Iwye atau Ivye
atay Ivje adalah salah satu kota di provinsi Grodno, Republik Belarusia berada
di sekitar sungai Ivyanka sekitar 158 Km berkendara dari Grodno selaku ibukota
provinsi. Islam telah hadir di kota ini sejak abad ke 14 dibawa oleh kaum
muslimin Tatar yang masuk ke Negara ini pada saat Belarusia masih menjadi
bagian dari Negara persemakmuran Lithuania-Polandia.
Kota Iwye dikenal
luas sebagai Rio Jeneiro nya Belarussian karena keunikan-nya di kota ini empat
pemeluk agama hidup berdampingan secara damai. Iwje juga merupakan salah satu
dari dua kota di Belarusia yang masih memiliki masjid peninggalan dari masa
Persemakmuran tersebut salah satunya, masjid tua dari kayu yang dibangun tahun
1884 dan masih bertahan dan berfungsi sebagaimana mestinya, Sekaligus juga
menjadi masjid tertua di Belarusia. Masjid lainnya ada di Kota Navahrudak.
Iwye Mosque
Мечеть, ул. Советская, Iŭje
Coordinates: 53°55'20"N 25°46'22"E
Selain memiliki
masjid tua, kota Iwye juga secara tidak resmi menjadi semacam ibukota bagi
Muslim Tatar di Belarusia. Secara berkala setiap tahun kota ini
menyelenggarakan Muslim Festival yang dihadiri oleh begitu banyak Muslim Tatar
dari Belarusia dan Negara Negara sahabat, bergabung dengan sekitar 300 kepala
keluarga yang tinggal di Ivje.
Pembangunan
masjid Ivje ini dilakukan oleh muslim Tatar di kota Ivje pada tahun 1884. Pembangunannya
di sponsori oleh Putri Elvyra Zamoyskaya selaku pemilik kota Iwye pada saat
itu. Sebuah plakat dari batu granit ditempatkan di masjid ini sebagai pengingat
peristiwa pembangunan masjid tersebut.
Seperti halnya
masjid masjid Muslim Tatar di kawasan Baltik lainnya Masjid kota Ivje ini juga
merupakan masjid sederhana yang dibangun dari kayu dengan bentuk tak jauh
berbeda dengan bangunan bangunan hunian di kota tersebut, namun dalam ukuran
yang cukup besar.
Simbol Bulan Sabit di bagian atas beranda masjid dan di ujung menara masjid Iwye. |
Bangunan utama
Masjid Ivye berdenah persegi panjang, memanjang utara – selatan, karena memang
arah Kiblat sholat (Ka’bah) dari Belarusia mengarah ke selatan miring ke timur
dalam sudut 23.71°. Bangunan utamanya dilengkapi dengan satu beranda di sisi
sebelah timur menghadap ke halamannya yang memanjang. Ruang mihrabnya dibuat
menjorok keluar bangunan di sisi selatan.
Ada dua pintu
masuk di beranda masjid ini, masing masing untuk Jemaah pria dan Jemaah wanita.
Daun pintu nya dibuat dari kayu dengan ukiran antik bewarna cerah. lantai
masjid sedikit ditinggikan dari muka tanah disekitarnya sehingga beberapa anak
tangga batu disiapkan untuk masuk dan keluar dari masjid ini di sisi beranda.
Menara masjid
ini sedikit berbeda dibandingkan dengan menara menara masjid tua muslim suku
Tatar di kawasan Baltik lain-nya. Menara yang ditempatkan di atap masjid ini
hampir seluruhnya ditutup dengan bahan metal, dilengkapi dengan balkoni
berpagar terali besi, pintu akses dan jendela, sementara bagiaan ujungnya yang
merupakan kubah menara dibuat meruncing.
Salah satu pintu masjid Iwye dengan motif yang unik |
Di puncak
tertinggi menara ditempatkan sebuah ornamen bulan sabit, dan ornament bulan sabit
yang serupa juga ditempatkan di atas puncak atap beranda masjid. adanya Balkoni
dan pintu akses ke menara ini mengindikasikan fungsinya di masa lalu sebagai
tempat muazin mengumandangkan azan.
Sekilas
tentang muslim di Belarusia
Hingga abad ke
20 wilayah yang kini menjadi Republik Belarusia sempat dikuasai oleh beberapa
pengasa termasuk menjadi wilayah dari Kepangeranan Polotsk, Kepangeranan Agung
Lithuania, persemakmuran Polandia–Lithuanian dan kemudian masuk ke dalam
Emperium Russia.
Setelah terjadi
Revolusi Rusia, wilayah Belarusia menjadi bagian wilayah Uni Soviet (USSR)
dengan nama Byelorussian Soviet Socialist Republic (BSSR). BSSR bersama negara
induknya USSR dan Ukraina SSR menjadi negara pendiri PBB di tahun 1945. Seiring
dengan runtuhnya Uni Soviet, Parlemen Belarusia mendeklarasikan kedaulatan
negara pada tanggal 27 Juli 1990 dan Deklarasi Kemerdekaan Belarusia
dikumandangkan pada tanggal 25 Agusutus 1991.
Siluet Masjid Tua Kota Iwye |
Islam masuk dan
menyebar di Belarusia diantara abad ke empat belas dan enam belas, terutama
dikarenakan Grand Duke of Lithuania yang memang dengan sengaja mengundang
muslim etnis Tatar dari semenanjung Krimea dan Golder Horde untuk menjadi
penjaga perbatasan negara.
Hingga awal
tahun 2009 di Belarusia terdapat 25 komunitas muslim dengan jumlah terbesar
dari organisasi tersebut (mencapai delapan organisasi Islam) terdaftar di
kawasan Grodno Oblast. Terdapat enam masjid di Belarusia sementara satu
bangunan masjid sedang dalam proses pembangunan di kota Minsk. Gelombang
kebangkitan kesadaran beragama di Belarusia telah berkembang menjadi sebuah
trend baru yang menggejala di seluruh Belarusia.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA