Masjid Agung Kota Apel
Almaty
adalah ibukota tua Kazakhstan sebelum kemudian dipindahkan ke Astana di tahun
1998. Almaty menjadi ibukota sejak masa Soviet, di mulai pada tahun 1927
setelah sebelumnya pusat pemerintahan berada di kota Kyzyl-orda. Almaty dalam bahasa Kazakh secara
harfiah berarti “kota pohon apel”. Satu kota dengan berbagai nama sesuai dengan
zamannya, di masa Kekaisaran Rusia (1867 - 1921) kota ini disebut kota Vierny dan di masa
Uni Soviet (1921 - 1993) di sebut kota Alma Ata (Bapak nya
Apel), dan di masa kemerdekaan menjadi Kota Almaty. Merupakan kota terbesar di
Kazakhstan meskipun tak lagi menyandang gelar sebagai ibukota negara. 9% atau
sekitar 1,3 juta penduduk Kazakhstan tinggal di kota ini.
Disebut
kota pohon apel atau kadang kadang bahkan disebut dengan Apple City, merujuk
pada kondisi dimana kota ini disebut sebut sebagai tempat bermulanya pohon
apel. Pohon apel merupakan tumbuhan liar di kota ini, tumbuh dimanapun di
penjuru kota. Para peneliti menduga pohon apel yang kini tersebar di berbagai
penjuru dunia berawal dari kota ini. itu sebabnya hingga kini begitu banyak
peneliti yang berdatangan ke kota ini dengan ketertarikan pada pohon apel yang
tumbuh liar disana.
Алматы қаласының
Орталық Мешiті / The Almaty Central Mosque
ул. Пушкина, 16
(уг.ул. Маметовой), Алматы / Pushkin St,Almaty,Kazakstan
Almaty
menjadi Ibukota Kazakstan semasa menjadi bagian dari Uni Soviet antara tahun
1929 hingga tahun 1991. Ketika merdeka pun Kazakhstan masih mempertahankan
Almaty sebagai ibukota sampai kemudian dipindahkan ke Astana di tahun 1998.
Hingga kini Almaty masih merupakan kota komersial terbesar di Kazakhstan. Kota
tua yang berada di ketinggian pegunungan di sebelah selatan Kazakhstan, tak
jauh dari perbatasan negara dengan Republik Kyrgystan. Hingga kadangkala Amaty
juga disebut sebagai ibukota Kazakhstan di selatan.
Almaty
berada di jalur sutra yang populer di abad ke 10 hingga abad ke 14 masehi. Pada
masa itu Almaty merupakan salah satu pusat perniagaan, kerajinan dan pertanian
serta membuat uang koin resmi di masanya. Kota Almaty muncul pertama kali dalam
sejarah tertulis sebagai Almatu di dalam buku dari abad ke 13 masehi.
Industrialisasi
Kota Almaty mulai terjadi di tahun 1941 ketika pemerintah Uni Soviet melakukan
pemindahan masal pabrik pabarik dan pekerja mereka dari wilayah soviet di Eropa
ke Kazakhsatan, khusunya ke kota Almaty, menandai perubahan besar besaran wajah
kota ini menjadi salah satu kota industri terbesar di seluruh wilayah Uni
Soviet. Di masa perang dunia kedua Almaty malah berkembang pesat dengan
dipindahkannya berbagai industri dari Moscow ke Almaty termasuk industri
militer.
Nama
Almaty bagi kota ini secara resmi digunakan pada tahun 1993 menggantikan nama
lama Alma Ata yang merupakan nama warisan dari Uni Soviet. Di tahun 1997
ibukota negara Kazakhstan dipindahkan ke Astana berdasarkan dekrit presiden
Nursultan Nazarbayev dan pada tanggal 1 Juli 1998 kota Almaty secara resmi
menyandang predikat baru dengan status khusus sebagai kota pusat Ilmu
pengetahuan, Budaya, Sejarah, Finansial dan Industri.
Masjid Agung Almaty
Central Mosque
of Almaty yang kini berdiri
megah adalah bangunan masjid yang resmi dibuka pada bulan Juli tahun 1999
dilokasi yang sama dengan masjid sebelumnya yang sudah berdiri sejak tahun
1890. Masjid megah ini merupakan salah satu masjid terbesar di kawasan Asia
Tengah dengan daya tampung mencapai 3000 jemaah sekaligus. Pada saat diresmikan
Masjid Agung Almaty merupakan masjid terbesar di Kazakhsatan.
INTERIOR Masjid Agung Al-Maty, Megah dan tampak kokoh. Bangunan yang tinggi, dinding tebal, Mihrab penuh dengan ornamen dan Mimbar kayu yang tinggi sangat khas Turki. |
Bangunannya
di hias dengan batu pualam lokal diperindah dengan beragam keramik warna warni
serta seni mozaik kaca patri yang begitu indah. Motif motif hias di masjid ini
menggunakan motif motif tradisional Kazakhstan. Kubah utama masjid ini dibangun
setinggi 36 meter dengan diameter 20 meter, bentuk kubah biru toska masjid ini
mirip dengan kubah masjid St Petersburg di Rusia. Empat menara mengapir
bangunan utama masjid ditambah dengan menara tunggal terpisah yang paling
tinggi dengan ketinggian 47 meter.
Bangunan
utamanya berdenah segi empat dengan akses masuk melewati iwan menuju ke
pekarangan tengah hingga masuk ke masjid yang seluruhnya dibangun di atas
pondasi yang ditinggikan dari permukaan tanah disekitarnya.
Pembangunan
masjid ini ditangani oleh dua orang arsitek Kazakhstan Baimagambetov dan Sharpiyev, dan selesai tahun 1999. Di tahun 2000,
perubahan dilakukan pada
bagian kubah masjid dengan mengganti bentuk awalnya yang bewarna emas di ubah
dengan bentuk kubah yang khas seperti kubah masjid St. Peterburg, serta
ditambahkan Kaligrafi Al-Qur’an oleh Master Kaligrafer dari Turki.
Susasana tarawih dan malam |Ramadhan di masjid Agung Al-Maty |
Masjid
Agung Almaty merupakan salah satu contoh dari bangunan masjid bergaya
Arsitektur Timurid yang ditandai dengan dengan banyaknya pengaruh Arsitektur
Persia dengan denah rancangan axial symetry sebagai karakteristik dasar dari
struktur bangunan ala Timurid.
Pintu
utama masjid ini diletakkan di sebuah iwan yakni sebuah beranda berbentuk
gerbang besar berlapis batu pualam dibentuk berupa ceruk tempat dimana pintu
utama diletakkan. Sisi depan Iwan dihias dengan dengan kaligrafi Al-Qur’an
bewarna purtih diatas warna dasar biru lembut. Disebelah kiri luar pintu masuk
dilettakkan lima jam dinding yang masing masing menunjukkan lima waktu sholat
wajib.
Dibagian
bawah masing masing jam dinding tertulis nama masing masing waktu sholat lima
waktu meski semuanya dalam aksara Rusia, namun dibagian paling bawah tertera
alamat situ internet masjid ini www.meshet.kz yang jelas menunjukkan statusnya
sebagai masjid negara. www. Daun pintu masjid dibuat dari kayu dan dihias
dengan ukiran berpola geometris yang sangat rapi bewarna tembaga.
MELAWAN DINGIN. Jemaah sholat di masjid agung Al-Maty yang melakukan sholat di jalan raya harus berjibaku melawan dinginnya salju saat sholat berjamaah. |
Masuk
ke dalam masjid ini jemaah akan menjumpai ruang besar memanjang menuju ruang
sholat utama yang berdenah oktagonal. Hamparan karpet bewarna merah dan hijau
mint menutup semua permukaan lantai. Bangunan masjid ini dirancang berlantai
dua dengan tipikal bangunan rusia yang megah dan kokoh berbalut batuan pualam
alami, berdinding tebal dengan jendea kaca patri motiv warna warni nyaris tanpa
bukaan untuk menjaga suhu ruang. Sisi mihrabnya dihias dengan ukiran kayu yang
sangat apik demikian juga dengan bebeberapa sudut di dalam ruang masjid ini.
Kota
Almaty dan kazakhstan merupakan wilayah empat musim, manakala musim dingin
tiba, lapisan salju menyelimuti seluruh kota, muslim disini harus berjibaku
melawan dingin untuk menunaikan sholat berjamaah di masjid. Sederet rekaman
photo menunjukkan muslim Kazakhstan yang tak kebagian tempat untuk sholat
berjamaah di dalam masjid berjuang menahan dingin melaksanakan sholat di atas
hamparan salju di luar masjid. Kita yang tinggal di Indonesia dan kawasan yang
tak jauh dari garis khatulistiwa memanglah sangat beruntung dengan iklim yang
ramah sepanjang tahun. Pantaslah bila para penyair menyebut negeri kita sebagai
tanah sorga, negeri impian bagi orang orang Eropa yang sabanhari berkhayal akan
indahnya tinggal di sebuah negeri dengan ribuan pulau tropis yang menawan.***
-------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA