[foto] Masjid Al-Aksa atau Al-Aksa Mecida di kota Den Haag, Belanda, awalnya merupakan sebuah Sinagog Abad ke 19 yang kemudian di ubah menjadi masjid oleh komunitas muslim Turki di Den Haag. |
Perkembangan Islam di Belanda memang
cukup pesat. Komunitas Indonesia dan muslim dari beberapa Negara yang pernah
menjadi wilayah jajahan negeri kincir angin tersebut turut meramaikan komunitas
muslim disana sejak lama. Masjid masjid telah bertaburan di berbagai kota
disana, berbagai organisasi Islam juga telah berdiri menjadi motor penggerak
dakwah Islam disana. Begitupun dalam bidang pendidikan, Tahun 2010 lalu,
Universitas Islam Belanda telah mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah
setempat menjadikannya sebagai Universitas Islam terkemuka di Eropa.
Khusus di kota Den Hag yang
merupakan ibukota Negara, Komunitas muslim Indonesia telah sejak lama mengukir
sejarah disana dengan membeli sebuah bangunan Gereja Immanuel yang telah lama
sepi jemaah terpakai dan mengubahnya menjadi Masjid
Al-Hikmah yang dikelola oleh Muslim Indonesia. Keseluruhan dana pembelian
dan alih fungsi bangunan tersebut di danai oleh Bapak H. Probosutejo.
terselip diantara gedung gedung di sekitarnya. |
Di kota Den Hag juga ada sebuah
masjid dengan gaya arsitektur yang cukup unik karena memang sebelumnya
merupakan sebuah Sinagog Yahudi yang kemudian di alih fungsi menjadi Masjid
oleh komunitas muslim Turki disana. Sampai tahun 1974 bangunan tersebut masih
berfungsi sebagaimana peruntukannya sebagai tempat ibadah bagi Kaum Yahudi di
Den Hag sampai kemudian dijual tahun 1979 karena sepi jemaah.
Bangunan Sinagog Agung Yahudi
tersebut yang kini berada di Wagenstraat dibangun tahun 1844 merupakan salah
satu bangunan bersejarah terkait dengan deportasi warga Yahudi di Belanda. Tak jauh
dari tempat tersebut terdapat berbagai gedung dan monument terkait dengan
sejarah Yahudi di Den Hag termasuk titik berkumpulnya 14 ribu hingga 17 ribu warga
Yahudi sebelum dikirim ke Kamp Konsentrasi Jerman.
Mescidi-Aksa
Wagenstraat 103
2512 AS Den Haag, Nederland
Komunitas Muslim Turki kota Den
Hag membeli bangunan tersebut dan kemudian mengubahnya menjadi sebuah masjid
yang cukup megah namun tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Maka jadilah
sebuah masjid dengan tampilan luar tetap dalam bentuk aslinya. Sebuah menara
tinggi khas Turki kemudian ditambahkan tahun 1985 di bagian masjid tersebut
untuk menegaskan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah masjid bukan lagi
Sinagog.
Lokasi masjidnya yang tidak tepat
berada di tepian jalan raya namun agak masuk ke dalam diantara jejeran bangunan
pusat bisnis disekitarnya membuat bangunan masjid ini kadang luput dari
pandangan. Menara tingginya yang dibangun belakangan itu cukup membantu untuk
memudahkan menemukan masjid ini seakan memberi tahu siapa saja tentang
keberadaaannya.
Mimbar dan mihrab masjid Al-Aksa Den Haag. |
Seperti kebanyakan masjid di
Belanda, Masjid Al-Aksa ini juga terbuka bagi siapa saja yang berkenan untuk
berkunjung termasuk kunjungan dari non muslim yang sekedar ingin berkunjung
melihat keindahan interiornya yang sudah berubah total ke dalam rancangan
masjid khas Turki apalagi berkunjung untuk mendapatkan informasi ke-Islaman,
pengurus masjid ini dengan ramah akan menemui para pengunjungnya.
Bangunan masjid ini dibagi ke
dalam dua area. Masing masing adala area sholat utama untuk jemaah pria ada di
lantai dasar sedangkan area khusus untuk jemaah wanita ditempatkan di lantai
mezanin. Masuk ke dalam masjid ini sama sekali tak ada lagi bekas pernak pernik
sebuah Sinagog selain dari bentuk luarnya yang masih dipertahankan. Hamparan
sajadah merah mendominasi suasana di dalam masjid ini.
Interior Masjid Al-Aksa. |
Mihrab dengan rancangan khas
Turki penuh dengan ornamen dalam warna biru berdiri bersebelahan dengan dua
mimbar di sisi kiri dan sisi kanan. Mihrab utama dibangun cukup tinggi dari
bahan kayu berukir sedangkan mimbar yang lebih kecil diletakkan di sisi kiri
mihrab sebagai tempat muazin melantunkan azan dan ikomah. Kemegahan interior
masjid masjid Turki cukup terasa di dalam masjid ini meski tak seramai dan
semegah masjid masjid Istambul yang memang sejak awal dibangun sebagai masjid.***
Baca Juga
Selamun aleykum, selamat datang,
BalasHapusdear brother, I invite you to explore my blog: http://vilagmecsetei.blogspot.hu/.
Wow.
BalasHapusI was able to find good information from your
BalasHapuscontent.