Halaman

Rabu, 26 Juni 2013

Islamic Center Zagreb – Kroasia (Bagian-2)

Sejarah Islamic Center Zagreb

MASJID PERTAMA DI KOTA ZAGREB. Untuk pertama kalinya di tahun 1944 muslim kota Zagreb memiliki bangunan masjid sebenarnya dengan diresmikannya alih fungsi gedung Maestrovic Pavilion sebagai Masjid pertama di kota itu. hanya saja setahun kemudian masjid ini ditutup oleh penguasa baru, tiga menaranya diruntuhkan tahun 1948.

Antara tahun 1868 hingga tahun 1918 Kroasia merupakan wilayah otonomi dibawah kerajaan Hongaria yang kemudian bergabung dalam Kekaisaran Astro-Hongary. Kekaisaran ini yang kemudian mencaplok wilayah Bosnia & Herzegovina yang mayoritas penduduknya Bergama Islam ke dalam wilayah mereka. Sekaligus menandai masuknya Islam sebagai agama yang di anut di dalam Kekaisaran tersebut, yang wilayahnya juga meliputi wilayah yang kini dikenal sebagai Republik Kroasia, beribukota di Zagreb.

Sejarah Islamic Cente Zagreb tidak lepas dari sejarah Islam di kota Zagreb khususnya dan sejarah Islam di Republik Kroasia pada umumnya. Masjid pertama di Zagreb sudah ada sejak tahun 1916 manakala garnizun militer disana menunjuk seorang imam anggota militer yang beragama Islam. Dia menjalankan tugasnya secara berkala termasuk mengurusi masalah sipil diluar ketentaraan. Ditahun 1917 dibentuk Komunitas Muslim Zagreb yang kemudian menunjuk seorang mufti membawahi keseluruhan Muslim di semua kota di Kroasia.

ISLAMIC CENTER ZAGREB saat ini.

Ismet ef Muftić menjadi Mufti Zagreb pertama. Di saat yang sama HFZ. Abdullah ef Muhasilović bertindak sebagai imam militer dan mengubah barak militer infantri resimen Zrinski menjadi sebuah masjid bagi muslim kota Zagreb. Seiring dengan rencana untuk membangun masjid sesungguhnya, telah terkumpul dana sebesar 100 ribu Crown dan pemerintah Kroasia saat itu secara tentatif telah menyumbangkan lahan di sebelah selatan bangunan teater, namun rencana itu gagal. Setelah berahirnya perang dunia pertama, terjadi pergantian pemerintah di Kroasia, seiring dengan runtuhnya kekaisaran Astro-Hongary dan wilayah Kroasia kemudian masuk kedalam Kerajaan Yugoslavia (1918-1943).

Di bulan Ramadhan tahun 1920-an muslim Zagreb menyewa berbagai tempat sebagai masjid sementara untuk memenuhi kebutuhan mereka akan tempat ibadah. Di tahun 1935 dua apartemen yang beralamat di Tomasiceva 12 digabungkan menjadi satu lalu direnovasi untuk dijadikan masjid pertama di Zagreb yang dibuka secara resmi pada tanggal 29 November 1935.

RANCANGAN MASJID DI ZALENGAJ tahun 1937 yang tak pernah terwujud.

Saat itu komunitas muslim telah mendaftarkan anggota mereka sejumlah 1250 orang, dan bila digabungkan dengan tenaga kerja musiman serta mahasiswa asing yang ada disana mencapai hingga 3000 jiwa. Gedung apartemen tersebut juga menjadi kantor bagi Komunitas muslim dan Mufti Ismet ef Muftića.  Di pihak militer saat itu yang menjadi imam adalah Halil ef Imamoviæ dan I Ragib ef Muftić sebagai muazin.

Ditahun yang sama dibentuk semacam panitia pembangunan bagi sebuah bangunan masjid sebenarnya yang diketuai oleh Mufti Ismet ef Muftića. Menyusul kemudian di tahun 1937 dirumuskan sebuah rencana berikut rancangan bangunan masjidnya yang akan dibangun di kawasan  Zelengaj namun rencana itu terganjal oleh pecah nya perang dunia kedua (1939-1945), Croasia dan Bosnia Herzegovina jatuh ke tangan Nazi Jerman yang kemudian membentuk pemerintahan Boneka bernama Independent state of Croatia atau lebih dikenal dengan nama NDH (singkatan dalam bahasa Kroasia : Nezavisna Država Hrvatska) pada tanggal 10 April 1941.

Masjid di Gedung Meštrović Pavilion

EXTERIOR & INTERIOR masjid pertama kota Zagreb.

Angin segar justru berhembus dari pemerintahan boneka bentukan Nazi ini. Proposal pembangunan masjid memang ditolak namun mereka memberikan solusi untuk mengubah gedung pameran benda seni Meštrović Pavilion di lapangan Žrtava Fašizma Square (lapangan korban tindak fasisme) untuk di ubah menjadi masjid. Sebuah bangunan prestisius karya Ivan Meštrović dibangun tahun 1938 sebagai pusat pameran karya seni sekaligus sebagai sekretariat komunitas seniman Kroasia.

Di musim gugur tahun 1941 dimulai renovasi besar besaran terhadap Meštrović Pavilion untuk mengubahnya menjadi masjid termasuk pembangunan tiga menara masing masing setinggi 45 meter di sekeliling disekeliling bangunan tersebut. Masing masing menara ini dirancang untuk dilengkapi dengan elevator namun tak pernah dipasangkan karena akibat kondisi perang yang masih berkecamuk.

KENANGAN DARI SERPIHAN SEJARAH. Sisa sisa Mihrab dari Masjid Pertam kota Zagreb (Gedung Maestrovic Pavilion) yang kini disimpan di Islamic Center Zagreb.

Masjid tersebut dibuka secara resmi di tahun 1944. Namun hal tersebut tidak belangsung lama. Jerman kalah dalam perang dunia kedua. Penguasa di Kroasia pun berganti lagi. Bangunan masjid yang baru diresmikan di hari Jum’at 18 Agustus 1944 itu ditutup setahun kemudian, tiga menaranya diruntuhkan tahun 1948. Mufti Ismet ef Muftića di hukum mati oleh penguasa baru di depan masjid yang di-impikan dan perjuangkannya selama berpuluh tahun itu.

Paska ditutup permanennya masjid di Meštrović Pavilion, seluruh aktivitas muslim Kroasia kembali ke tempat mereka semula di Tomašićeva ulica 12 10000, Zagreb, yang lokasinya hanya terpisah satu blok dari tempat itu dan bertahan sebagai kantor Komunitas Muslim Kroasia Croatia‎ hingga hari ini  Penguasa di Kroasia masih terus berganti sejak hari itu, dan  Meštrović Pavilion juga silih berganti fungsi sampai ahirnya dikembalikan lagi ke fungsi awalnya sebagai galeri seni oleh pemerintahan Kroasia saat ini, namun kebanyakan orang disana masih saja menyebutnya sebagai Džamija alias masjid.***

MIHRAB masjid Islamic Center Zagreb saat ini, indah dengan ukiran kaligrafi ayat kursi.

Kembali ke Bagian-1 atau lanjutkan ke Bagian 3

Baca Juga




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA