Seychelles
adalah sebuah negara yang terdiri dari gugus pulau pulau kecil di Samudera
Hindia sekitar 1600 kilometer di lepas pantai timur benua Afrika. Bertetangga
dengan negara pulau Republik Comoro, Mayotte (Prancis) dan Madagaskar di
Selatan dan Republik Tanzania sebagai tetangga terdekatnya di daratan benua
Afrika sejauh sekitar 1000 Kilometer. Seychelles
beribukota di Victoria yang berada di Pulau Mahe. Penduduk Seychelles seluruhnya
berjumlah 86.525 menjadikannya sebagai negara dengan populasi terkecil di
Afrika.
Mayoritas penduduk Seychelles beragama Katolik Roma. Sekitar sembilan dari sepulun
penduduk negara ini merupakan pemeluk agama Katolik Roma, sebagaimana
disebutkan dalam hasil survey yang telah diselenggarakan sejak pertama kali di
tahun 1992. Agama Katolik Roma masuk ke Seychelles
dibawa oleh bangsa kulit putih yang merupakan penghuni pertama di Negara Pulau
ini, wajar bila kemudian mayoritas penduduknya pun beragama Katolik meskipun
Inggris sempat memperkenalkan agama Protestan selama kekuasannya disana.
Islam telah
masuk ke Seychelles jauh
sebelum bangsa Eropa tiba disana. Islam datang ke gugus kepulauan ini dibawa
oleh para pedagang muslim yang berdagang beralayar melintasi samudera, meskipun
mereka tak menetap disana secara permanen. Prancis yang menjadi penguasa
pertama di Seychelles
membawa ajaran Katolik Roma disusul kemudian oleh Inggris.
Diantara mayoritas penduduk Seychelles yang
beragama Katolik Roma terdapat pemeluk agama minoritas lainnya termasuk Hindu,
Baha’i dan Islam. Beberapa media melaporkan bahwa Islam memiliki perkembangan
yang cukup pesat di Seychelles, di
tahun 1970-1960-an muslim disana hanya ada kurang dari seratus jiwa, berkembang
hingga kini mencapai sekitar 2000 jiwa.
Merujuk kepada Biro Pusat Statistik Seychelles dilaporkan bahwa 76.2% penduduk Seychelles adalah penganut
Katholik Roma, disusul kemudian penganut Anglikan sekitar 6.1%, lalu penganut
Agama Hindu sekitar 2.4%, Pemeluk Islam 1.6% dan penganut agama dan keyakinan
lainnya mencapai 13.7%. Meskipun
jumlah muslim disana sangat kecil namun pemerintah setempat memberikan waktu 15
menit setiap hari Jum’at bagi ummat Islam disana untuk mensyiarkan Islam
melalui saluran televisi nasional.
Masjid Mahe
Di kota Victoria terdapat sebuah masjid yang terkenal
dengan nama Masjid Mahe, merujuk kepada nama pulau tempatnya berada. Meski nama
masjid ini sebenarnya adalah Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan. Keluarga
Al-Nahyan adalah keluarga penguasa Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Karena memang
komplek masjid ini dibangun dengan dana dari keluarga penguasa Abu Dhabi
tersebut. Masjid ini begitu ramai di setiap hari Jum’at oleh jemaah yang akan
melaksanakan sholat Jum’at berjamaah termasuk di dalamnya muslim muslim mualaf
setempat. Masjid ini juga di izinkan untuk menyuarakan azan
melalui pengeras suara di menaranya.
Victoria Mosque
Rue De La Poudrière
Masjid Mahe dibangun tahun 1982 dengan dana dari
Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan. Peletekan batu pertama pembangunannya
dilaskanakan oleh Mr. Suleman Adam, selaku presiden dari Islamic Society of
Seychelles pada tanggal 10 Zulhijah 1401, bertepatan dengan tanggal 9 Oktober
1981. Dan diresmikan setahun kemudian.
Setelah berdiri selama 30 tahun, pada hari Jum’at
tanggal 24 Agustus 2012 yang lalu sudah dilaksanakan peletakan batu pertama
pembangunan kembali masjid Mahe. Dan pada tanggal 20 Desember 2012 yang lalu
bangunan masjid ini sudah di runtuhkan untuk dibangun ulang di lokasi yang sama
dalam ukuran yang lebih besar. Proyek pembangunan masjid baru ini selesai tahun
2013. dan diresmikan pada hari Jum’at tanggal 25 Oktober 2013 oleh Shaikh
Zayed Bin Sultan bin Khalifa atas nama Dr. Shaikh Sultan Bin Khalifa Al Nahyan,
turut dihadiri oleh Jean-Paul Adam, selaku menteri luar negeri Seychelles, Dick
Patrick Esparon yang merupakan duta besar Seychelles untuk Uni Emirat Arab.
Masjid Mahe ini dibangun ulang dengan bentuk yang
tidak jauh berbeda dengan bentuknya semula dengan ukuran yang lebih besar dan
lebih modern, dengan daya tampung 600 jemaah pria dan wanita. Menjadi tumpuan
utama bagi muslim di Seychelles terutama di pulau Mahe termasuk pusat kegiatan
pembelajaran Al-Qur’an, pembinaan mualaf, hingga ke acara buka puasa bersama di
bulan suci Romadhan yang juga turut dihadiri oleh para pejabat tinggi
Seychelless.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA