Proyek pembangunan masjid baru yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih lengkap di kawasan Ciudad Del Este, kota Assuncion, Ibukota Paraguay. |
“Sebuah fakta menarik
terungkap saat kunjungan kerja Gubernur Aceh ke Paraguay, di Paraguay terdapat komunitas suku asli setempat yang
bernama Suku Ache dan mereka mengaku berasal dari Provinsi Aceh, Indonesia.”
Suku Aceh di Paraguay
Sebuah fakta mengejutkan terungkap dalam kunjungan Gubernur
Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Irwandi
Yusuf ke Paraguay, beliau dipertemukan dengan suku Ache, salah satu suku asli Paraguay
yang mengaku sebagai keturunan Aceh,
Sumatera, Indonesia. Meski masih dibutuhkan penelusuran lebih jauh bagaimana dan bilamana mereka tiba ke
Paraguay. Juru bicara suku Ache di Paraguay Maria Luisa Duarte, mengakui suku Ache di Paraguay berasal dari Aceh, Sumatera – Indonesia.
Hal tersebut batu diketahui oleh
Pak Gubernur beberapa saat sebelum keberangkatan beliau ke Paraguay dalam
sebuah kunjungan kerja. Pertemuan dengan pimpinan suku Ache di Paraguay tersebut dilaksanakan di
kantor Kementrian Luar Negeri Paraguay pada tanggal 19 Juli 2011 yang lalu.
Menurut Dr. Augusto Fagel Pedrozo,
ahli antropologi budaya yang juga Presiden Del Indi, pertemuan tersebut telah
lama diimpika-nnya saat
bersama rekan lainnya melakukan penelitian mendalam tentang keberadaan suku Ache di Paraguay.
Dr. Augusto Fagel Pedrozo juga yang merancang pertemuan tersebut
ketika mengetahui rencana kunjungan Gubernur NAD ke Paraguay. Langkah awal yang
ditempuh menyampaikan niat itu kepada pihak Kementerian Luar Negeri Paraguay.
Kemudian rencana itu disampaikan kepada Kepala Perwakilan Pemerintahan RI di
Argentina. Sampai ahirnya digelarlah Pagelaran Seni Budaya Aceh di Asuncion.
Dalam pertemuan mengharukan tersebut Gubernur NAD, Irwandi Yusuf menyerahkan
cenderamata berupa rencong kepada pimpinan suku Aceh di Paraguay yang diterima
Maria Luisa Duarte. Sedangkan pimpinan suku Aceh menyerahkan cenderamata pada
Gubernur NAD hasil kerajinan mereka berupa ikan yang terukir dari kayu.
Beberapa tokoh masyarakat yang hadir dalam upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid baru di Ciudad Del Este - Paraguay |
Hadir dalam pertemuan tersebut pimpinan
suku Aceh di Paraguay antara lain, Maria Luisa Duarte dan Alba Portillo Maximo
dari Propinsi Central, Margarita Mbywangi, Antonio Pepagi dan Roberto
Achepurangi dari Provinsi Canindeyu dan Ramona Takuarangi dari Provinsi
Caazapa. Merujuk kepada penjelasan
Aidi Kamal (Staf Biro Keistimewaan Aceh Setda NAD), suku Aceh di Paraguay
sekarang berjumlah 1.300 orang yang tersebar di tiga provinsi di Paraguay,
yaitu Provinsi Central, Provinsi Canindeyu dan Provinsi Caazapa. Sebagian besar
berprofesi sebagai pedagang dan petani.***
Perkembangan
Islam di Paraguay
Islam di Paraguay dan negara negara Amerika Latinnya menemukan tempat yang
nyaman untuk tumbuh dan berkembang. Haluan politik beberapa negara Amerika
Latin yang tidak sejalan dengan Amerika memicu kecurigaan dan berbagai tuduhan
mengalir deras ke berbagai institusi di negara negara tersebut termasuk muslim
di Paraguay. Jurnalis Amerika dengan lantang menyebut Amerika Latin sebagai Hot
Bed bagi ektrimis dan teroris. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa imigran
muslim dari berbagai negara arab terkonsentrasi di Wilayah Triple Frontier
Brazil, Paraguay dan Argentina yang disebut sebut oleh media Amerika sebagai
sarang pembinaan para ekstrimis Islam.
Tuduhan seperti itu tidak hanya datang dari A.S. tapi juga dari sekutu
dekatnya, Israel, yang jaraknya terpisah ribuan mil dari Paraguay. Organisasi
Yahudi dunia sempat geram dan meminta pemerintah Paraguay untuk menutup Masjid Nabi Muhammad di kota AsunciĆ³n sebagai respon dari aktivitas jemaah
masjid ini yang mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina. Namun permintaan
tersebut diabaikan oleh pemerintah Paraguay. Organisasi Yahudi juga melobi
pemerintah setempat untuk tidak mengizinkan pembangunan Masjid baru bagi muslim
Asuncion. Namun, alih alih memenuhi permintaan tersebut pemerintah Paraguay malah
mengikuti langkah negara negara Amerika Latin lainnya mengakui secara resmi
Negara Palestina.
MEGAH. Bangunan masjid baru di Ciudad Del Este ini memang dibangun cukup megah dengan kubah tunggal yang begitu besar, menampilkan pemandangan tak biasa bagi ibukota Paraguay. |
Pembangunan Masjid baru di kawasan Ciudad del Este, pusat kota Asuncion
terus berjalan dan dengan restu dari pemerintah Paraguay. Peletakan batu
pertamanya telah dilaksanakan pada bulan April tahun 2012 yang lalu dan
diperkirakan akan selesai dua tahun ke depan. Proyek pembangunan masjid baru
ini direncanakan sebagai masjid berlantai empat lengkap dengan ruang basement
dan lantai mezanin untuk jemaah wanita. Nantinya setelah selesai masjid seluas
3500 meter persegi ini akan mampu menampung sekitar 5000 jemaah sekaligus. Dan
nantinya masjid ini sekaligus menjadi tempat bertemunya dua aliran Islam yang
ada di Paraguay baik Suni maupun Shiah yang selama ini memiliki dan mengelola
masjid mereka masing masing.
Perkembangan Islam di Paraguay memang turut di tunjang dengan kehadiran
beberapa tokoh muslim maupun non muslim imigran dan keturunan Arab yang masuk
ke dalam jajaran pemerintahan negara tersebut, ditambah dengan dorongan untuk
menjalin kerja sama lebih erat dengan negara negara kaya di jazirah Arab dan
negara Islam lainnya turut memacu perkembangan Islam di negara ini. Menjadi
sangat wajar bila kemudian komunitas muslim disana memutuskan untuk membangun masjid
yang lebih besar guna mewadahi seluruh aktivitas mereka yang terus berkembang
dari waktu ke waktu.***
Baca Juga Artikel Islam dan Masjid di Negara Berdekatan
terima kasih pak kerana adanya blog bapak nie memberikan saya informasi berguna mengenai saudara seagama kita di negara amerika selatan. Terima kasih pak!!
BalasHapus