Halaman

Rabu, 29 Mei 2013

Tokoh Dibalik Sliding Dome dan Payung Masjid Nabawi

::: Ada 27 kubah di Masjid Nabawi yang dirancang untuk bisa dibuka dan di tutup tergantung pada kondisi cuaca disana, seluruh sistem kendali kubah ini dikendalikan dengan sistem komputer :::

Sudah pernah ke Masjid Nabawi ? Alhamdulillah bila sudah, bila belum, semoga kita sama sama segera diberi kesempatan untuk datang kesana, setidaknya sekali dalam rangkaian memenuhi panggilan ilahi.  Masjid Nabawi merupakan tempat suci kedua bagi 1.6 milyar lebih muslim di seluruh dunia, di masjid ini Baginda Rosulullah S.A.W junjungan kita dimakamkan.

Bagi yang sudah pernah kesana mungkin sempat mengamati Kubah Geser dan Payung di masjid ini.  27 kubah di Masjid Nabawi ini yang semuanya dirancang sebagai sliding dome atau kubah yang dapat digeser untuk dibuka dan ditutup kembali sesuai keperluan layaknya sebuah pintu atau jendela di atap masjid.  27 sliding dome tersebut masing masing 12 kubah ditempatkan di bangunan sayap kiri dan kanan dan 3 kubah di bangunan sayap belakang bangunan utama masjid Nabawi.



Ke-27 kubah geser tersebut merupakan dari proyek perluasan Masjid Nabawi yang dilaksanakan oleh Raja Fahd di tahun 1992-1994. Proyek perluasan Raja Fahd ini disebut sebut sebagai proyek perluasan paling komplit dan komprehensif dalam sejarah Masjid Nabawi. Dari bagian utama Masjid Nabawi seluas 16.500 m2 kemudian ditambah dengan bangunan perluasan Raja Fahd yang seluruhnya seluas 82.000 m2. Dua hal yang paling menyedot perhatian dalam proyek ini adalah 27 Sliding Dome nya serta dipasangnya serangkaian 105 payung elektronik untuk memayungi seantero plataran terbuka di sekitar masjid Nabawi.

Payung Masjid Nabawi ini yang dikemudian hari menjadi trend baru bagi masjid masjid di seantero bumi termasuk di Indonesia. Sebut saja diantaranya adalah penggunaan payung yang serupa di Masjid Az-Zikra (d/h Masjid Muammar Qadaffy) di Sentul – Bogor dan payung di Pelataran Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.

::: 27 Kubah geser Masjid Nabawi ditandai dengan kotak warna merah pada foto di atas. Bangunan lama Masjid Nabawi ada di bagian bawah foto dengan kubah hijaunya menandai lokasi makam Baginda ROsululah S.A.W :::

Kubah geser dan payung payung di Masjid Nabawi ini dibuat menggunakan material material khusus serta teknologi terdepan. Kubah gesernya dibuat dari material terpilih mulai dari baja ringan, campuran resin khusus untuk pembentuk kubah, lembaran kain dari material khusus untuk payung, kayu kayu oak terpilih untuk ukuran interior kubah dan lain lainnya. Serta masing masing interior kubah ini dilapis dengan enam kilo emas murni, ditambah dengan taburan permata Amazonite.

Pengendalian 27 kubah dan 105 payung di Masjid Nabawi ini dikendalikan dengan jaringan computer canggih dengan serangkaian sistim kontrol dan sensor otomatis, untuk memudahkan pengendaliannya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca setempat. 105 payung di pelataran masjid Nabawi ini tidak sekedar membuka pada saat cuaca panas. Untuk memberikan rasa nyaman bagi jemaah, namun juga dengan otomatis akan menyemburkan udara sejuk secara berkelanjutan pada saat sudah membuka sempurna.

Siapa Pembangun Sliding Dome Dan Payung Masjid Nabawi

::: Lebih dekat ke Kubah Geser Masjid Nabawi dari bagian luar :::

Dari berbagai literatur disebutkan bahwa pembangunan kubah geser dan payung dalam proyek perlusan Raja Fahd di Masjid Nabawi ini melibatkan begitu banyak pihak. Sejak dari proses perencanaan, pemilihan material, pemilihan teknologi yang tepat, perencanaan rancang bangun, pemilihan para seniman dan tenaga ahli hingga ke proses pembuatan, perakitan, pemasangan hingga perawatannya.

Proses pembuatan kubah itu sendiri dikerjakan secara terpisa pisah di berbagai Negara sesuai dengan spesialisasi yang dibutuhkan. Begitu banyak Negara yang terlibat dalam proses ini mulai dari Saudi Arabia sendiri, lalu Kanada, Inggris, Swiss, Maroko, Kenya, Jerman hingga Negeri jiran kita, Malaysia, dan jangan lupa pula jasa dari para tenaga kerja dari Indonesia.

::: Rangkaian payung di Masjid Nabawi :::

Dr. Bodo Rasch adalah tokoh yang menangani rancang bangun structural (Struktural Engineering) kubah dan payung payung tersebut. Beliau tidak bekerja sendirian, dia bekerja bersama Ian Liddell, Eddie Pugh dengan perusahaan Buro Happold yang menangani pembuatan kain khusus yang digunakan untuk payung payung di masjid tersebut. Ada 105 lima payung yang dipasang di pelataran Masjid Nabawi yang produksi masalnya ditangani oleh oleh perusahaan Liebherr kemudian di kapalkan ke Saudi Arabia.

Proses pembuatan 27 kubah geser ini juga melibatkan perusahaan Uni Emirat Arab yang bertanggung jawab dalam proses pembuatannya menggunakan material composite yang tersusun dari serat gelas dan resin yang kemudian disatukan dengan busa thermoplastic sebagai intinya. Hasilnya adalah kubah berukuran 18x18 meter yang beratnya 15% lebih ringan dibandingkan dengan kubah beton namun memiliki keunggulan lebih dalam kekuatannya.

::: Kubah geser Masjid Nabawi dari bagian dalam :::

Dipilihnya material dengan kriteria tersebut mengingat bahwa kubah ini harus mampu di buka dan di tutup dengan mudah oleh sitem robotik yang menggerakkannya. Material yang lebih ringan akan mengurangi beban stuktur yang menopangnya dan tentu saja mengurangi beban sistim robotik yang menggerakkannya. Selain dari itu, material composite ini memiliki tingkat pemuaian yang sangat rendah terhadap perubahan suhu udara ekstrim padang pasir, sehingga mengurangi dampak kerusakan struktur dan komponen penunjangnya sebagai akibat dari perubahan dimensi.

Proses pembuatan kubah kubah itu sendiri tidak dikerjakan di Uni Emirat Arab namun dikerjakan oleh beberapa perusahaan terpisah di Jerman serta perusahaan subkontraktor lainnya yang tersebar di berbagai negara. Selain material material yang sudah disebutkan di atas, kubah kubah tersebut juga menggunakan lapisan keramik dibagian luarnya serta menggunakan struktur baja ringan.

::: Sliding Dome Masjid Nabawi dengan proses pembukaannya :::

Ornamen interior kubah geser ini ditangani oleh Jay Bonner dengan melibatkan berbagai seniman interior dari berbagai Negara termasuk Maroko yang memang sudah dikenal sebagai pengukir handal.  Ukiran ornament interior kubah ini didasarkan pada ukiran sesuai syariah dengan menggunakan ornament floral (tumbuh tumbuhan). Seluruh ukiran interior kubah menggunakan kayu Cedar Maroko dipadu dengan beragam batu permata Amazonite dan lempengan lempengan emas. Masing masing kubah ini menghabiskan 6 kilo emas murni.

150 orang pengukir professional Maroko dilibatkan dalam proyek ini selama lebih dari satu tahun penuh. Jay Boner juga bertanggung jawab atas mutu ukiran kayu yang dibuat oleh para pengukir Maroko tersebut termasuk juga bagi bertanggung jawan bagi mutu ornamen batu batu permata yang akan dipasang di kubah tersebut sampai dengan proses intalasi awal elemen dekoratif tersebut yang dilaksanakan di Jerman.

Proyek luar biasa tersebut berada di bawah kendali perusahaan Bin Ladin Group bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas King Saud, Saudi Arabia. Kelompok perusahaan ini yang mengendalikan seluruh proses pembangunan bekerja sama dengan begitu banyak perusahaan musltinasional dari berbagai Negara.

Payung payung di pelataran Masjid Nabawi, Madinah.

Saat ini Masjid Nabawi kembali dalam proses perluasan untuk kesekian kalinya oleh pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Perluasan kali ini mengarah kea rah timur dan barat daya Masjid Nabawi dan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, karena proyek tersebut di khawatirkan akan turut menggusur bangunan bangunan bersejarah dan sudah berusia lebih dari seribu tahun di lokasi tersebut. Sebagaimana disebut oleh Wikipedia, sempat juga beredar kabar bahwa pemerintah setempat juga akan meratakan makam Baginda Rosul berikut kubah hijau yang menaunginya dan sudah menjadi ciri khas masjid Nabawi.

Masjid Nabawi mengajarkan kepada kita semua, bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana diamanatkan oleh Baginda Rosulullah adalah hal mutlak bagi ummat Islam dimanapun berada. Suka atau tidak, proyek perluasan Raja Fahd di Masjid Nabawi yang melibatkan begitu banyak bangsa telah membuktikan hal tersebut. Kejayaan hanya dapat dicapai dengan kekuatan salah satunya adalah kekuatan teknologi. Semoga bermanfaat. Bila ada tambahan informasi dipersilahkan menghubungi kami atau dituliskan di kolom komentar berikut dengan referensinya.***

1 komentar:

  1. ijin menyimak...insya Allah bermanfaat bagi para calon jamaah umroh dan haji khusus. ijin sedot y..
    http://www.safahajiumroh.com/2016/09/12/doa-rasulullah-untuk-kota-madinah/

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA