Halaman

Minggu, 16 Juli 2017

Masjid Shat ̣Gombuj, Tertua di Bangladesh

Masjid Shat Gombuj di Bangladesh disebut sebut sebagai Masjid paling Impresif dari era negara itu masih sebagai bagian kesultanan Tughlaq.

Nama masjid tua bersejarah di Bangladesh ini memang sedikit membingungkan. Orang Bangladesh menyebutnya 'Shat Gombuj Masjid' yang berarti Masjid 60 Kubah, sedangkan kubah masjid ini jumlahnya adalah 81 kubah bukan 60 kubah. Yang berjumlah 60 justru adalah pilar pilar atau tiang tiang yang ada di dalam masjid bukan kubahnya.

Bisa jadi kesimpangsiuran penyebutan nama tersebut karena kesalahan penyebutan oleh masyarakat setempat. Bisa jadi nama masjid ini sebenarnya adalah “Shat Amud Masjid” dari Bahasa arab/parsi yang berarti “Masjid 60 pilar” namun kemudian kata “Amut” terdengar dan dilafalkan “Gombuj” dalam Bahasa Bangladesh yang berarti “kubah” hingga kini.



Masjid Shaṭ Gombuj atau The Sixty Dome Mosque atau Shaṭ Gombuj Moshjid dan lebih dikenal dengan nama Shait Gambuj Mosque atau Saith Gunbad Masjid atau 81 Domes Mosque, adalah masjid tua di Bagerhat, Bangladesh yang sudah terdaftar sebagai cagar budaya dunia UNESCO di tahun 1985.

Masjid ini juga merupakan masjid terbesar di Bangladesh yang pernah dibangun di masa negara itu masih berbentuk Kesultanan dan sekaligus juga merupakan masjid tua bersejarah yang disebut sebut sebagai Bangunan monumental Islam yang paling impresif diseluruh jazirah India.

Masjid Shaṭ Gombuj berada di distrik Bagerhat disebelah selatan Bangladesh di daerah Khulna. sekitar 3 Mill jaraknya dari kota pusat kota Bagerhat. Sedangkan Bagerhat sendiri berjarak sekitar 200 mill dari Dhaka, ibukota negara Bangladesh.

Sejak tahun 1985 Masjid Shat Gombuj ini telah tercatat sebagai situs warisan dunia UNESCO.

Masjid Shat gombuj berukuran panjang 160 kaki, dan lebar 108 kaki sehingga luas area masjid ini mencapai 17280 kaki persegi, dibangun di abad ke 15 masehi atas rancangan arsitek Khan Jahan Ali dengan gaya Tughlaq.

Di pertengahan abad ke 15, Sekelompok kaum muslimin mulai membangun kampung di tengah hutan mangrove di daerah Sundarbans, dekat dengan pantai di distrik Bagerhat dipimpin oleh seorang tokoh muslim yang dikenal dengan nama Khan Jahan Ali.

Beliau menjadi tokoh utama kota tersebut dimasa pemerintan Sultan Nasiruddin Mahmud Shah, yang kemudian dikenal sebagai 'Khalifalabad'. Khan Jahan menghiasai kota yang dibangunnya dengan selusin masjid dan dari sekian banyak masjid tersebut yang diketahui adalah Masjid Shat Gombuj ini.

Masjid Shat Gombuj ini merupakan masjid yang paling terkenal dari era kesultanan tersebut dan diketahui sebagai masjid terbesar dalam ukurannya sekaligus merupakan masjid terbesar dengan kubah banyak pada masanya.

Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1442 dan selesai pada tahun 1459. Selain digunakan sebagai tempat sholat, masjid ini juga digunakan sebagai Madrasah dan ruang pertemuan.

Tembok masjid Masjid Shaṭ Gombuj dibangun tidak biasa karena dibuat begitu tebal seperti layaknya sebuah benteng, batu batanya dibuat tirus yang merupakan ciri khas batu bata di masa Tughlaq. atap masjid ini terdiri dari 77 buah kubah yang dibangun tidak terlalu tinggi, 77 kubah ini terdiri dari 11 baris kubah dalam 7 banjar ditambah lagi dengan kubah di masing masing empat penjuru bangunannya sehingga keseluruhan kubahnya menjadi 81 kubah.

Interior Masjid Shat Gombuj

Dari 81 kubah di atap masjid dan di puncak empat menaranya itulah masjid ini kemudian dikenal sebagai Masjid 81 kubah atau 81 Dome’s Mosque. Meskipun memiliki empat menara, hanya dua dari empat menara tersebut yang (dulu) digunakan sebagai tempat menyuarakan azan.

Bagian dalam masjid ini di domonasi oleh begitu banyak pilar dan lorong yang tercipta diantara pilar pilar tersebut. masing masing pilar bundar dihubungkan dengan lengkungan. Banyaknya pilar dan lengkungan ini yang merupakan penopang struktur atap masjid.

Ada 7 lorong melintang di dalam masjid dan 11 lorong membujur di dalam masjid ini yang tercipta diantara tiang tiang masjid yang terdiri dari 60 pilar pilar bundar dari batu. Dinding masjidnya sendiri sangat tebal mencapai hingga enam kaki dan sedikit tirus membuatnya benar benar seperti sebuah benteng.

Dengan ukurannya yang lumayan besar, masjid ini dilengkapi dengan 11 pintu masuk berlengkungan besar di sisi timur dan masing masing 7 pintu di sisi utara dan selatan yang juga berfungsi sebagai ventilasi udara dan masuknya cahaya ke dalam masjid. Gaya arsitektur masjid ini menampilkan gaya arsitektur masa kekuasaan Tughlaq yang pernah berkuasa di jazirah India dan masjid ini merupakan salah satu warisan dari masa itu.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA