Lokasi Lithuania di antara negara negara Baltik. |
Dimanakah
Lithuania
Republik Lithuania
atau dalam Bahasa resminya disebut Lietuvos Respublika, adalah negara di benua
Eropa bagian utara di tepian laut Baltik berseberangan dengan Denmark dan
Swedia. Lithuania berbatasan darat dengan Latvia di sebelah utara, Belarusia di
sisi selatan, sedangkan di sebelah baratnya berbatasan dengan wilayah Exlave
milik Russia di Kaliningrat dan Polandia.
Lithuania sempat
mencapai masa kebesarannya di abad ke 14 ketika negara tersebut dibawah
pimpinan Grand Duchy (Raja) Vytautas. wilayahnya mencakup wilayah negara
Lithuania saat ini termasuk juga negara negara tetangganya, Polandia,
Belarusia, sebagian Latvia hingga hampir seluruh wilayah Ukraina.
Lithuania juga
pernah membentuk persemakmuran bersama dengan Polandia di abad ke 16, lalu
keluar dari persemakmuran tersebut di abad ke 18. Lithuania pertama kali
menyatakan kemerdekaan pada tanggal 16 Februari 1918, namun kemudian seluruh
wilayah ini dicaplok oleh Uni Soviet pada 15 Juni 1940 kemudian di duduki oleh
Nazi Jerman setahun kemudian dan kembali ke tangan Uni Soviet di tahun 1944.
Pemulihan kemerdekaan terjadi pada 11 Maret 1990 setelah ambruknya Uni Soviet.
700
Tahun Islam di Lithuania
Seperti Negara
Negara Eropa Utara dan Eropa bagian timur lainnya, Islam di Lithuania sudah
hadir sejak berabad abad yang lalu. Pada abad pertengahan Negara yang kini
dikenal sebagai Republik Lithuania merupakan bagian dari Grand Duchy of
Lithuania yang bergabung dalam Negara persemakmuran Polish–Lithuanian
Commonwealth.
Wilayah Lithuania sepanjang sejarah |
Wilayahnya
membentang dari laut Baltik hingga ke Laut Hitam, termasuk beberapa wilayah
dengan penduduk muslim di bagian selatan seperti kawasan Semanjung Krimea yang
dihuni oleh para muslim Tatar. Sejarah masuknya Islam di Republik Lithuania
memang tak dapat dilepaskan dari sejarah muslim Tatar di Lithuania.
Muslim Tatar
dari Semanjung Krimea (kini masuk dalam wilayah Negara Ukraina) merupakan
keturunan Mongolia terkenal dengan kemahiran mereka dalam berperang dan
loyalitasnya. Di masa kekuasaan Raja (Grand Duke) Vytautas, Pasukan muslim
Tatar dari Krimea ini di undang ke Lithuania untuk memperkuat militer
Lithuania.
Pada masa itu
Lithuania merupakan sebuah kerajaan penganut Paganisme namun memiliki tradisi
toleransi yang sangat kuat dan sudah menjalin komunikasi intensif dan aliansi
dengan dunia Islam yang sudah mengakar di bagian selatan Eropa termasuk
semenanjung Krimea.
Gelombang
pertama kedatangan pasukan Muslim Tatar ke Lithuania terjadi di tahun 1398.
Sebagian besar pasukan Tatar ini ditempatkan oleh Kaisar Vytautas di sekitar
ibukota kerajaan di Trakai dan mereka membentuk pemukimannya sendiri, dengan
tujuan sewaktu waktu dibutuhkan akan dengan mudah dihubungi dan digerakkan. Mereka
kemudian mendirikan desa mereka sendiri diantaranya di Vilnius, Trakai, Hrodna
dan kaunas dan kemudian menyebar di seluruh wilayah Commonwealth diluar wilayah
Negara Lithuania di wilayah yang kini menjadi Republik Polandia dan Belarusia.
Masjid Lithuania
Desa desa
tersebut masih dapat lacak dan dikenali, tiga diantaranya masih memiliki masjid
asli mereka dari masa itu, yakni; Desa Keturiasdešimt Totorių atau Forty Tatar
Village dan Desa Nemėžis yang berada di dalam wilayah Distrik Vilnius serta
Desa Raižiai di Distrik Alytus. Dan satu lagi masjid yang masih berdiri kokoh
hingga kini adalah masjid Kaunas yang dibangun selama perang kemerdekaan
Lithuania di tahun 1930.
Pembangunan
masjid tersebut dilaksanakan dalam rangkaian peringatan 500 tahun kematian Raja
Vytautas yang merupakan raja terbesar dalam sejarah Lithuania sekaligus juga
merupakan tokoh penting yang membawa Muslim Tatar masuk ke Lithuania menandai
masuknya Islam ke Negara Baltik tersebut.
Ketika pasukan
salib Jerman yang berintikan para Ksatria Teutonic menyerbu ke Lithuania pada
15 Juli 1410 peperangan tak terhindarkan di sekitar kota Tannenber (Grunwald)
yang terkenal dalam sejarah sebagai perang Grunwald. Pasukan Lithuania yang di
dukung pasukan Muslim Tatar, Polandia, Czech dan Russia dengan jumlah mencapai
30.000 orang, dengan gemilang menaklukkan 20.000 orang pasukan para Ksatria
Teutonic tersebut.
Sebagai ucapan
terima kasih, Kaisar Vytautas mengizinkan Muslim Tatar menetap di Lithuania dan
menghadiahkan tanah yang sangat luas kepada Muslim Tatar, sebuah wilayah yang
membentang dari selatan ibukota Lithuania di Trakai hingga ke kota Bialystok
(kini masuk wilayah Negara Polandia) di sebelah barat, membentang hingga ke
pinggiran kota Minsk (kini ibukota Negara Belarusia), tidak hanya itu, kaisar
juga menjamin kebebasan bagi Muslim Tatar untuk menjalankan syariat Islam. Hal
tersebut terus berlaku hingga ke para kaisar pengganti Kaisar Vytautas meskipun
kemudian Para kaisar selanjutnya telah memeluk Kristen.
Identitas Muslim Tatar |
Tujuh abad
muslim Tatar tinggal dan hidup bersama dengan warga asli Lihtuania berasimilasi
dan berintegrasi. Banyak dari mereka yang kemudian menjadi tuan tanah,
pengusaha, pedagang, birokrat hingga menduduki jabatan tinggi di kemiliteran Lithuania.
Pusat pengembangan Islam tumbuh di berbagai tempat di Lithuania. Muslim Tatar
di masa itu bahkan memiliki sekitar 25 masjid di berbagai kota temasuk di
ibukota negara. Diseluruh wilayah Commonwealth Lithuania-Polandia bahkan
diperkirakan ada ratusan masjid dan pusat ke-Islaman bagi sekitar 200 ribu
muslim Tatar yang tinggal disana.
Masa Suram Muslim Lithuania
Namun situasi
kemudian perlahan berubah, manakala kerajaan mulai semakin konservatif, memutus
hubungan dengan pihak selatan, semanjung Chrimea dan Islam, Muslim Tatar dengan
sendirinya terisolasi dari dunia Islam. Keadaan semakin parah manakala
Lithuania menjadi bagian Uni Soviet di abad ke 20 Miladiyah. Muslim Tatar
memasuki masa paling suram dalam sejarah mereka di Lithuania.
Agama menjadi
hal terlarang, mereka yang menolak kebijakan itu akan menghadapi pembunuhan
atau di asingkan oleh penguasa. Masjid masjid ditutup, di alih fungsi atau
bahkan dihancurkan. Ketika Uni Soviet ambruk, Lithuania memilih merdeka dan
melepaskan diri dari federasi, di Negara itu hanya tersisa tiga bangunan masjid
saja yang masih utuh dalam kondisi yang mengenaskan, dan tak satupun yang
tersisa di ibukota Negara.
Tak hanya masjid
namun semua yang berhubungan dengan Islam dan agama dihancurkan oleh pemerintah
Uni Soviet termasuk sebuah komplek pemakaman tua di tengah kota Kaunas yang
merupakan bagian dari lahan masjid Kaunas, diratakan dengan tenah dengan alasan
lokasinya sudah tidak sesuai lagi karena berada di tengah tengah kota, namun
alasan sebenarnya dari pengancuran tersebut adalah untuk menghapus jejak Islam
dari wilayah tersebut.
Lapangan luas
bekas pemakaman umum tersebut kemudian di ubah menjadi taman kota dan kini
dimasa kemerdekaan Lithuania dikenal dengan Ramybes Park atau Taman Keheningan
sesuai dengan kenyataan tempat tersebut di masa lalu. Beberapa monument
peringatan dibangun ditempat tersebut sebagai pengingat bahwa disana dulunya
adalah sebuah komplek pemakaman tua.
Muslim Lithuania Saat ini
Setelah
Lithuania kembali berdiri sebagai sebuah Negara merdeka dan melepaskan diri
dari Uni Soviet, Negara itu mulai menata kembali kehidupannya. Muslim Lithuania
mendpatkan dukungan dari Negara untuk memulihkan kehidupan ke-Islaman mereka
termasuk mengembalikan masjid dan property kaum muslimin yang masih tersisa
kepada komunitas muslim disana.
Kini hanya
tersisa sekitar ribuan muslim di Lithuania terdiri dari Muslim Tatar yang
merupakan ernit muslim mayoritas di Lithuania ditambah dengan sejumlah kecil
warga pribumi yang memeluk Islam dan beberapa imigran muslim yang masuk ke
Negara tersebut setelah kemerdekaan. Hasil sensus penduduk di tahun 2001
menunjukkan angka sekitar 3000 muslim yang ada di Lithuania, jumlah yang sangat
kecil dibandingkan dengan muslim di Negara Negara Eropa Timur lainnya.
Selain di
Lithuania, Muslim tatar dari masa Kerajaan Lithuania kini tersebar di bekas
wilayah kerajaan tersebut, termasuk lahan yang dulunya merupakan hadiah dari
Raja Vytautas. Ada empat masjid diluar wilayah territorial Republik Lithuania
yang masih berdiri di atas lahan dimaksud yakni dua Masjid di Polandia masing
masing di kota Kruszyniany dan kota Bohiniki, dan dua masjid di Belarusia
masing masing di kota Navahrudak dan Kota Iwie.
Kondisi Muslim
tatar ini juga sangat membutuhkan perhatian, Terisolasi selama beberapa
generasi dari dunia Islam membuat pemahaman mereka tentang agama Islam
terdegradasi dengan sendirinya. Tidak hanya terkucil namun tekanan teramat
berat dari penguasa terutama di era Uni Soviet bukanlah hal mudah untuk mereka
lalui, dan luar biasa setelah melewati masa masa tak terperi tersebut, muslim
Tatar mampu mempertahankan identitas ke-Islaman mereka.
Muslim Tatar di
Lithuania ini juga telah kehilangan kemampuan mereka untuk berbahasa Tatar dan
mereka kini berbicara dengan bahasa Lithuania. Saudara saudara kita ini tidak
saja membutuhkan bantuan untuk memulihkan properti warisan dari para leluhur
mereka termasuk empat bangunan masjid yang masih ada, namun juga sangat
membutuhkan bimbingan dari para Da’I untuk mengajarkan mereka tentang agama
Islam yang mereka akui dengan bangga sebagai agama mereka secara turun temurun
melintasi begitu kerasnya kenyaataan zaman.
Masjid Kelima di Lithuania
Beberapa waktu
yang lalu sempat beredar kabar akan dibangunnya masjid baru sekaligus masjid
kelima di Negara itu. Disebutkan bahwa Distrik Naujininkai di Vilnius berencana
membangun sebuah masjid baru lengkap dengan lahan pemakaman muslim
disekitarnya. Namun hingga tulisan ini ditayangkan tersebut belum ada
perkembangan lanjutannya.***
masya Allah. semoga islam jaya kembali di lithuania :) semoga Allah melindungi umat muslim yang ada disana
BalasHapusaamiinn yaa robbal aalamiin
HapusBarokallah, tulisan yang sangat bagus dan rinci
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat . . .
Hapusmasjidnya indah bak istana
BalasHapusSemoga suatu saat bisa menginjakan kaki di sana
BalasHapusPunya kenalan yang tinggal di kota Jonava Lithuania....semoga suatu saat bisa berkunjung ke sana
BalasHapusSuatu hari nanti saya berhijrah di Lithuania...inshaaAllah.
BalasHapusSebuah sejarah yang tidak boleh dilupakan, tulisan yang sangat menarik
BalasHapusSy 2 hari ini diberikan kesempatan berkunjung ke lithuania.. alhamdullilah.
BalasHapusterima kasih ulasannya....pingin ke Lithuania...salaam...!
BalasHapusSUBHANA ALLOH 700.tahun luar biasa Islam sudah disana , begitu teguhnya umat Islam , mempertahankan Akidah Islam , walaupun sebagian besar yg ditekan komunis ,😤 tapi sekarang bangkit lagi , 😊 dan sekarang mau diserbu Rusia lagi , kita Do'akan tidak di invasi lagi , kita di Indonesia cuman bisa kirim Do'a
BalasHapus