dibangun antara tahun 1740 hingga tahun
1744 oleh Sherif Halil
Pasha, semula lokasi masjid ini berada di timur laut pusat kota Shumen, namun
kini lokasinya berada di sisi barat daya dari pusat kota seiring dengan
perkembangan wilayah kota tersebut.
Komplek masjid ini terdiri dari ruang sholat utama
seluas 1730m2, halaman dan dua belas ruang tambahan yang dulunya
merupakan asrama dari sekolah madrasah di komplek masjid tersebut. Masjid
Tombul sudah dinyatakan sebagai monumen arsitektur dan konstruksi melalui
undang undang negara Bulgaria nomor 22 tahun 1975, dan masuk dalam daftar 100 tujuan wisata paling
menarik di Bulgaria.
Arsitektur
Masjid Tombul
Pelataran masjid ini dikenali dengan lengkungan di
bagian depannya serta dua belas ruangan yang mengelilingi-nya serta menara
tunggal yang menjulang setinggi 40 meter dengan 99 anak tangga dari batu.
Uniknya air dari pancuran tempat wudhu di masjid ini dipercaya memiliki banyak
khasiat.
Sebagaimana bangunan masjid khas Emperium Usmaniyah, Masjid Tombul juga dibangun dengan ciri khas kubah besar di atap masjid dan menara yang lancip tinggi menjulang. |
Pelataran tengah masjid ini menjadi penghubung bangunan utama dengan
bangunan penunjang lainnya, dengan lapangan tengahnya yang terbuka dengan
jejeran arkade mengarah ke ruang utama masjid yang ditopang oleh empat pilar
dari batu pualam berukuran besar.
Secara umum bangunan utama masjidnya tampak berstruktur bertumpuk 3,
struktur paling bawah berdenah segi empat, struktur kedua berdenah octagon dan
struktur paling atas melingkat sebagai tatakan bagi struktur kubah besarnya. Kubah
masjid ini cukup tinggi mencapai 25 meter dari permukaan lantai.
Ruang utama masjid ini berukuran 15
m x 15 m, diterangi cahaya alami siang hari melalui empat jejer jendela jendela
besar yang menggunakan kaca patri yang indah. Ruang dalamnya terdiri
dari dua lantai dihubungkan dengan tangga yang dihias dan di ukur cukup indah. Lantai
dua yang merupakan sebuah mezanin di dalam masjid ini diperuntukkan bagi Jemaah
wanit.
Selain desain eksteriornya yang menawan, masjid ini juga dikenali dengan
interiornya yang memadukan antara senibina Usmaniyah dengan seni Baroque
Prancis menghasilkan karya seni interior yang tidak saja menawan namun juga
cukup unik dan langka. Interior masjid di dominasi oleh lukisan dinding (mural)
dari aneka macam pola tumbuhan dan bentuk bentuk geometris serta kaligrafi
Al-Qur’an.
Beberapa lukisan asli pada langit langit dan dinding bagian dalam masjid
ini beberapa decade yang lalu sempat di tutup dengan beberap lapisan cat
sebagaimana ditemukan kembali pada saat dilaksanakannya riset terhadap interior
masjid ini ditahun 2005. Rancangan akustik di dalam masjid ini sempurna dengan
penggunaan bahan cetakan keramik dari tanah liat yang ditempatkan di dinding
dan bagian kubahnya.
Aktivitas Masjid
Tombul
Dari berbagai sumber menyebutkan, saat ini masjid Tombul
sedang dalam proses renovasi meski tetap dibuka baik untuk peribadatan maupun
untuk kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri. Masjid Tombul menjadi salah
satu tujuan wisata paling menarik di Shumen menyajikan monumen arsitektur dari
abad ke 18 masehi.
Pelataran tengah, arkade dan tempat wudhu |
Disebutkan juga bahwa masjid ini masih aktif dengan
fungsinya sebagai tempat ibadah ummat Islam termasuk penyelenggaraan sholat
Idul Fitri dan Idul Adha setiap tahun yang dihadiri masyarakat muslim dari
berbagai tempat. Selain itu masjid ini juga masih menyelenggarakan Sekolah
Islam Lanjutan (semacam SMP) di masjid ini termasuk juga pendidikan untuk Imam.
Sekolah tersebut menempati dua belas ruangan yang berada di sekitar masjid
sebagai tempat tinggal dan belajar mengajar bagi para santrinya.
Masjid Tombul dilengkapi juga dengan gedung perpustakaan dua lantai yang berada di
sebelah kiri ruang utam amasjid. Perpustakaan ini memiliki beragam koleksi
menarik berbahasa arab maupun Persia termasuk peta karya Muhammad al-Idrisi, seorang
geographer arab terkemuka yang hidup pada awal abad ke 12, sebelum kemudian
pustaka pustaka langka tersebut dipindahkan ke Perpustakaan St. Cyril and St. Methodius National
Library di
Kota Sofia, Ibukota
Bulgaria.
Arah Kiblat Masjid Tombul ke arah tenggara atau miring 30.31 derajat ke arah timur dari arah selatan. |
Kiblat
Masjid Tombul
Denah Masjid Tombul ini beserta pelataran dan bangunan
pendukungnya memanjang dari barat daya – timur laut. Dan sangat Nampak bahwa
tata kota Shumen disekitar masjid ini memang mengikuti arah kiblat, dengan
posisi masjid dan jalan raya di sekitarnya yang sejajar dan harmonis.
Merujuk kepada situs e-qibla
Arah kiblat di Bulgaria adalah ke arah Tenggara atau tepatnya mengarah ke Selatan dengan kemiringan 30.31° ke arah
timur, membuat orientasi bangunan masjid ini memang miring terhadap
utara-selatan. Pintu utama masjid menghadap ke jalan raya yang ada di sisi
utara bangunan, dan bagian mihrabnya ada di sisi selatan.***
Dirangkum dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA