Halaman

Minggu, 02 Oktober 2016

Masjid Agung Al-Serkal, Terbesar di Kamboja (Bagian 2)

Megahnya Masjid Agung Al-Serkal

Arsitektur Masjid Agung Al-Serkal

Masjid Agung Al-Serkal dibangun dengan gaya masjid modern dengan sentuhan Turki Usmani, telihat dari bangun kubah besarnya yang menjadi atap utama bangunan masjid ditopang oleh dua bangun semi kubah menyokong kubah utama di atapnya. Dua menara tinggi mengapit bangunan utama masjid. Sentuhan arabia juga terlihat di bangunan masjid ini. salah satu ciri utama menara masjid Turki Usmani adalah bangunan menaranya yang lancip menjulang, namun tidak seluruhnya di aplikasikan di masjid ini.

Bangunan menaranya berbentuk bundar dengan landasan berbentuk segi empat mengerucut, dan badan menaranya makin ke ujung makin mengerucut. Ada tiga balkoni di setiap menaranya dan di ujung menara di tempatkan simbol bulan sabit yang sedikit berdiri tidak seperti bentuk bulan sabit menara Turki Usamani yang bentuk bulan sabitnya simetris terbuka ke atas.


Baru dan Lama. Masjid Agung Al-Serkal dilihat dari arah pintu gerbang

Seluruh tembok sebelah luarnya di tutup dengan batuan alami bewarna putih gading, sedangkan landasan masjid dibangun cukup tinggi dari permukaan tanah disekelilingnya menambah kesan lebih megah pada bangunan masjid ini. ada lebih dari dua puluh anak tangga lebar yang harus di daki untuk menuju ke pintu utama masjid ini. Empat jendela berukuran besar di bagian depan ditambah dengan dua jendela kaca di bagian atas.

Bangunan utamanya berdenah segi empat. Ditambah dengan bangunan mihrab yang menjorok keluar keluar ke arah kiblat dari bangunan utama. Di sisi utara ditambahkan dengan bangunan serbaguna yang cukup besar, digunakan sebagai kantor pengelola dan kantor lembaga lembaha Islam di Kamboja, begitu pun di sisi selatannya. Kubah utamanya berada di titik pusat bangunan utama ditambah dengan empat kubah lebih kecil masing masing di empat penjuru atap, ditambah lagi dengan enam kubah yang lebih kecil.

Megah pertama di tepian bekas danau Boeng Kak. Masjid Agung Al-Serkal ini menjadi bangunan megah pertama yang berdiri di sekitar bekas lokasi danau Boeng Kak yang sudah ditimbun,

Masjid ini juga dilengkapi dengan area tempat berwudhu yang dibangun terpisah dari bangunan masjid. Bangunannya dibuat sebagai pendopo terbuka beratap kubah yang juga berwarna coklat tembaga. Area tempat wudhu nya dilengkapi dengan bangku bangku dari batu untuk memudahkan jemaah saat berwudhu.

Bila di sisi utara dan selatan kubah utama di topang dengan dua bangun semi kubah, maka disisi barat dan timurnya dibangun dinding berlengkungan besar untuk menempatkan lima Jendela kaca berukuran besar. Garis lengkungan pada dua sisi ini menghadirkan aksen yang sangat kuat bagi bangunan masjid ini. Seluruh kubah kubah masjid ini termasuk bagian ujung menaranya diberi warna dengan warna cokelat tembaga.

Meriahnya upacara peresmian Masjid Agung Al-Serkal

Muslim Kamboja terutama yang ditinggal di kota Phnom Penh memang cukup beruntung, karena bangunan masjid ini tidak saja berukuran besar dan sangat megah tapi juga memiliki lahan yang sangat luas sehingga tidak menjadi masalah untuk lahan parkir. Panitia pembangunannya juga tidak dipusingkan untuk mencari lahan bagi keperluan membangun masjid darurat pada saat proyek pembangunan masjid sedang berlangsung, sehingga semua proses peribadatan dan aktivitas ke-Islaman lainnya tetap berjalan normal meskipun bangunan masjid Nurul Ikhsan yang sebelumnya berdiri sudah dirobohkan dan bangunan masjid yang baru sedang dalam tahap pembangunan.

Kesan megah sangat terasa saat masuk ke dalam masjid. Langi langit ruang sholat utamanya berbentuk elipse hasil dari bentukan kubah utama dan dua bangun semi kubah yang menopangnya. Struktur tersebut ditopang dengan empat pilar segi empat berukuran cukup besar yang berdiri kokoh ditengah masjid. Sebuah lampu gantung dengan bentuk yang unik bewarna coklat tembaga menggantung indah di bawah kubah utama.

Ornamen di bawah kubah tidak tak tekesan meriah dengan berbagai hiasan dengan penggunaaan warna warna yang tidak terlalu menyolok, meski sisi bawah kubah dihias dengan kaligrafi Al-Qur’an dan ornamen ornamen menawan lainnya. jendela jendela kaca yang melingkar di bawah kubah utama menghadirkan cahaya alami ke dalam masjid ini di siang hari. Bagian plafon masjid ini juga di hias dengan berbagai ornamen floral dengan warna alami.

Perdana Menteri Hun Sen beserta istri saat berkunjung ke dalam Masjid Al-Serkal, Sesaat setelah upacara peresmian.

Seluruh lantai masjid di tutup dengan karpet tebal bewarna hijau kalem dengan ornamen floral bewarna coklat dan merah hati, begitupun dengan garis shaf nya. Hampir seluruh dinding bagian dalam masjid ini dihiasi dengan berbagai ornamen floral menghadirkan keindahan dan kenyamanan di dalam masjid ini. Mihrabnya dibangun berupa ceruk berbentuk lengkungan dengan sedikit sentuhan ukiran yang tak telalu meriah. Sedangkan Mimbarnya dibuat dari kayu yang tidak telalu tinggi seperti lazim nya mimbar mimbar di masjid masjid bergaya Turki Usmani lainnya.

Hadirnya masjid Agung Al-Serkal di pusat kota Phnom Penh ini memang merupakan titik balik bagi muslim Kamboja secara keseluruhan. Setelah sebelumnya perjalanan muslim disana berdarah darah oleh kekejaman rezim pemerintahan Khmer Merah. Kini muslim Kamboja memiliki kehidupan baru dengan perhatian dari pemerintah dan bantuan dari berbagai negara Islam.*** (Selesai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA