Halaman

Minggu, 20 November 2016

Masjid Agung Darussalam Taliwang

Megah dengan gemerlap lampu lampu yang menerangi bangunan masjid Agung Darussalam di KTC Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Masjid Agung Darussalam merupakah masjid agung kabupaten Sumbawa Barat, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lokasi nya berada di dalam kawasan komplek kantor pemerintahan terpadu kabupaten Sumbawa Barat yang diberi nama komplek KTC – Komutar Telu Center di Kecamatan Taliwang, sebuah komplek pusat pemerintahan kabupaten yang sangat impresif, bila dipandang dari ketinggian komplek pusat pemerintahan kabupaten Sumbawa Barat ini terlihat dengan jelas dibangun dengan denah persegi delapan sebagai salah satu simbol dunia Islam, menyiratkan kehidupan Islami dari masyarakat kabupaten Sumbawa Barat yang secara tradisi terbuka serta siap menerima masukan dari manapun bagi kemajuan kabupaten Sumbawa Barat.

Pembangunan masjid ini merupakan salah satu bangunan yang di dahulukan pembangunannya bersama dengan dua gedung penting lainnya, yakni, gedung Graha Fitra yang merupakan kantor Bupati Sumbawa Barat dan gedung Sekretariat pemerintahan daerah (Sekda) kabupaten, yang disebut sebagai bangunan tiga serangkai. Pemilihan nama Graha Fitrah bagi nama gedung tempat berkantornya Bupati, wakil Bupati dan perangkatnya ini sebagai upaya untuk senantiasa mengingatkan siapapun yang berkantor disana untuk senantiasa kembali kepada fitrah sebagai pengemban amanat rakyat yang harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

kubah hijau layaknya kubah masjid nabawi, Masjid Agung Darussalam hadir di komplek pusat pemerintahan kabupaten Sumbawa Barat.

Masjid Agung Darussalam Taliwang selesai dibangun pada bulan Juni 2010 dimasa pemerintahan bupati KH Zulkifli Muhadli, dengan menghabiskan dana sebesar Rp. 32 milyar Rupiah. Luas bangunan masjid ini 15.500 m2 sedangkan luas keseluruhannya dan 48.500 m2, dan berdaya tampung mencapai 8.000 jemaah, menjadikan masjid ini sebagai masjid termegah dan terbesar di kabupaten Sumbawa Barat, dan tentu saja menambah khasanah jejeran bangunan masjid megah di provinsi NTB yang sudah sejak lama dikenal dengan julukan provinsi seribu masjid. 

Secara resmi Masjid Agung Darussalam mulai dipergunakan pada hari kamis 9 Juli 2010. Penggunaan masjid ini mulai diberlakukan untuk dapat dipergunakan dalam menjalankan kewajiban shalat lima waktuBeberapa program kerja yang telah disiapkan oleh pengurus masjid antara lain program pembinaan, penyuluhan, penelitian, bimbingan agama, kajian buku, dan kegiatan ilmiah lainnya

Masjid Darussalam 
Jl. Bung Hatta No.2 Kompleks KTC 
Taliwang, Kab. Sumbawa Barat. Prov. Nusa Tenggara Barat
Indonesia




Masjid Darussalam ditopang oleh 99 tiang yang bermakna 9.9 nama Allah Swt. (Asma’ul Husna), 112 anak tangga yang menunjukkan surat Al-lkhlas sebagai surat ke-112 dalam Al-Quran, dan tiga lantai masjid yang mengimplementasikan tiga prinsip dasar masyarakat Sumbawa Barat. Tiga prinsip dasar tersebut adalah Assalamu’alaikum yang bermakna salam untuk silaturrah’im yang kokoh dalam persaudaraan yang harmonis sehingga menciptakan kedamaian dan keselamatan, Warahmatullahi yang berarti rahmat, serta Wabarakatuh yang berarti berkah.

Sekeliling masjid dihiasi kolam seluas sekitar 5.000 m2. Bagian dalamnya terbuat dari kaca sehingga terlihat dari lantai basement. Selain itu, kolam yang merefleksikan bentuk bangunan tersebut juga dihiasi 120 titik air mancur. Untuk memasuki masjid, jamaah harus melewati sebuah jembatan penghubung yang melintasi sungai. Konsep ini sangat jarang terlihat pada bangunan masjid umumnya.

interior masjid agung Darussalam Taliwang dilihat dari lantai dua

Untuk mengumandangkan azan, masjid menggunakan delapan titik tempat pengeras suara. Jumlah ini mengandung makna bahwa syiar Islam disebarkan ke seluruh penjuru dunia, juga melambangkan delapan kecamatan yang ada di Sumbawa Barat. Kubah besar di atap masjid melambangkan makna tauhid “laa ilaaha illallah”, dikelilingi lima kubah kecil sebagai representasi rukun Islam. Rukun iman direpresentasikan melalui tiang penyangga utama yang berjumlah enam buah. Adapun dua menara yang berada di sisi kanan dan kiri masjid melambangkan dua kalimat syahadat. Interior masjid menampilkan pilar-pilar yang kokoh guna menciptakan skala ruangan yang agung dan megah.

Dominasi warna putih sebagai wujud kesucian dengan kombinasi warna emas dan hijau serta kaligrafi yang menghiasi sepanjang dinding masjid memberi kesan sejuk dan tenang. Selain di ruang utama yang berada di lantai satu, hiasan kaligrafi yang mengelilingi dinding terlihat di lantai dua dan tiga. Kedua lantai ini secara tata bangunan mengelilingi ruang utama masjid dan berfungsi layaknya mezzanine. Sebagai sentralisasi visual pada interior masjid, tepat di bagian tengah bawah kubah dalam terdapat lampu gantung dari kuningan. Lampu seberat sekitar 600 kilogram itu dipenuhi oleh 64 lampu kecil sebagai penerang ruangan.

Masjid Agung Darussalam dengan Tugus Syukur (sebelah kanan foto)

Masjid Agung Darussalam Taliwang ini cukup semarak dengan beragam aktivitas termasuk selama bulan suci Romadhan, salah satu aktivitas nya adalah menyelenggarakan Pesantren kilat yang diikuti oleh  siswa-siswi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN/SMK. Serta program kompetisi pemilihan da’i cilik.

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXIV tingkat provinsi NTB

Hari Rabu malam 9 November 2011, masjid Agung Darussaam Taliwang ini menjadi tuan rumah pelanksaan pembukaan MTQ ke XXIV tingkat provinsi NTB yang berlangsung meriah. Pembukaan MTQ tersebut ditandai dengan pemukulan beduk oleh Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi. Acara yang dihadiri ribuan kafilah dan tamu undangan dari seluruh kabupaten / kota di NTB serta masyarakat setempat tersebut turut dimeriahkan dengan atraksi kembang api. Kembang api yang digunakan pada upacara pembukaan MTQ NTB ini merupakan jenis kembang api yang pertama digunakan di Indonesia dan juga akan digunakan dalam pembukaan Sea Games ke-26 di Palembang.***

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA