Masjid Selimiye atau Selimiye Camii / Τέμενος Σελιμιγιέ di Cyprus Utara |
Masjid Selimiye di merupakan
masjid tua di kota Nicosia pada bagian kota yang masuk ke dalam wilayah Negara
Republik Turki Cyprus Utara (Turkish Republic of Northern Cyprus). Masjid ini
merupakan masjid utama di Republik Turki Cyprus Utara. Bangunan ini memang
sudah berumur sangat tua dan menjadi salah satu bangunan cagar budaya di negara
tersebut. Sebelumnya Masjid ini merupakan sebuah Katedral Katholik Roma yang di
bangun di atas bekas Gereja Ortodok yang lebih kecil.
Katedral St. Shopia
Di lokasi tempat masjid Selimiye ini berdiri pada awalnya merupakan sebuah Gereja Ortodok bernama Gereja St Shopia, yang dibangun tahun 1193 dengan ukuran lebih kecil dari bangunan yang sekarang, pembangunan gereja tersebut merupakan bagian dari penobatan King Amaury yang dilaksanakan pada tahun 1197. Sisa sisa reruntuhan bangunan gereja ini ditemukan tahun 1979 di sisi selatan bangunan masjid Selimiye.
Masjid
Selimiye
Selimiye Sk, Lefkoşa
selimiyemosque.org
Di tahun 1209 di masa kekuasaan
Dinasti Lusignan, King Henry I, di lokasi gereja tersebut dibangun Katedral St.
Shopia untuk ummat Katholik Roma, kemudian dilanjutkan tahun 1228. Di rancang
dalam gaya gotik Prancis abad ke 13, beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa
para pembangun masjid ini adalah para ahli bangunan batu dari Prancis yang
turut menyertai pasukan salib.
Pembangunan Katedral tersebut
juga memanfaatkan bagian bagian bangunan dari gereja ortodok yang berdiri
disana sebelumnya. Batu batu pualam sisa bangunan gereja tersebut kini masih
dapat dilihat sebagai bagian dari area pintu masuk utama sebelah utara. Pada
masanya Katedral St. Shopia merupakan tempat penobatan raja raja Cyprus sampai
kemudian pulau Cyprus dikuasai oleh Venesia di tahun 1489.
Masjid Selimiye di tahun 1878 pada saat inggris mengambil alih kota Nicosia |
Bangunan ini sempat mengalami
kerusakan parah akibat gempa bumi tahun 1491, 1547 dan 1735 namun masih
bertahan hingga kini. Sederhana-nya bangunan ini sudah runtuh dihantam oleh
beberapa kali gempa bumi dasyat tersebut mengingat bangunannya yang memang dibangun
cukup tinggi, namun semua bangunan dengan dinding tembok yang cukup tinggi di
Cyprus selalu dilengkapi dengan tiang beton penyangga tembok dinding dibagian
luar bangunan untuk menahan struk tembok dinding yang tinggi dari keruntuhan.
Katedral St Shopia pun dibangun
demikian dilengkapi dengan begitu banyak tiang tiang beton penopang dinding
yang ditempatkan disekeliling luar bangunan sehingga terlihat sangat masif.
Sama seperti halnya Masjid Selimiye di Istanbul, Turki. Tiang tiang penopang
ini dibangun hingga setinggi tembok bangunan dan seringkali disebut dengan
istilah Flying Butteris hingga terlihat seperti pilar pilar besar yang menempel
ke tembok bangunan, kadangkala dibuat hingga melampaui tinggi tembok.
Pembangunan Katedral ini memang memakan waktu yang cukup lama bahkan sampai
terjadi beberapa kali peralihan kekuasaan di wilayah tersebut menara bangunan
ini tidak pernah selesai hingga hari ini.
Interior Masjid Selimiye saat ini |
Diubah menjadi Masjid
Tahun 1570, Katedral St Shopia di
alih fungsi menjadi Masjid seiring dengan jatuhnya pulau tersebut dibawah
kekuasaan Turki Usmani yang berpusat di Istanbul di masa kekuasaan Sultan Selim
II. Saat perubahan fungsi bangunan ini menjadi masjid, dilakukan ubah-suai
terhadap bangunan ini. Orientasi bangunan yang semula mengarah ke Jerusalem di
Palestina di ubah ke arah Ka’bah di kota Mekah. Nama Selimiye sendiri bari
digunakan untuk menyebut masjid ini sejak tahun 1954 sebagai penghormatan
kepada Sultan Selim II, sang penakluk Cyprus.
Hampir seluruh bangunan ini
merupakan bangunan asli dari Katedral St. Shopia namun dengan begitu banyak
ubah suai termasuk dua menaranya yang tak pernah selesai dibangun kemudian
diselesaikan pembangunannya sebagai dua menara masjid bergaya Turki Usmani,
tempat muazin mengumandangkan azan. Sampai tahun 1959, muazin yang akan
mengumandangkan azan, akan memanjat ke menara ini melalui 170 anak tangga baru
kemudian mengumandangkan azan dari balkon menara. Kini hal tersebut sudah
digantikan dengan pengeras suara yang dipasang di menara masjid.
Sisi sebelah barat Masjid Selimiye |
Bangunan masjid ini begitu mudah
dikenali dengan dua menara tingginya yang terlihat dari kejauhan dan sudah
seperti landmark bagi kota Nicosia secara keseluruhan. Menaranya bakan terlihat
dari ketinggian di daerah Kyrenia road dan sudah dapat langsung mengenali
masjid ini dari kejauhan.
Interior masjid ini diterangi
dengan lampu gantung bewarna putih merah dan kuning. Beberapa pilar granit di masjid
ini ditengarai berasal dari sebuah bangunan Romawi kemungkinan dari era Salami
atau berasal dari era Bizantum sebelum tahun 1200-an.
Garis waktu sejarah Cyprus
dan Nusantara
Islam berkembang di Cyprus di masa kekuasaan
Dinasti Usmaniyah (Otoman) yang bila disejajarkan dengan garis waktu sejarah
Nusantara, sejarah Islam di Cyprus ini kira kira sezaman dengan masa Majapahit
dengan Rajanya Prabu Brawijaya V dan masa Pajajaran di barat pulau Jawa dibawah
kekuasaan Prabu Siliwangi.
Dan 5-6 tahun setelah itu Kesultanan Demak
berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara dengan Raden Fatah (Putra
dari Brawijaya V) sebagai raja pertamanya. menyusul kemudian berdiri pula
kesultanan Cirebon, Jayakarta, Banten dan seterusnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA