Kaunas adalah sebuah kota di Republik Lithuania, yang merupakan kota terbesar kedua di Lithuania setelah Ibukota Negara, Vilnius. Kota ini mencakup wilayah seluas 157 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 321 ribu jiwa di tahun 2011. Kota Kaunas dilalui oleh dua sungai yakni Sungai Nemunas dan Sungai Neris yang menjadi saksi bisu sejarah panjang kota tersebut.
Sejarah masa lalu kota Kaunas cukup berdarah darah.
Sempat menjadi bagian dari wilayah Negara Commonwealth Polandia dan Lithuanian
sampai tahun 1795, dan pada saat Negara Commonwealth tersebut terbelah, kota
Kaunas menjadi bagian dari Kekaisaran Russia. Ketika pasukan Napoleon dari
Prancis berupaya menyerbu Russia, kota Kaunas menjadi laluan pasukan Napoleon,
dua kali Pasukan Napoleon melalui kota ini dan dua kali pula Kaunas mengalami
kehancuran.
Di kota Kaunas sejak enam abad yang lalu terdapat
komunitas kecil ummat Islam dari Etnis Tatar yang kini telah menjadi bagian
integral dari Negara tersebut, dan sejak tahun 1930 kaum muslim Tatar di Kota
Kaunas ini telah memiliki masjid yang terkenal dengan sebutan masjid Kaunas.
Lokasinya berdiri tepat dijantung kota bersebelahan dengan taman Ramybes Park
dan dua Gereja Ortodox, diapit oleh dua ruas jalan utama Traku street dan
Vytautas boulevard di Ramybes park.
Vytauto Didžiojo mečetė
Totorių. 6, Kaunas
44236, Lituania
musulmonai.lt
koordinat:
54°53'39"N 23°55'42"E
Dari empat masjid tua yang masih ada di Lithuania,
Masjid Kaunas merupakan satu satunya masjid tua yang dibangun dengan gaya
masjid sebenarnya dari bahan beton lengkap dengan kubah dan menara. Masjid
Kaunas juga masjid pertama dan satu satunya yang dibangun dengan dana bantuan
dari pemerintah Lithuania sebelum Negara tersebut menjadi bagian dari Federasi Uni
Soviet.
Pembangunan masjid Kaunas dilaksanakan bersamaan
dengan peringatan 500 tahun wafatnya raja terbesar Lithuania, Vytautas di tahun
1930. Kala itu pemerintah Lithuania menyelenggarakan berbagai even untuk
peringatan dimaksud dan bertepatan dengan momen tersebut, muslim Tatar di
Kaunas mengajukan rencana membangun sebuah masjid sebagai bagian dari
peringatan tersebut.
Sebelumnya Masyarakat muslim Kaunas menyelenggarakan
peribadatan di gedung komunitas yang dibangun tahun 1910 oleh seorang muslim
Tatar Kaya Raya, Haji Alexander Ilyasevich. Dan Masjid yang akan dibangun
direncanakan di lahan disamping gedung milik komunitas muslim tersebut.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah
Lithuania, sebagian besar dana pembangunan masjid ini dikucurkan oleh
pemerintah sedangkan sisanya ditanggung bersama oleh Muslim Tatar. Sedangkan
proyek pembangunannya ditangani oleh arsitek Adolfas Netyksa dan Vaclovas
Michnevicus.
Setelah menjalani proses pembangunan selama tiga
tahun, seluruh proses pembangunan masjid Kaunas selesai dan diresmikan pada
tanggal 15 Juli tahun 1933 dan secara resmi diberi nama Vytautas Didysis Mosque.
Bangunan masjid ini cukup indah dengan memadukan gaya masjid Tatar dengan gaya
masjid Arabia, meskipun ukurannya tidak terlalu besar sesuai dengan populasi
muslim disana.
Exterior masjid tampil sangat menyolok diantara
bangunan lainnya, dengan kubah setengah lingkaran berukuran cukup besar di atap
bangunan diapit oleh empat kubah berukuran lebih kecil di empat penjuru atap
ditambah dengan satu kubah diatas beranda. Di sisi kiblatnya juga dilengkapi
dengan mihrab, sementara sebuah menara menjulang di sisi kanan pintu masuk.
Mimbar dan Mihrab Di dalam Masjid Kaunas. |
Interior masjid ini terdiri dari ruang sholat utama berukuran 90m² untuk Jemaah laki laki dan ruang sholat Jemaah wanita seluas 45m² yang berada di balkoni terbuka di dalam masjid. Selain itu masjid ini juga dilengkapi dengan ruang pengurusan jenazah, ruang peralatan masjid bersebelahan dengan tangga menuju ke balkon dan menara.
Rangkaian Sejarah Masjid
Kaunas
Sedangkan di pekarangan masjid terdapat komplek
pemakaman bagi muslim setempat yang berada di sudut pertigaan ruas jalan Tatars’ street dan Traku
Street, dipisahkan oleh pagar. Tidak ada perubahan berarti terhadap bangunan
masjid ini seiring perjalanan waktu namun demikian pemakaman umum yang ada
disekitarnya telah lenyap diratakan dengan tanah dimasa Uni Soviet, termasuk
pemakaman umum yang sudah ada disana sejak tahun 1847.
Penghancuran komplek makam tersebut dimulai tahun 1952, sebagian komplek pemakaman diratakan dengan tanah dengan alasan lokasinya yang sudah tidak tepat lagi karena berada di pusat kota. Namun alasan sebenarnya adalah Pemerintah Uni Soviet tidak merasa nyaman dengan begitu banyak monument dan dan makam kaum muslimin ditempat itu. Ditambah lagi dengan peristiwa demonstasi Solidaritas mahasiswa Kaunas bersama dengan orang orang Hongaria di bulan Oktober 1956 di tempat tersebut memicu penghancuran total seluruh area makam.
Masjid Kaunas di Musim Salju. |
Kini lahan bekas pemakaman tersebut dikenal dengan nama Taman Ramybes park (Silence park) atau taman keheningan sesuai dengan suasana tempat tersebut sebelum di ubah menjadi taman hijau oleh pemerintah Soviet. Pemerintah Lithuania juga membangun beberapa prasasti peringatan untuk mengenang bahwa tempat tersebut dahuluna adalah sebuah komplek pemakaman tua. Bangunan bekas tempat tinggal penjaga makam bahkan masih berdiri hingga kini dan dirawat sebagai bagian sejarah. Di Tahun 2006, pemerintah Hongaria menyelenggarakan peringatan peristiwa berdarah di tempat tersebut dan membangun sebuah tugu peringatan disana.
Pembredelan Masjid Kaunas
Pada tahun 1941 masjid ini di tutup dan mengalami
penjarahan, kaca kaca jendela nya rusak, karpet, karpet, furniture serta
manuskrip Al-Qur’an tua yang ada di masjid ini pun dicuri. Selama periode tahun
1941 hingga tahun 1947 masjid ini masih dibuka dan berfungsi sebagaimana
mestinya namun kemudian lagi lagi di tutup dalam kurun waktu yang sangat lama
sejak tahun 1947.
Pada mulanya masjid ini diserahkan kepada Kantor Arsip
Kaunas dan digunakan sebagai gudang arsip. Kemudian di tahun 1950 digunakan
sebagai tempat sirkus kelompok Valentinas Dikulis. Tahun 1986 masjid Kaunas
kembali di ubah fungsi menjadi gedung perpustakaan dan gudang Musium Seni Mikalojus
Konstantinas Ciurlionis.
Di musim panas dengan warna langit yang membiru dengan sedikit sapuan awan. |
Di periode tahun 1972-1973 bangunan masjid Kaunas kemudian diperbaiki sebagai bagian dari proyek Arsitek Z. Dargis. Sebuah ruang galeri kemudian dibangun pada bagian selatan tembok masjid sebagai bagian dari rencana untuk mendirikan Musium Seni Ketimuran di masjid tersebut, namun rencana itu tidak pernah benar benar terwujud.
Barulah di tahun 1991, setelah Lithuania merdeka dari
cengkraman Uni Soviet, bangunan masjid serta lahan seluas 0.84 hektar tempatnya
berdiri diserahkan kembali oleh pemerintah Lithuania kepada komunitas muslim
Kaunas dan kembali difungsikan sebagai masjid setelah selama 44 tahun di tutup
total.
Ditahun 2009 pemerintah Lithuania menetapkan Masjid
Kaunas sebagai salah satu Cagar Budaya dan dilindungi oleh Negara dan sampai
tahun 2009 masjid ini bertahan sebagai satu satunya masjid berbahan beton yang
ada di Negara Negara kawasan laut Baltik, sampai kemudian berdirinya Masjid dan
Islamic Center di kota Tallin ibukota Republik Estonia.
Saat ini ada sekitar 260 jiwa muslim Kaunas yang
merupakan Muslim Tatar, jumlah yang hampir sama dengan saat perang dunia kedua
berahir saat muslim Tatar masuk ke Lithuania dari kawasan Kaukasus, Krimea dan
Asia Tengah dan kemudian mendapatkan status kewarganegaraaan Lithuania.
Masjid ini kini turut diramaikan oleh mahasiswa yang
datang dari Negara Negara Timur Dekat dan Negara Negara Islam. Di setiap hari
Jum’at masjid ini penuh sesak oleh Jemaah sholat jum’at yang meluber hingga
kehalamannya., dan jumlah muslim di Kaunas dan Lithuania semakin meningkat dari
waktu ke waktu.***
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA