Batu alam kotak kotak menjadi material utama pembangunan gedung masjid Zagan Pasha, memberikan keindahan alami tersendiri pada salah satu masjid tua di Republik Turki ini.. |
Masjid Zagan Pasha atau
dalam Bahasa Turki disebut sebagai Zağnospaşa Camii, adalah masjid bersejarah dan terbesar di Balıkesir,
yang berada di bagian Barat
Laut Turki. Diberi nama sebagai Masjid Zagan Pasha karena memang pertama kali
dibangun tahun 1461 oleh Zagan Pasha (1446–1462/1469). Beliau merupakan tokoh penting di masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih
/ Sultan Mehmed II / Mehmed The Conqueror / Sang penakluk Konstantinopel.
Zagan Pasha pernah menjabat sebagai Panglima
tertinggi tentara sekaligus sebagai pejabat tinggi setingkat perdana menteri
yang pada masa itu disebut dengan Grand Vizer pada tahun 1453 – 1456 dan
kemudian menjabat sebagai Kapudan Pasha pada periode 1463–1466 sebuah jabatan
tertinggi di angkatan laut dinasti Usmaniyah.Beliau juga pernah menjabat
sebagai Gubernur di Thessaly dan Macedonia. Masjid
ini dikenal luas sebagai masjid tempat Mustafa Kemal Atatürk menyampaikan khutbah-nya yang
terkenal dengan "Balıkesir Khutbah" di tahun 1923.
Zagan Pasha Mosque
Karesi, 10100 Balıkesir Merkez/Provinsi Balıkesir, Turki
Siapakah Zagan Pasha ?
Zagan Pasha yang namanya diabadikan sebagai
nama masjid ini merupakan tokoh sentral dalam keberhasilah Muhammad Al-Fatih
menaklukkan Konstantinopel di tahun 1453. Dia merupakan seorang perwira militer
yang begitu ambisius untuk manklukkan pusat pemerintahan Romawi Timur tersebut.
Dia memiliki loyalitas tinggi kepada Al-Fatih
sejak Al-Fatih masih berstatus sebagai pangeran. Bahkan ketika Al-Fatih
diasingkan tahun 1446, Zagan turut menyertainya. Sekembalinya Al-Fatih dari
pengasingan dan kembali ke tampuk pimpinan Negara, Zagan Pasha mampu
menunjukkan ketangguhan dan prestasinya nya sebagai perwira tinggi.
Dalam penaklukkan Konstantinopel pasukan Zagan
Pasha yang pertama kali menerobos tembok benteng Konstantinopel. Anggota
pasukan Zagan yang bernama Ulubatlı Hasan menjadi pasukan Usmaniyah pertama yang berhasil
mencapai menara pengawas di benteng kota Konstantinopel. Selama pengepungan
begitu banyak tugas zeni tempur dan penyapu ranjau yang dibebankan di bawah
tanggung jawab Zagan Pasha. Dan memang Al-Fatih memposisikan saran dari Zagan
Pasha secara ekslusif.
Kokoh dan masih terawat baik hingga kini. |
Zagan Pasha kemudian tidak saja menjadi
Panglima tertinggi Angkatan laut namun juga sekaligus menjadi Penasihat,
Mentor, tutor, konselor dan pelindung Sultan. Beliau kemudian menjabat sebagai
Gubernur Thessaly dan Macedonia. Al-Fatih sendiri memberikan
penghargaan kepada Zagan Pasha dengan mengabadikan nama Zagan Pasha sebagai
nama salah satu dari tiga menara Rumeli Hisari bersama dengan Vizer yang lain
yakni Halil Pasha dan
Sarica Pasha.
Tentang jatidiri Zagan Pasha termasuk daerah
asalnya, hingga kini para sejarawan belum sepakat tentang dari mana dia
berasal, namun bila menjejak perjalanan karir militernya sejak dia mengikuti
program pelatihan tahap dini, besar kemungkinan beliau berasal dari daerah
semenanjung Balkan ataupun dari Anatolia, meskipun cakupan dua daerah tersebut
terlalu luas untuk dapat menelusur daerah asal beliau karena memang tak pernah
muncul dalam catatan sejarah.
Di Balikesir, Zagan Pasha menikmati hari tuanya
bersama keluarga, membangun Masjid disana dan setelah wafat pun beliau di
makamkan di pekarangan masjid ini, begitupun anggota keluarganya. Di tahun 1897
masjid beserta bangunan makamnya sempat mengalami kerusakan parah dan kemudian
dilakukan perbaikan pada tahun 1908 oleh Mutasarrıf (Gobernur) Ömer Ali Bey. Di komplek Masjid ini, selain terdapat kompek
pemakaman, mausoleum Zagan Pasha dan hammam (pemandian umum khas Turki).
Beberapa fitur masjid Zagan Pasha. Kanan atas : serambi masjid, kanan bawah : salah satu tempat wudhu masjid Zagan Pasha, kiri bawah : Makam Zagan Pasha. |
Arsitekrural Masjid
Zagan Pasha
Bangunan Masjid Zagan Pasha dibangun dalam
arsitektur masjid masjid Usmaniyah. Masjidnya berdenah segi empat dibangun
dengan seni pertukangan batu Ashlar yakni
seni pengolahan batu alam yang secara umum dibentuk kota kotak sangat presisi.
Bangunan masjid dilengkapi dengan satu kubah
utama dikelilingi empat kubah samping. Akses ke masjid ini melalui pintu dengan
masing masing dua daun pintu di sisi utara, timur dan barat. Sisi selatan
masjid merupakan sisi kiblat tempat mihrab dan mimbar masjid.
Pada tiga sisi masjid di depan pintu,
dilengkapi dengan tiga beranda tertutup dengan jendela jendela dan pintu kaca beratap
joglo yang merupakan atap kayu di tutup dengan lapisan tembaga di topang
menggunakan dua tiang batu pualam segi empat.
Interior Masjid Zagan Pasha |
Bangunan masjid Zagan Pasha dilengkapi dengan
satu menara tinggi dan lancip yang diletakkan di sudut barat laut masjid,
menara ini merupakan sumbangan Hacı Hafız Efendi dari Arabacıoğulları, seorang anggota keluarga terhormat di kota Balıkesir.
Di pelataran masjid terdapat dua bangunan
tempat wudhu berupa gazebo beratap kubah yang disebut shardivans dan makam. Diluar pelataran masjid di
sudut barat laut, terdapat shadirvan ketiga berdenah pentagonal yang merupakan bangunan makam Zagan Pasha. Disekitarnya juga terdapat makam anggota
keluarga beliau yang terawatt dengan baik hingga kini, di tengah kota Balikesir
yang sudah bertransformasi menjadi sebuah kota yang maju dan modern.
Satu hal yang unik di masjid ini adalah adanya
jama matahari, berupa sebuah meja yang diletakkan sebuah kolom berukuran pendek
berada d sudut selatan pelataran masjid, jarum perunjuknya di lindungi dengan
kotak kaca. Pada masa kini jam tersebut tentu saja sudah tidak difungsikan
lagi, namuntetap dirawat dengan baik sebagai konservasi warisan sejarah.
Balkesir Khutbah
Dalam sejarah Turki sebagai sebuah Republik,
Masjid ini lebih dikenal dalam kaitannya dengan Mustafa Kemal Atatürk tokoh pembaharuan Turki. Dalam
sebuah kunjungan singkat-nya ke Balikesir pada tanggal 7 Februari 1923 tak lama
setelah berahirnya perang kemerdekaan Turki (9 Mei 1919 hingga 7 Februari
1923), Mustafa Kemal Attaturk yang kemudian dikenal dengan nama Gazi
Mustafa Kemal Pasha, menyampaikan
khutbah yang kemudian dikenal sebagai "Balıkesir Khutbah".***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA