Bekas gereja yang
menjadi masjid muslim Indonesia di Amerika
IMAAM Center
adalah masjid komunitas muslim Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat.
Masjid ini menjadi masjid kedua yang dimiliki dan dikelola oleh muslim
Indonesia setelah Masjid Al-Hikmah di New York City. IMAAM Center berada di Georgia
Avenue, Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, tak jauh dari Washington DC, Ibukota Amerika Serikat. IMAAM Center dibangun diatas tanah
seluas 1,15 hektar ini beralamatkan di 9100 Georgia Ave, Silver Spring,
Washington, DC. Lokasi masjid ini cukup strategis, karena berada di perbatasan
Washington DC dengan Maryland.
Sebelum dibeli pada tanggal 12
Juni 2014, bangunan dua lantai berbatu bata merah ini adalah gereja First Baptist Church Montgomery
Maryland yang sudah lima tahun
tidak dipakai karena sebagian besar jemaahnya beralih menganut atheis dan
kemudian dibeli oleh komunitas Muslim Indonesia untuk dijadikan sebagai masjid.
Gereja tersebut dibangun tahun 1955 dengan izin resmi dari pemerintah hanya
untuk digunakan sebagai tempat peribadatan. Itu sebabnya pengurus gereja
kesulitan untuk menjual bangunan tersebut untuk keperluan lain, namun justru
hal tersebut yang menjadi nilai tambah bagi muslim Indonesia disana karena
dengan membeli gedung gereja tersebut tidak perlu lagi mengurus izin untuk
membangun tempat ibadah.
Imaam Center
Address: 9100 Georgia Avenue, Silver Spring, MD
20910
Tentang IMAAM
IMAAM (Indonesian Muslim Association in America)
atau Komunitas Muslim Indonesia di Amerika Serikat. Awalnya dibentuk oleh
beberapa belas muslim Indonesia yang tinggal di kawasan Washington DC dan
sekitarnya yang memiliki perhatian terhadap pentingnya keseimbangan hubungan
horizontal dan vertikal bagi generasi mendatang, maka pada tanggal 21 Desember
1993 dibentuklah IMAAM dan didaftarkan sebagai organisasi nirlaba keagamaan di negara
bagian Maryland. Organisasi ini
aktif menggelar kegiatan keagamaan, termasuk berupaya mendirikan masjid di
Washington DC.
Kepengurusan IMAAM dipilih secara periodik
setiap tiga tahun dalam sidang umum tahunan. Ada sembilan pengurus utama IMAAM yang
terdiri dari;
- Bpk. Firdaus Kadir, Chairman of the Board, 2015-2018.
- Bpk. Amang Sukasih, President, 2015-2018
- Bpk. Bambang Achiruddin, Vice President, 2013-2016
- Bpk. Varga Syahroni, Secretary, 2013-2016
- Ibu. Waty Yirka, Treasurer, 2015-2018
- Bpk. Syafrin Murdas, Regular Trustee, 2014-2017
- Bpk. Arif Mustofa, Regular Trustee, 2013-2016
- Ibu. Nurul Fathiyah, Regular Trustee, 2014-2017
- Bpk. Andri Antoni, Regular Trustee, 2014-2017
GEREJA TAK TERPAKAI. Begini bentuk aslinya bangunan masjid IMAAM Center saat muncul di situs iklan penjualan properti, sebelum kemudian dibeli dan di alih fungsi menjadi masjid oleh IMAAM Center. |
Perjalanan Panjang
Masjid Imam Center
Impian memiliki masjid sendiri di Amerika
sebagai tempat berkumpul bersama bagi muslim Indonesia bukanlah perkara mudah. Selain
terkendala dengan masalah dana yang tidak sedikit untuk membeli properti
disana, namun juga masalah perizinan yang memang tidak mudah diperoleh. Upaya
IMAAM untuk mendirikan masjid nyaris terwujud pada 1995. Kala itu, organisasi
yang kini beranggotakan sekitar 2000 orang ini bisa membeli dua unit rumah di
kawasan Veirs Mill Rd, Rockville, Maryland.
Rumah itulah yang hendak
dijadikan masjid, namun rencana itu mendapat protes dari masyarakat setempat.
Apa boleh buat, keinginan mendirikan masjid bernuansa Indonesia di Amerika
terpaksa ditunda. Jika
kedua rumah itu bisa difungsikan sebagai masjid kala itu, maka warga Muslim
Indonesia yang tinggal di Amerika lebih menyatu dan kompak, sehingga memudahan
untuk melaksanakan kegiatan sosial lainnya.
Namun impian itu belum berhasil karena hambatan dari warga setempat.
Pemerintah Maryland juga tidak memberi izin kalau masyarakat sekitar masih
menolak.
Akibat penolakan itu, dua gedung
yang dibeli di kawasan Rockville hanya bisa dijadikan sebagai IMAAM Center.
Tidak ada aktivitas ibadah di sana. Sementara untuk salat atau kegiatan ibadah
lainnya, warga Muslim Indonesia harus menyebar di sejumlah masjid yang ada di
Washington dan sekitarnya.
Masalah perizinan ini bahkan pernah dikemukakan oleh Imam Masjid Istiqlal Jakarta,
Ali Musthafa
Ya'qub langsung kepada Presiden Barack Obama saat
kunjungannya ke Masjid Istiqlal pada 10 Nopember 2010.
Bersambung ke Bagian Kedua
----------ZZZ----------
Baca Juga
Artikel Masjid Masjid Indonesia di Luar Negeri Lainnya
Alhamdulillah. Akhirnya ada Mesjid yang dikelola oleh orang Indonesia. Semoga semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam disana dan tetap menjaga hubungan baik antar sesama ummat Islam dan Orang Indonesia yang ada di Amerika. Barakallah.
BalasHapus