Megah meski tanpa menara |
Masjid Agung Stasbourg atau Great Mosque of
Strasbourg atau dalam bahasa
Prancisnya disebut sebagai "La Grande Mosquée de
Strasbourg", adalah sebuah
masjid agung berukuran besar yang dibangun di daerah Heyritz,
sebelah selatan kota Strasbourg. Berdiri megah
di bagian kota Strasbourg masjid ini telah menjadi pusat aktivitas ke-Islaman
di kota dan menjadi kebanggaan bagi komunitas muslim di kawasan Alsatianyang mencapai 120,000 jiwa. Pembangunannya
telah diumumkan tahun 1993 namun baru dilakukan peletakan batu pertama untuk
pembangunan di tahun 2004 dan diresmikan tahun 2012.
Grande Mosquée de Strasbourg
6 Rue Averroès,
67000 Strasbourg, Prancis
Proses Pembangunan Sebelas Tahun
Sejak diluncurkan tahun 1993, proyek pembangunan masjid ini beberapa kali
mengalami penundaan sebagai akibat dari proses pemilihan dan sengketa dengan
calon kontraktor KKF dari Jerman serta keputusan dari dewan kota yang melarang
adanya aliran dana donasi dari luar negeri. Rancangan masjid ini juga mengalami
beberapa kali revisi atas desakan dari dewan kota, sampai ahirnya rancangan
awal berubah total dengan mengurangi ukurannya hingga setengahnya saja,
menghilangkan menara, pusat pembelajaran dan auditorium.
Proyek pembangunan ahirnya disetujui dan dilaksanakan dengan menunjuk
kontraktor Demathieu and Bard.Designed dengan rancangan
bangunan dari arsitek Italia – Paolo Portoghesi- arsitek yang juga merancang Masjid Agung Kota
Roma, ibukota Italia. Paolo Protodhesi berhasil memenangkan sayembara rancangan
masjid ini menyingkirkan para arsitek lainnya termasuk proposal masjid
futuristik yang diajukan oleh arsitek Zaha Hadid. Peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2004 oleh
walikota Strasbourg Fabienne Keller.
saat pemasangan kerangka kubah |
Pemasangan Kubah Masjid
Pemasangan kubah masjid yang dilakukan pada hari Jum’at yang juga
bertepatan dengan perayaan Idul Adha. Prosesi tersebut begitu menarik perhatian
masyarakat luas, turut hadir dalam acara tersebut beberapa perwakilan dari
tokoh tokoh agama samawi di Prancis diantaranya adalah Uskup Agung Strasbourg, dari kalangan
Yahudi, hadir Rabbi serta dari komunitas perwakilan dari komunitas protestan.
Pemasangan kubah masjid segera dilakukan sebelum kerumunan masyarakat lebih
banyak lagi memadati lokasi pembangunan masjid untuk turut menyaksikan
peristiwa tersebut. Sebuah crane raksasa berkekuatan 500 ton disiapkan untuk
mengangkat kerangka baja kubah seberat 29 ton setinggi 24 meter tersebut dari permukaan tanah ke
tempatnya di atap bangunan masjid yang sedang dibangun.
peresmian Masjid Agung Strasbourg |
Turut hadir dalam acara tersebut, presiden maroko Said Aalla yang sempat
melontarkan pernyataan bahwa momen hari itu memiliki makna simbolik yang sangat
tinggi. Kubah yang dipasang tersebut setinggi 24 meter dan bertepatan dengan
desember kubah tersebut yang nantinya akan di lapis dengan tembaga sangat jelas
sebagai identitas bangunan tersebut dan membantu menunjukkan kehadiran Islam di
kota tersebut.
Terbesar kedua di Prancis
Pada saat diresmikan, Masjid
Agung Stasbourg merupakan bangunan masjid terbesar yang pernah dibangun di
tanah Prancis. Dengan luas mencapai 1300 meter persegi membuatnya satu setengah
kali lebih besar bila dibandingkan dengan Masjid di Evry di kota Paris yang
sudah lebih dulu dibangun. Bangunan masjid Agung Strasbourg dibangun dalam
rancangan modern dengan tampilan ekterior yang menawan. Sentuhan gaya maroko
sangat kentara pada bagian dinding masjid yang terdiri dari 500.000 lempengan
mozaik, ruangan utamanya dirancang menyejukkan dengan warna warna lembut dan
cahaya lampu yang alami.
Interior Masjid Agung Strasbourg |
Pembiayaan Pembangunan
Proyek pembangunannya menghabiskan dana sekitar 10.5 juta Euro atau setara
dengan sekitar US$ 13.5 juta dolar Amerika bersumber dari jemaah dan Pemerintah
Prancis, pemerintah Kuwait, Maroko, Saudi Arabia dan Turki. Penggalangan dana
untuk pembangunan masjid ini dilakukan oleh dua lembaga sekaligus yakni "the association Great Mosque of Strasbourg" dan "association
Espace Euro-mediteranean Averroes" dua lembaga ini yang melakukan penggalangan dana bagi pembangunan masjid
ini baik dari dalam maupun dari dari luar negeri.
Peresmian Masjid Agung Strasbourg
Masjid Agung Strasbourg diresmikan pada tanggal 27 September 2012 oleh Sekretaris
Parlemen Angela Girard, didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Prancis - Manuel
Valls dan Menteri Agama Maroko Ahmed Tawfiq. Menteri
Dalam Negeri Prancis - Manuel Valls – dalam kata sambutannya mengajak muslim yang
berasal dari berbagai bangsa di Prancis untuk makin berintegrasi, namun tidak
akan mentoleran setiap tindakan yang mengarah kepada radikalisme. Dalam
kesempatan itu mendagri Prancis juga menjanjikan kepada empat juta muslim
Prancis bahwa pemerintah negara akan membantu pembangunan lebih banyak masjid
di Prancis termasuk akan membantu pelatihan bagi para pengurusnya.
Jemaah Sholat Ied yang membludak |
Peresmian masjid ini menjadi satu momen yang sangat penting bagi Prancis
karena menunjukkan besarnya persatuan antar ummat beragama di negara tersebut,
mengingat begitu banyak tokoh lintas agama turut hadir menyaksikan upacara
peresmian masjid terbesar kedua di Prancis ini. Jemaah masjid ini kebanyakan merupakan warga muslim Prancis yang berasal
dari Afrika Utara terutama dari Maroko. Di masjid ini diselenggarakan begitu
banyak konfrensi dan seminat dan memiliki program program pembelajaran yang
ekstensif untuk anak anak usia sekolah.
Sebelum masjid ini selesai dibangun, jemaah masjid ini menggunakan sebuah
gedung bekas pabrik sebagai masjid yang berada di pusat kota Stasbourg tak jauh
dari gedung pengadilan di tahun 1982 hingga tahun 2012 dan masjid tersebut
bukanlah masjid pertama di kota ini. jauh sebelumnya ditahun 1967 telah berdiri
sebuah masjid disana dan kini telah berkembang hingga lebih dari 20 masjid di
kota Stasbourg.
Pemakaman Muslim pertama di Prancis
Muslim di kota Strasbourg ini juga telah mendapatkan persetujuan dari
walikotanya untuk memiliki lahan pemakaman muslim sendiri yang merupakan
komplek pemakaman muslim pertama di Perancis. persetujuan tersebut
ditandatangani oleh walikota Strasbourg Roland Reis dan Pimpinan dewan regional
agama Islam (CRSM) Alsace Driss Ayachour, pembangunan komplek pemakaman di kota Alsatia
ini merujuk kepada komplek yang sama di kota Fez yang merupakan ibukota
spiritual bagi kerajaan Maroko selaku kota kembar bagi Strasbourg.***
--------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA