Sejarah Islamic Center Zagreb
Antara tahun 1868 hingga tahun
1918 Kroasia merupakan wilayah otonomi dibawah kerajaan Hongaria yang kemudian
bergabung dalam Kekaisaran Astro-Hongary. Kekaisaran ini yang kemudian
mencaplok wilayah Bosnia & Herzegovina yang mayoritas penduduknya Bergama
Islam ke dalam wilayah mereka. Sekaligus menandai masuknya Islam sebagai agama
yang di anut di dalam Kekaisaran tersebut, yang wilayahnya juga meliputi
wilayah yang kini dikenal sebagai Republik Kroasia, beribukota di Zagreb.
Sejarah Islamic Cente Zagreb
tidak lepas dari sejarah Islam di kota Zagreb khususnya dan sejarah Islam di
Republik Kroasia pada umumnya. Masjid pertama di Zagreb sudah ada sejak tahun
1916 manakala garnizun militer disana menunjuk seorang imam anggota militer
yang beragama Islam. Dia menjalankan tugasnya secara berkala termasuk mengurusi
masalah sipil diluar ketentaraan. Ditahun 1917 dibentuk Komunitas Muslim Zagreb
yang kemudian menunjuk seorang mufti membawahi keseluruhan Muslim di semua kota
di Kroasia.
ISLAMIC CENTER ZAGREB saat ini. |
Ismet ef Muftić menjadi Mufti
Zagreb pertama. Di saat yang sama HFZ. Abdullah ef Muhasilović bertindak
sebagai imam militer dan mengubah barak militer infantri resimen Zrinski
menjadi sebuah masjid bagi muslim kota Zagreb. Seiring dengan rencana untuk
membangun masjid sesungguhnya, telah terkumpul dana sebesar 100 ribu Crown dan
pemerintah Kroasia saat itu secara tentatif telah menyumbangkan lahan di sebelah
selatan bangunan teater, namun rencana itu gagal. Setelah berahirnya perang dunia
pertama, terjadi pergantian pemerintah di Kroasia, seiring dengan runtuhnya
kekaisaran Astro-Hongary dan wilayah Kroasia kemudian masuk kedalam Kerajaan
Yugoslavia (1918-1943).
Di bulan Ramadhan tahun 1920-an
muslim Zagreb menyewa berbagai tempat sebagai masjid sementara untuk memenuhi
kebutuhan mereka akan tempat ibadah. Di tahun 1935 dua apartemen yang beralamat
di Tomasiceva 12 digabungkan menjadi satu lalu direnovasi untuk dijadikan
masjid pertama di Zagreb yang dibuka secara resmi pada tanggal 29 November
1935.
RANCANGAN MASJID DI ZALENGAJ tahun 1937 yang tak pernah terwujud. |
Saat itu komunitas muslim telah
mendaftarkan anggota mereka sejumlah 1250 orang, dan bila digabungkan dengan
tenaga kerja musiman serta mahasiswa asing yang ada disana mencapai hingga 3000
jiwa. Gedung apartemen tersebut juga menjadi kantor bagi Komunitas muslim dan
Mufti Ismet ef Muftića. Di pihak militer
saat itu yang menjadi imam adalah Halil ef Imamoviæ dan I Ragib ef Muftić sebagai
muazin.
Ditahun yang sama dibentuk
semacam panitia pembangunan bagi sebuah bangunan masjid sebenarnya yang
diketuai oleh Mufti Ismet ef Muftića. Menyusul kemudian di tahun 1937
dirumuskan sebuah rencana berikut rancangan bangunan masjidnya yang akan
dibangun di kawasan Zelengaj namun
rencana itu terganjal oleh pecah nya perang dunia kedua (1939-1945), Croasia
dan Bosnia Herzegovina jatuh ke tangan Nazi Jerman yang kemudian membentuk
pemerintahan Boneka bernama Independent state of Croatia atau lebih dikenal
dengan nama NDH (singkatan dalam bahasa Kroasia : Nezavisna Država Hrvatska)
pada tanggal 10 April 1941.
Masjid di Gedung Meštrović Pavilion
EXTERIOR & INTERIOR masjid pertama kota Zagreb. |
Angin segar justru berhembus dari
pemerintahan boneka bentukan Nazi ini. Proposal pembangunan masjid memang
ditolak namun mereka memberikan solusi untuk mengubah gedung pameran benda seni
Meštrović
Pavilion di lapangan Žrtava Fašizma Square (lapangan korban tindak fasisme)
untuk di ubah menjadi masjid. Sebuah bangunan prestisius karya Ivan Meštrović dibangun tahun 1938 sebagai
pusat pameran karya seni sekaligus sebagai sekretariat komunitas seniman
Kroasia.
Di musim gugur tahun 1941 dimulai
renovasi besar besaran terhadap Meštrović
Pavilion untuk mengubahnya menjadi masjid termasuk pembangunan tiga menara
masing masing setinggi 45 meter di sekeliling disekeliling bangunan tersebut.
Masing masing menara ini dirancang untuk dilengkapi dengan elevator namun tak
pernah dipasangkan karena akibat kondisi perang yang masih berkecamuk.
KENANGAN DARI SERPIHAN SEJARAH. Sisa sisa Mihrab dari Masjid Pertam kota Zagreb (Gedung Maestrovic Pavilion) yang kini disimpan di Islamic Center Zagreb. |
Masjid tersebut dibuka secara
resmi di tahun 1944. Namun hal tersebut tidak belangsung lama. Jerman kalah
dalam perang dunia kedua. Penguasa di Kroasia pun berganti lagi. Bangunan
masjid yang baru diresmikan di hari Jum’at 18 Agustus 1944 itu ditutup setahun
kemudian, tiga menaranya diruntuhkan tahun 1948. Mufti Ismet ef Muftića di
hukum mati oleh penguasa baru di depan masjid yang di-impikan dan
perjuangkannya selama berpuluh tahun itu.
Paska ditutup permanennya masjid
di Meštrović
Pavilion, seluruh aktivitas muslim Kroasia kembali ke tempat mereka semula
di Tomašićeva ulica 12 10000, Zagreb, yang lokasinya hanya terpisah satu blok
dari tempat itu dan bertahan sebagai kantor Komunitas Muslim Kroasia Croatia hingga
hari ini Penguasa di Kroasia masih terus
berganti sejak hari itu, dan Meštrović
Pavilion juga silih berganti fungsi sampai ahirnya dikembalikan lagi ke
fungsi awalnya sebagai galeri seni oleh pemerintahan Kroasia saat ini, namun
kebanyakan orang disana masih saja menyebutnya sebagai Džamija alias masjid.***
MIHRAB masjid Islamic Center Zagreb saat ini, indah dengan ukiran kaligrafi ayat kursi. |
Kembali ke Bagian-1
atau lanjutkan ke Bagian 3
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA