Mimbar dan mihrab Masjid Lawang Kidul |
Interior Masjid Lawang Kidul
Di hari biasa, masjid ini dapat
di akses dari pintu sebelah utara atau bila dari arah gerbang ke sebelah kiri
bangunan. Area tempat wudhu dan kamar mandi juga berada di sisi ini. Di sebelah
utara ini juga sudah ditambah dengan bangunan tambahan menyatu dengan bangunan
utama masjid. Sisi selatannya yang merupakan area bangunan tambahan ditutup di
hari biasa, karena disana juga merupakan tempat kantor pengurus masjid dan
madrasah. Secara keseluruhan bagian dalam masjid ini di dominasi warna putih di
bagian atap, soko guru hingga lantai marmernya, sedangkan dindingnya seluruhnya
ditutup dengan keramik dinding bewana hijau lumut.
Ada enam pintu berukuran besar
di masing masing sisi masjid ini. masing masing pintu berukuran besar dengan
dua daun pintu dari kayu di cat putih polos tanpa ornamen. Engsel besi di
masing masing pintu itu benar benar tampak tua dan kuno dan pastinya agak sulit
untuk menemukannya di pasaran saat ini.
Interior Masjid Lawang Kidul Palembang |
Ada empat jendela besar di sisi
mihrab. Masing masing jendela terdiri dari dua bagian atas dan bawah. Jendela
bagian atas berupa jendela terbuka tanpa jaun jendela hanya ditutup teralis
besi lurus, fungsinya sebagai ventilasi udara, namun kini di tutup permanen
dengan kaca. Jendela bagian bawah juga di beri teralis namun dilengkapi dengan
sepasang daun jendela yang juga polos tanpa ornamen.
Di dalam masjid ini terasa lega
dengan atap limasnya yang begitu tinggi di topang oleh empat sokoguru utama
setinggi 8 (delapan) meter menopang kayu alang (penyanggah) sepanjang 20 (dua
puluh) meter. Disekeliling sokoguru utama ini di tambah dengan 12 (dua belas)
pilar tambahan yang berukur lebih kecil masing masing setinggi lebih kurang 6
(enam) meter. Semua pilar tersebut dibuat dari kayu dan dibentuk bersegi
delapan. Seluruh struktur atap masjid ini dibuat dari kayu Ulin termasuk 16
(enam belas) sokogurunya.
Cahaya matahari senja menerobos masuk lewat jendela MLK Palembang |
Ruangan utama dari bangunan asli
masjid ini berukuran 20 x 20 meter, ditambah dengan bangunan tambahan sehingga
luas seluruhnya menjadi 40 x 41 meter. Seluruh dinding bagian dalamnya di lapis
dengan keramik dinding bermotif natural bewarna hijau lumut. Berbeda dengan
masjid masjid tradisional Indonesia di tanah Jawa yang rata rata memiliki sumber
cahaya dari jendela jendela kecil yang diletakkan diantara susunan atap
bertingkatnya. Di masjid ini bagian atap-nya tertutup seluruhnya. Sumber cahaya
matahari hanya dari jendela masjid. Seluruh plafon masjid juga dibiarkan polos
bercat putih tanpa banyak ornamen selain kayu kayu kaso-nya yang dihaluskan dan
di profil seragam.
Ada satu lampu gantung berukuran
besar di tengah masjid, dan beberapa lampu lampu gantung berukuran kecil di
bagian lainnya. Hanya ada satu ornamen lukisan di kayu Alang Panjang (kayu
penopang atap yang di sokong oleh 12 soko guru yang lebih kecil) berupa lukisan
bermotif flora bewarna kuning tua, hijau, merah dan merah muda. Ornamen yang
sama juga ditempatkan di pertemuan atap dan sisi teratas dinding bagian dalam.
Lukisan floral ini sama persis dengan ormanen di Masjid Agung (Sultan)
Palembang.
Interior Masjid Lawang Kidul Palembang yang sangat khas |
Mimbar Masjid Lawang Kidul (MLK)
Bagian yang paling menarik
perhatian di dalam masjid ini adalah mimbar dan mihrabnya. Sejatinya ruang
mihrab ini merupakan tempat imam memimpin sholat, namun di masjidi ni sama
seperti di Masjid Agung Palembang, posisi Imam tidak di dalam mihrab tapi
sedikit di depan mihrab agak disamping mimbar, ditandai dengan sebuah pembatas
berukir. Ruang mihrabnya digunakan untuk menempatkan beberapa perangkat
pengeras suara dan peralatan lainnya. Ruang mihrabnya dilengkapi dengan dua pintu
akses keluar masuk di sisi kiri dan kanannya, dan dihubungkan ke masjid dengan
dua akses berbentuk gapura disisi kiri dan kanan mimbar.
Mimbar masjid ini dibangun dari
susunan batu bata dan semen berupa susunan undakan anak tangga, khatib akan berdiri
di anak tangga tertinggi saat menyampaikan khutbah. Sisi atas mimbar berbentuk
kubah bagian puncaknya diberi oranmen seperti lampu aladin dari bahan metal
bewarna emas. Sedangkan di sisi depan kubahnya ditempatkan dua ornamen berbentuk
kuncup kembang. Sekelilingnya diberi profil dari semen, dengan sedikit strip
bewarna emas. Ada dua bendera segitiga bewarna hijau bertuliskan kalimat tauhid
“Laa Ila ha Illallah” dan beberapa kalimat lainnya dipasang di bagian atas
mimbar.
Detail Mimbar Masjid Lawang Kidul Palembang |
Di sisi depan tangga mimbar diberi
gapura dari kayu berukir khas Palembang berbalut warna emas dengan dua tiang
bulat sebagai penopangnya. Ukirannya di dominasi ukiran bermotif flora. Ukiran
floral warna emas juga menghias bagian tempat duduk khatib. Ornamen di ujung
dua tiang mihrab ini memang tak biasa, mirip sepasang buli buli dengan bagian
ujungnya berbentuk batangan bewarna kuning yang sengaja dibengkokkan. Reiling
tangga mimbar ini juga dihias dengan ukiran floral bewarna emas. Sedangkan
bagian lain dari mimbar di tutup dengan keramik dinding bewarna hijau lumut
sama seperti dinding bagian dalam masjid.
Bangunan tambahan di masjid ini
menambah luas masjid di disi utara dan selatan serta bagian belakang masjid.
Tangga menuju ke lantai dua masjid ini diberada di area tambahan dibelakang
masjid. Pintu ke lantai dua ini di kunci di hari biasa. Terlihat jelas upaya
untuk membuat bangunan tambahan ini semirip mungkin dengan bangunan aslinya,
meski tidak sepenuhnya identik.
Detail Mimbar Masjid Lawang Kidul Palembang |
Pengurus Masjid Lawang Kidul
Pengurus Masjid Lawang Kidul
berbadan hukum dengan nama Yayasan Masjid Lawang Kidul. Dibentuk berdasarkan Akta
Notaris Haji Gunata Ibrahim, SH. Nomor 066 tertanggal 13 Juli 2012. Struktur
kepengurusan Yayasan Masjid Lawang Kidul Palembang Masa Khidmat 2012- 2017
adalah sebagai berikut :
Pembina :
Kemas Komarudin, A. Halim, S.Pd
(Ketua) 0821 8212 5853
Kiagus H.M. Kamil Abu Mansur 0811
7860 69
Masagus H. Memet Ahmad, SE. 0711 7061 250
Yahya Zagladi
Kiagus M, Janaluddin A. Syukur 0852
7344 7070
Area Tamabahan (baru) di Masjid Lawang Kidul Palembang. Dua pilar kayu pada foto kiri atas adalah tiang asli menara masjid ini. |
Pengurus:
Mansur Husen, S.Pd (Ketua Umum) 0711
7929 306
Kiagus H.M. Thoyyib A. Roni (wakil
ketua) 0711 7371 828
Hendrik Junior Ibrahim (sekretaris)
0813 6749 2589
Asep Kokasih Mahdi (Wakil
Sekretaris) 0821 8418 2210
Kiagus Lukmanul Hakim (Bendahara)
0711 777 9849
Bunyamin Bahruddin (wakil Bendahara)
0813 7324 0014
Pengawas:
M. Syukur H. Alwi (Ketua
Muhammad Yusuf Atma 0711 5313 863
Ardianto Abus
A. Sofiyan Sarmanik 0853 6670 3037
Kiagus Abdullah Amin 0812 7307 2174
Detil Interior Masjid Lawang Kidul Palembang |
Khsusus untuk pelaksanaan sholat Jum’at,
masjid Lawang Kidul sudah mengatur Jadwal Imam, Khatib serta Imam, Khatib
cadangan selama satu tahun penuh. dalam jawal yang sudah disusun tersebut
dimuat juga himbauan yang menghimbau kepada para imam dan khatib serta
cadangannya untuk hadir lebih awal paling telat 15 menit sebelum waktu zuhur,
kemudian di atur juga bahwa penyampaian khutbah jum’at antara 10-15 menit saja
mengingat kepentingan Jemaah yang sangat beragam
Para imam dan khatib yang
berhalangan hadir untuk memberitahukan kepada pengurus dan tidak perlu
memberikan mandat kepada orang lain sebagai pengganti. ditambahkan pula bahwa
bagi Imam dan Khatib yang bertugas pada Jum’at awal bulan diharapkan untuk
mengisi acara “cawisan” (ceramah agama) pada pukul 11.30 WIB sampai dengan
beduk dibunyikan sebagai tanda waktu sholat Zuhur/Jum’at telah tiba, selama ±
30 Menit. ****
-----------------------------
Bersambung
ke bagian 3
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA