Halaman

Sabtu, 02 Januari 2016

Masjid Agung Bangui, Republik Afrika Tengah

OLD PICT. Foto lama masjid Agung Bangui, Republik Afrika Tengah

Masjid Paling Berbahaya

Masjid Koudoukou atau Masjid Agung Bangui atau Bangui Mosquée Centrale adalah masjid yang berada di kawasan PK5 kota Bangui, Ibukota Republik Afrika Tengah, kawasan berpenduduk muslim di tengah kota Bangui dan menjadi daerah paling angker di kota itu sejak pecahnya perang saudara antara muslim dan Kristen di Republik Afrika Tengah. 

Minoritas muslim di negara tersebut sebagian besar terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman untuk menghindari pembantaian berdalih balas dendam. Sisanya bertahan atau lebih tepatnya terTahan dalam blokade di PK5 dalam kondisi mencekam meski diantara wilayah tersebut dengan wilayah sekitarnya sudah dibuat buffer zone dan dijaga oleh pasukan perdamaian PBB. Tindak kekerasan hingga pembunuhan terus berlanjut diantara kedua kelompok.

 

Muslim di PK5 tidak dapat meninggalkan tempat tersebut karena seluruh kawasan sudah di blokade dan terkepung oleh milisia Kristen mencegah mereka keluar dari daerah tersebut. 30 Nopember 2015 Paus Francis menyempatkan diri berkunjung ke masjid Koudoukou dalam upaya mengkampanyekan perdamaian dan persaudaraan antara muslim dan kristen guna mengahiri perang tak seimbang yang sudah berlangsung selama dua tahun di negara tersebut.

Masjid Agung Kota Bangui, Republik Afrika Tengah

Dalam pernyataannya kepada imam masjid Tidiani Moussa Naibi, Paus mengatakan bahwa Muslim dan Kristen adalah bersaudara dan seharusnya bersikap seperti itu. “Kristen dan Muslim dan umat agama tradisional telah hidup damai selama bertahun-tahun,” katanya. Lebih lanjut Paus menuturkan “Bersama, kita mengatakan tidak untuk kebencian, dendam dan kekerasan, terutama yang dilakukan atas nama agama atau Tuhan.”

Republik Afrika Tengah menghadapi konflik tahun 2013 ketika para pemberontak Muslim menggulingkan presiden Kristen. Ketika pemimpin pemberontak turun dari kekuasaan tahun berikutnya, reaksi cepat dan buruk terhadap warga sipil Muslim terjadi. Selama bulan-bulan awal 2014, kelompok bersenjata menyerang Muslim di jalanan, Puluhan ribu warga sipil Muslim melarikan diri ke negara tetangga Chad dan Kamerun.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA