Masjid di Kota Cuiaba berdiri megah dengan kubah besar dan menaranya yang tampak begitu mungil dibandingkan dengan menara milik sebuah peruhsaan komunikasi yang berdiri di sebelahnya. |
Kota Cuiabá, Kota Piala Dunia 2014
Bila anda
pecinta sepakbola, pastinya masih ingat momen Piala Dunia Sepakbola 2014 yang
diselenggarakan di Brazil, nah Kota Cuiabá ini adalah salah satu kota tempat
penyelenggaraan pesta sepakbola dunia tersebut. Kota Cuiabá merupakan ibukota dari negara bagian Mato Grosso, di
Republik Brazil. Salah satu kota metropolitan di Brazil yang juga sekaligus secara
geografis menjadi pusat bagi Amerika Selatan.
Kota ini didirikan pada tahun 1719 pada masa gemilangan tambang emas di daerah terebut (gold rush) dan menjadi ibukota provinsi atau negara bagian Mato Grosso sejak tahun 1818. Kota ini sejak lama dikenal sebagai gerbang selatannya Amazon. Sejak itu Cuiabá berkembang menjadi pusat perdagangan sekaligus pusat pertanian dan menjadi salah satu kota dengan perkembangan tercepat di seluruh Brazil.
Kota ini juga menjadi jantung dari kawasan urban termasuk juga kota tetangganya yang menjadi kota terbesar kedua di Mato Grosso, kota Várzea Grande. Cuiabá juga terkenal sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2014 dengan Stadionnya yang terkenal dengan nama Arena Pantanal.
Kota ini didirikan pada tahun 1719 pada masa gemilangan tambang emas di daerah terebut (gold rush) dan menjadi ibukota provinsi atau negara bagian Mato Grosso sejak tahun 1818. Kota ini sejak lama dikenal sebagai gerbang selatannya Amazon. Sejak itu Cuiabá berkembang menjadi pusat perdagangan sekaligus pusat pertanian dan menjadi salah satu kota dengan perkembangan tercepat di seluruh Brazil.
Kota ini juga menjadi jantung dari kawasan urban termasuk juga kota tetangganya yang menjadi kota terbesar kedua di Mato Grosso, kota Várzea Grande. Cuiabá juga terkenal sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2014 dengan Stadionnya yang terkenal dengan nama Arena Pantanal.
Muslim di Cuiabá
Kota Cuiabá memilki komunitas Muslim yang cukup banyak. Muslim di kota Cuiabá merupakan warga keturunan dari Suriah, Lebanon
dan Palestina, jumlah mereka seluruhnya sekitar 600 jiwa dari sekitar 150 keluarga.
Sebagian besar dari mereka mengungsi ke Brazil paska perang dunia kedua dan
menetap di kota tersebut dengan mata pencaharian utama mereka sebagai pedagang.
Kini sebagian
besar keluarga muslim di Cuiabá merupakan masyarakat kelas menengah atas yang
bermata pencaharian dibidang perdagangan. Komunitas muslim Cuiabá dipimpin oleh
Walid Khaled Omais, muslim Cuiabá merupakan bagian dari sekitar satu juta lebih
muslim di Brazil secara keseluruhan.
Di kota ini telah lama berdiri sebuah masjid sebenarnya lengkap dengan kubah besar dan sebuah menara menjulang tinggi menyaingi menara gedung perusahaan telekomunikasi yang berdiri megah di pusat kota itu. Kami sebut sebagai masjid sebanarnya, karena memang dibangun sejak awal sebagai bangunan masjid dengan rancangan sebuah masjid sebagaimana yang kita kenal secara universal, yakni bangunan dengan kubah serta menaranya yang menjulang.
Di kota ini telah lama berdiri sebuah masjid sebenarnya lengkap dengan kubah besar dan sebuah menara menjulang tinggi menyaingi menara gedung perusahaan telekomunikasi yang berdiri megah di pusat kota itu. Kami sebut sebagai masjid sebanarnya, karena memang dibangun sejak awal sebagai bangunan masjid dengan rancangan sebuah masjid sebagaimana yang kita kenal secara universal, yakni bangunan dengan kubah serta menaranya yang menjulang.
Mesquita
de Cuiabá
R. Baltazar
Navarros, 9 – Bandeirantes
Cuiabá – Mato
Grosso, 78010-020, Brasil
Telephones: (65) 9247-5160 (course) / (65)
8117-2745 (Tim)
Email: sbmcmt@hotmail.com
Situs resmi : http://www.islamcuiaba.com
akun facebook
Coordinates:
15° 35' 48.61" S 56° 5' 29.49" W
Masjid Cuiabá
Mequita
Mosulmana atau Masjid orang Muslim demikian rambu rambu jalan yang terpajang di
depan masjid ini menunjukkan titik lokasi masjid ini. Muslim Cuiabá
ini bergabung dalam organisasi Islam The Muslim Beneficent Society of Cuiabá
yang didirikan pada tanggal 8 April 1972 dan sudah memiliki sebuah masjid di
kawasan Bandeirantes yang menjadi tumpuan satu satunya untuk pelaksanaan sholat
berjamaah baik sholat rawatib lima waktu, sholat jum’at dan hari raya termasuk
semua aktivitas ke-islaman muslim kota Cuiabá.
Masjid Cuiabá
mulai dibangun tahun 1975 dan selesai tahun 1978. Upacara peletakan batu
pertama pembangunannya dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 1975 dan diresmikan
pada tanggal 16 Juli 1978. dengan dana bantuan
sebesar US$ 70.000 dolar Amerika sumbangan dari pemerintah Saudi Arabia dengan
tujuan utama pembangunannya tentu saja adalah untuk memfasilitasi kebutuhan
muslim di kota Cuiabá akan tempat ibadah dan tempat bersosialisasi secara
komunal.
Interior Masjid Cuiaba. |
Pada masa itu baru ada sekitar 95 keluarga muslim disana yang turut berkontribusi bagi pembangunan masjid tersebut. Bersebelahan dengan masjid ini juga dibangun sekolah Islam dari kelas 1 sampai dengan kelas 4 antara tahun 1979-1980.
Tradisi Lebaran Muslim kota Cuiabá
Seperti di
berbagai belahan dunia Islam lainnya, pada setiap hari raya lebaran, muslim
kota kota Cuiabá berkumpul di masjid kota Cuiabá untuk mengikuti ibadah sholat
ied yang kemudian dilanjutkan dengan acara halal bilhalal seluruh warga muslim
yang juga diselenggarakan di masjid. Dalam kesempatan tersebut muslim disana
saling beramah tamah satu dengan lainnya sambil menikmati aneka hidangan yang
sudah disiapkan oleh pengurus masjid.
Dikunjungi
Timnas Bosnia
Pada bulan Juni 2014, tiga Pemain Nasional
Sepakbola Bosnia berkunjung dan melaksanakan sholat Jum’at di Masjid Cuiabá, kunjungan
itu dilakukan menjelang pertandingan Piala Dunia Sepakbola 2014 Grup G melawan
Nigeria pada Sabtu 21 Juni waktu setempat. Tiga pemain Bosnia yang melakukan
salat Jumat di Cuiaba adalah striker Vedad Ibisevic, bek Muhamed Besic dan
winger Edin Visca.
Salat Jumat itu juga dihadiri mantan
gelandang tim nasional Bosnia Elvir Rahimic, yang saat ini menjadi pelatih di
klub Rusia PFC CSKA Moscow. Setelah melakukan salat, tiga pemain tersebut
dengan senang hati menerima ajakan foto bersama dan permintaan tanda tangan
warga yang kebetulan berada di masjid tersebut. Kunjungan itu menyusul undangan
imam masjid Omar Omama yang mengunjungi hotel tempat tim Bosnia menginap.***
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA