GEMERLAP. Komplek Masjid Agung Madani Islamic Center (MAMIC) Rokan Hulu tampak gemerlap dengan sinar lampu di malam hari |
Tuanku Tambusai,
Minangkabau dan Rokan Hulu
Bila anda pernah menbaca sejarah Pahlawan
Nasional Tuanku Tambusai yang terkenal dengan perlawanannya terhadap penjajah
Belanda dalam perang Paderi, beliau adalah tokoh pejuang abad ke XIX yang
berasal dari daerah yang kini menjadi Kabupaten Rokan Hulu. Pada masa itu daerah Rokan
Hulu masih bagian dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan
Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku
Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh
Tuanku Tambusai. Sebagai
panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di
benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng ini pun
akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir
1 tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di
seluruh wilayah adat Minangkabau.
Rokan Hulu ini tidak bisa
dipisahkan dari Kerajaan Rokan di Rokan IV Koto pada abad ke-18. Daerah ini
juga ada Kerajaan Rambah dan Tambusai. Kedua nama ini kelak diabadikan menjadi
nama Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu. Pada masanya kerajaan-kerajaan ini
sempat mengalami keemasan.
Pemerintah Penjajahan Belanda di Indonesia kemudian menjadikan kota Pasir
Pengarayan yang kini menjadi
ibukota kabupaten Rokan Hulu sebagai kewedanaan. Setelah Indonesia merdeka, wilayah Rokan Hulu dimasukkan
ke dalam wilayah kabupaten Kampar dengan ibukotanya di Pekanbaru berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 November 1949 Nomor
10/GM/STE/49.
Melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 821.26.525, tanggal 26 Mei 1997 Rokan
Hulu menjadi wilayah
kerja Pembantu Bupati Kampar Wilayah I. kemudian berdasarkan Undang Undang Nomor 53 tahun 1999 tanggal 4 Oktober
1999 Rokan Hulu secara resmi menjadi Kabupaten Otonom dan diresmikan oleh
pemerintah sebagai Kabupaten Rokan Hulu dengan ibu kota Pasir
Pengarayan. Kemudian diperkuat lagi dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi No.
010/PUU-1/2004, tanggal 26 Agustus 2004 yang menjadikan Desa Tandun, Desa
Aliantan, dan Desa Kabun sebagai bagian dari Kabupaten Rokan Hulu.
Negeri Seribu Suluk
Dalam kaitannya dengan agama
Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju
Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup
dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus
aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk
Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian
Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan
melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian
hati untuk mengenal diri dan Tuhan, Kata suluk berasal dari terminologi
Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki
zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan
(bagimu). Kata suluk biasanya berhubungan dengan tasawuf, tarekat dan sufisme. Di Rokan Hulu terdapat surau-surau
suluk yang banyak, maka dari itu Rokan Hulu dikenal dengan julukan "
Negeri Seribu Suluk"
MAMIC Rohul
Masjid Agung Madani Islamic
Centre Rokan Hulu ( MAMIC
Rohul) atau biasa juga disebut sebagai Masjid Agung Madani Pasir
Pengaraian adalah Masjid Agung sekaligus Islamic Center Kabupaten Rokan Hulu,
provinsi Riau. Pembangunan-nya digagas oleh Bupati Rokan Hulu Drs. H. Achmad,
M. Si, dan menjadi ikon Kabupaten Rokan Hulu. Pembangunan MAMIC Rokan Hulu dimulai pada Tahun 2008, dan
diresmikan penggunaannya pada hari Jumat Tanggal 25 Syaban 1431 H, bertepatan
dengan 06 Agustus 2010 M oleh Bupati Rokan Hulu Drs. H. Achmad, M. Si. Dengan
menghadirkan Ustadz kondang, Dai Sejuta umat KH. Zainuddin MZ yang bertindak selaku
Khatib pada Sholat Jumat saat itu.
Alamat dan Lokasi
MAMIC Rohul
Jl. Komp.
Perkantoran Pemda Rokan Hulu
Pematang
Berangan, Rambah, Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau
– Indonesia.
MAMIC Rokan Hulu didirikan diatas
lahan seluas 22 hektar dengan luas bangunan 15 800 meter persegi dan berdaya
tampung mencapai 15.000 hingga 20 000 jemaah. Pembangunannya di danai dengan
dana dari APBD Kabupaten Rokan Hulu, menghabiskan setidaknya 400 milyar Rupiah.
Pelaksanaan bangunannya dipercayakan kepada PT. Citra Murni Semesta Jakarta
sebagai Konsultan Perencana, PT. Holistika Prima Grahita sebagai konsultan
pengawas dan kontraktor pelaksana PT. Total Bangun Persada.
Pengelolaan Masjid ini sepenuhnya
diurus oleh Badan Pengelola Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu yang
diketuai oleh Ir. Damri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda)
Kabupaten Rokan Hulu, dibantu oleh 44 orang Pekerja profesional lainnya yang
terdiri dari Pegawai Sekretariat, cleaning service, pekerja taman, petugas
keamanan dan kesehatan. Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu
dilengkapi dengan Penyejuk Ruangan, Sound System dan multi media,
Arsitektur MAMIC Rohul
Fitur utama bangunan masjid ini
terdiri bangunan utama masjid dan bangunan plaza yang dikelilingi oleh arcade.
Arsitektur masjid mengadopsi bangunan masjid modern bergaya arabia dengan kubah
besar berdiameter 25 meter di atap bangunan utama di apit empat menara di
setiap sudut bangunan masjid masing masing setinggi 66.66 meter ditambah dengan
satu menara utama setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan utama masjid.
MAMIC Rohul ini dilengkapi dengan
sarana pendukung seperti MCK dan tempat wudhu yang nyaman dan bersih, juga
dilengkapi dengan perpustakaan digital dan manual, TV Madani, Radio
Daerah, poliklinik, aula serbaguna, toserba serta ruangan belajar yang
dilengkapi dengan akses internet.
Akses ke bangunan utama masjid
ini terdiri dari 9 pintu masing masing 3 pintu di tiga sisi bangunan masjid,
kesemua pintu tersebut diberi nama terdiri dari, Pintu utama di sebelah timur
diberi nama Pintu Babussalam di apit oleh pintu Khodijah di sebelah kanan dan
pintu Aisyah disebelah kirinya. Pintu Utama di sebelah selatan diberi nama
Pintu Aisyah I di apit oleh Pintu Usman Bin Afan disebelah kanan dan Pintu Umar
Bin Khatab di sebelah kirinya. Pintu
utama disisi Utara diberi nama pintu Khadijah I di apit pintu Abu Bakar As
Siddiq di sebelah kanan dan Pintu Umar Bin Khatab di sebelah kirinya.
Interior Masjid dihiasi dengan
berbagai kaligrafi serta lampu gantung seberat 2 ton, terbuat dari Pelat
Kuningan dari Italia, dan batu hias, Batu Oksi dari Jawa Timur, Batu Akik dari
Kalimantan dan Turki, Batu Cris Topas dari Jawa Barat, dan Kalimaya dari
Banten, kaca lampu Gold Spectrum dari Amerika dan bagian tengah merupakan
perisai muslim, bagian pinggir terdapat rantai yang merupakan persatuan umat
Islam, 8 bilah pedang sabilillah Khaidir Ali, 16 busur panah Syaidina Ali bin
Abi Tholib dan 8 tombak Abu Bakar Assiddiq, ditambah dengan bunga Kusuma
lambang kejayaan Islam dan dikelilingi surat Al-Fatihah, surat Al –Kafirun,
surat Annas serta 99 Asmaul Husna.
Aktivitas MAMIC Rohul
Kegiatan Masjid Agung Madani
Islamic Centre Rokan Hulu adalah Sholat Fardu Lima waktu secara berjamaah, terutama
waktu Zuhur dan Ashar, dimana seluruh Pegawai yang berjumlah hampir 3000 orang
diwajibkan Sholat berjamaah ke-Masjid ini. Kegiatan lainnya adalah ceramah
Agama yang dilaksanakan rutin setiap malam Kamis dengan materi dan penceramah
yang sudah ditetapkan, yaitu Fiqih oleh Ustad Dr. Mawardi Saleh, Lc. MA,
Tafsir oleh Ustad Dr. Musthafa Umar, Hadist oleh Abdul Somad, Lc. MA dan Aqidah
oleh Ustad Nurhadi Husein, Lc.
KE EMASAN. Gemerlap warna ke-emasan mendominasi interior Masjid Agung Madani Islamic Center Rokan Hulu |
Disamping kegiatan tersebut
Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu juga menyelenggarakan buka puasa
setiap hari Senin dan Kamis, I’tikaf bersama sekali dalam sebulan serta
kegiatan peringatan hari besar Islam, terkhusus bulan Ramadhan disediakan baik
sahur atau berbuka untuk 500 orang setiap harinya. (R. Taher).
Masjid Agung Pasir Pengaraian ini
selain menjadi tempat beribadah juga menjadi salah satu tempat wisata religi di
kabupaten Rokan Hulu dengan salah satu fitur menariknya adalah memandang kota
Pasir Pagaraian dari ketinggian menara Masjid ini yang memang dibangun
menjulang hingga 99 meter.
Maha Karya Terbaik Indonesia Tahun 2015 Versi Kemenag
Masjid Agung Madani Islamic
Centre (MAMIC) di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, jadi Masjid terbaik di
Indonesia untuk Tahun 2015, diantara 509 masjid di 33 provinsi. Prestasi diraih
oleh Masjid Agung Madani Rohul sebagai Masjid Agung Percontohan Paripurna sudah
meliputi penilaian kategori Idarah, Imarah, dan Riayah. Berdasarkan keputusan
Dewan Penilai Masjid Agung Percontohan Nomor 01/DPM.MA/XI/2015, tentang
penetapan Masjid Agung Percontohan Tingkat Nasional Tahun 2015,
Tim panitia yang diketuai Prof
Dr. H. Ahmad Satori, Masjid Agung Madani Rohul menjadi meraih terbaik dari
kategori Masjid Agung Percontohan Paripurna di Indonesia dengan nilai 90,28.
Lanjutnya, di posisi kedua ditempati Masjid Baiturrahman Provinsi Jawa Timur
dengan nilai 88,77, dan posisi ketiga ditempati Masjid Dr. Wahidin 8 di Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Kemudian, dari kategori Masjid
Agung Percontohan Idarah atau Administrasi, juara pertama ditempati Masjid
Sindenreng Rappang Sulawesi Selatan, disusul Masjid Nurul Falah Sulawesi Barat,
dan Masjid Baitul Hikmah Kalimantan Timur. Kategori Masjid Agung Percontohan
Imarah atau Kemakmuran, Masjid Baitussalam DKI Jakarta menempati posisi
pertama, disusul Masjid Al-Mukarram Amanah Kalimantan Tengah, dan Masjid Nurul
Huda di Provinsi Bali.
Kategori Masjid Agung Percontohan
Riayah atau Pemeliharaan dan Kebersihan, Masjid Agung Sibolga di Provinsi
Sumatera Utara menjadi yang terbaik, disusul Masjid Agung Brebes Jawa
Tengah, dan Masjid An-Nur Sulawesi
Tengah. Sebagai Masjid Agung terbaik, Masjid Agung Madani menerima hadiah
berupa vacuum cleaner seharga Rp 20 juta dari Kemenag RI.
------------ooo000ooo------------
Baca Juga
wow
BalasHapusMasyarakat Tapanuli tengah juga mengidamkan masjid seperti masjid Rohul ini
BalasHapusMasyaallh subhanallah tabarokallah semoga saya dan keluarga bisa berkunjung ke mesjid ini amin yarobbalalamin
BalasHapus