Mauritius merupakan salah satu negara pulau yang
terletak di Samudera Hindia, terpisah sekitar 2000km dari lepas pantai tenggara
benua afrika atau sekitar 900km sebelah timur pulau Madagaskar. Bila ditarik
lurus, jarak dari Indonesia ke Mauritius ini sekitar 5538.7 kilometer dan butuh
waktu penerbangan dengan pesawat selama kurang lebih 13 jam. Negara Mauritius
ini berbentuk Republik dengan seorang Presiden sebagai kepala Negara dan
Seorang Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Ibukota negaranya berada
di kota Port Louis.
Wilayah negara Mauritius terdiri dari beberapa
pulau yang terpisah pisah di samudera Hindia, yakni Pulau Mauritius yang
merupakan pulau terbesar, Pulau Rodrigues [560 kilometres sebelah timur, Pulau Agaléga, dan pulau St. Brandon. Mauritius juga mengklaim wilayah
kepulauan Chagos yang kini merupakan wilayah seberang lautan Inggris Raya serta
pulau Tromlin yang kini merupakan wilayah seberang lautan Prancis. Bila
digabungkan seluruh daratan Mauritius ini seluruhnya seluas 2.040 km2
atau sedikit lebih kecil dibandingkan dengan pulau Morotai di kabupaten
Kepulauan Morotai, provinsi Maluku Utara yang memiliki luas 2.266km2.
Mauritius dianugerahi alam yang begitu
mempesona, salah satu pemandangan alamnya yang mengundang decak kagum dunia
adalah pemandangan air terjun bawah laut yang sangat fenomenal, meskipun
sebenarnya bukanlah air terjun yang sebenarnya namun karena memang jernihnya
air laut disana menghasilkan efek pemandangan yang luar biasa tersebut.
Agama agama di
Mauritius
Merujuk kepada data wikipedia agama
Hindu memiliki penganut terbesar di Mauritius dengan presentase mencapai 48.5%,
disusul dengan penganut agama Nasrani 32.7%, sedangkan Islam berada di urutan
ke tiga dengan 17,3%, kemudian Budha 0.4% dan Agama lainnya sebesar 1.1%.
Masyarakat keturunan India (Indo-Mauritian)
kebanyakan menganut agama Hindu dan Islam. Kemudian masyarakat keturunan
Perancis (Franco-Mauritians),
Keturunan Afrika (Creoles) dan
Masyarakat keturunan China (Sino-Mauritians)
kebanyakan menganut agama Kristen. Sebagian kecil dari Sino-Mauritian ini
menganut gama Buda dan agama lainnya termasuk agama Islam. Konstitusi Mauritius
tahun 1968 telah mengakui empat katagori agama yakni : Hindu, Muslim,
Sino-Mauritian dan Masyarakat Umum.
Senja di kota Port Louis, Ibukota Mauritius |
Ada yang menarik tentang kelompok masyarakat
Sino-Mauritian ini. Seperti halnya bagian dari kelompok komunitas lainnya di
Mauritius, rata rata mereka datang ke Mauritius secara sukarela untuk berdagang
dan sebagainya termasuk kelompok pendatang awal dari China, namun ada satu
kasus dimana ada orang orang china yang ‘diculik’ dari Pulau Sumatera
(Indonesia) tahun 1740 oleh Laksamana Angkatan Laut Perancis, Admiral Charles
Hector, untuk dipaksa bekerja di Mauritius. Mereka kemudian melakukan mogok
kerja sebagai aksi protes atas penculikan mereka. Beruntung aksi tersebut tidak
berujung kematian oleh tindakan kejam dari sang admiral, mereka kemudian
semuanya dikembalikan ke pulau Sumatera.
Islam di Mauritius
Masih merujuk kepada data Wikipedia, muslim di Mauritius
sekitar 17.3% dari total penduduknya, data tersebut sama dengan data word
fact book. Sementara situs muslimpopulation.com
dan pewforum.org
menampilkan data berdasarkan sensus tahun 2000 menyebutkan angka 16.6% atau
setara dengan 214.000 jiwa dari sekitar 1.3 juta jiwa penduduk negara tersebut.
Masjid Jummah di Port Louis |
Di Mauritius sangat banyak Masjid
dan Madrasah. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Creole (Bahasa Resmi mirip dengan Bahasa Perancis), kemudian Bahasa Perancis, lalu bahasa Inggris dan
Bahasa Arab. Mauritius adalah bekas jajahan Perancis selama 20 th, dan juga
Inggris pada tahun 1950.
Muslim Mauritius kebanyakan merupakan keturunan India namun kini tumbuh dan
berkembang masyarakat umum yang masuk Islam dari kelompok Creole serta dari
kelompok Sino Mauritian serta dari masyarakat China. Komunitas muslim yang
berasal dari beragam latar belakang ini menghasilkan keanekaragaman budaya
muslim disana.
Pemerintah setempat memberikan kebebasan
beragama bagi penduduknya dan diatur dalam konstitusi. Idul Fitri telah lama di
akui sebagai hari libur nasional sehingga memberikan keleluasaan kepada muslim
disana untuk berlebaran. Setiap hari Jum’at muslim disana juga diberi
kesempatan untuk melaksanakan sholat jum’at berjamaan meskipun selama jam kerja
dan setiap masjid disana bebas menyuarakan azan dari speaker masjid masjid-nya
tanpa larangan ataupun keberatan dari komunitas pemeluk agama lain.
Kelompok Jemaah Tabligh cukup memainkan peran
di negara ini salah satu aktivitas mereka adalah dengan membangun Salat-ul-Khanah
yakni semacam mushola kecil bagi muslim yang tinggal di luar pulau Mauritius
ataupun yang tinggal di kawasan non muslim sehingga jumlah mereka hanya sedikit
saja. Mushola mushola kecil telah dibangun di daerah Albion, Pointe aux
Sables dan Petite
Rivière. Kelompok Jemaah
Tabligh juga secara rutin melakukan kunjungan dakwah ke berbagai bagian wilayah
negara tersebut.
Seorang turis asing mengikuti pengurus masjid masuk ke dalam komplek Masjid Jummah di Port Louis untuk berkunjung. |
Beragam model dakwah yang dilakukan di negara
ini telah mengundang minat dari masyarakat umum untuk memeluk Islam. Dakwah
konvensional hingga street dawah telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terahir oleh beberapa kelompok
muslim, sebagai bagian dari upaya menyampaikan risalah.
Kelompok kelompok Muslim Mauritius
sebagian besar muslim Mauritius merupakan
muslim suni yang terbagi dalam berbagai kelompok seperti Salafi, Sufi, Tawhidis
dan Jeamaah Tabligh (JT). Mayoritas bermazhab Hanafi serta sebagian
lagi bermazhab Syafe’i. Sebagian kecil muslim disana juga menganut faham Syiah
dan Ahmadiyah.
diantara kaum muslimin di Mauritius terdapat
tiga kelompok yang dikenal dengan nama kelompok Memon dan Surti yakni kelompok
para pedagang kaya yang datang dari daerah Kutch dan Surat provinsi Gujarat, India.
Kemudian kelompok Hindi Calcattias merupakan kelompok muslim yang datang ke Mauritius dari provinsi Bihar,
India, sebagai para pekerja paksa di masa penjajahan. Sebuah Novel terkenal di
Mauritius berjudul Humeirah karya Sabah Carrim, menceritakan tentang kelompok Memons dan Hindi Calcattias yang ada di Mauritius.*** Bersambung ke bagian 2.
---------------
Baca Juga
namanya agak aneh tapi, bangunanya bagus. keren
BalasHapusSaya suka info ini, tapi untuk komunitas muslim indonesia di sana memang belum ada ya?
BalasHapusbelum ada beritanya
HapusKeren negara nya
BalasHapusAlhamdullillah 2010 saya sudah sampai sana...indah banyak kenangan,pengen kembali lagi ke sana
BalasHapusLihat laut nya seperti nya keren, minat kesana setelah Corona pergi
BalasHapus