::: Ada 27 kubah di Masjid Nabawi yang dirancang untuk bisa dibuka dan di tutup tergantung pada kondisi cuaca disana, seluruh sistem kendali kubah ini dikendalikan dengan sistem komputer ::: |
Sudah pernah ke Masjid
Nabawi ? Alhamdulillah bila sudah, bila belum, semoga kita sama sama segera
diberi kesempatan untuk datang kesana, setidaknya sekali dalam rangkaian
memenuhi panggilan ilahi. Masjid Nabawi
merupakan tempat suci kedua bagi 1.6 milyar lebih muslim di seluruh dunia, di
masjid ini Baginda Rosulullah S.A.W junjungan kita dimakamkan.
Bagi yang sudah pernah
kesana mungkin sempat mengamati Kubah Geser dan Payung di masjid ini. 27 kubah di Masjid Nabawi ini yang semuanya
dirancang sebagai sliding dome atau kubah yang dapat digeser untuk dibuka dan
ditutup kembali sesuai keperluan layaknya sebuah pintu atau jendela di atap
masjid. 27 sliding dome tersebut masing
masing 12 kubah ditempatkan di bangunan sayap kiri dan kanan dan 3 kubah di
bangunan sayap belakang bangunan utama masjid Nabawi.
Payung Masjid Nabawi
ini yang dikemudian hari menjadi trend baru bagi masjid masjid di seantero bumi
termasuk di Indonesia. Sebut saja diantaranya adalah penggunaan payung yang
serupa di Masjid Az-Zikra (d/h Masjid Muammar Qadaffy) di Sentul – Bogor dan
payung di Pelataran Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.
Kubah geser dan payung
payung di Masjid Nabawi ini dibuat menggunakan material material khusus serta
teknologi terdepan. Kubah gesernya dibuat dari material terpilih mulai dari
baja ringan, campuran resin khusus untuk pembentuk kubah, lembaran kain dari
material khusus untuk payung, kayu kayu oak terpilih untuk ukuran interior
kubah dan lain lainnya. Serta masing masing interior kubah ini dilapis dengan
enam kilo emas murni, ditambah dengan taburan permata Amazonite.
Pengendalian 27 kubah
dan 105 payung di Masjid Nabawi ini dikendalikan dengan jaringan computer canggih
dengan serangkaian sistim kontrol dan sensor otomatis, untuk memudahkan
pengendaliannya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca setempat. 105 payung di
pelataran masjid Nabawi ini tidak sekedar membuka pada saat cuaca panas. Untuk
memberikan rasa nyaman bagi jemaah, namun juga dengan otomatis akan
menyemburkan udara sejuk secara berkelanjutan pada saat sudah membuka sempurna.
Siapa
Pembangun Sliding Dome Dan Payung Masjid Nabawi
::: Lebih dekat ke Kubah Geser Masjid Nabawi dari bagian luar ::: |
Dari berbagai literatur
disebutkan bahwa pembangunan kubah geser dan payung dalam proyek perlusan Raja
Fahd di Masjid Nabawi ini melibatkan begitu banyak pihak. Sejak dari proses
perencanaan, pemilihan material, pemilihan teknologi yang tepat, perencanaan
rancang bangun, pemilihan para seniman dan tenaga ahli hingga ke proses
pembuatan, perakitan, pemasangan hingga perawatannya.
Proses pembuatan kubah
itu sendiri dikerjakan secara terpisa pisah di berbagai Negara sesuai dengan
spesialisasi yang dibutuhkan. Begitu banyak Negara yang terlibat dalam proses
ini mulai dari Saudi Arabia sendiri, lalu Kanada, Inggris, Swiss, Maroko,
Kenya, Jerman hingga Negeri jiran kita, Malaysia, dan jangan lupa pula jasa
dari para tenaga kerja dari Indonesia.
::: Rangkaian payung di Masjid Nabawi ::: |
Dr. Bodo Rasch adalah
tokoh yang menangani rancang bangun structural (Struktural Engineering) kubah
dan payung payung tersebut. Beliau tidak bekerja sendirian, dia bekerja bersama
Ian Liddell, Eddie Pugh dengan perusahaan Buro Happold yang menangani pembuatan
kain khusus yang digunakan untuk payung payung di masjid tersebut. Ada 105 lima
payung yang dipasang di pelataran Masjid Nabawi yang produksi masalnya ditangani
oleh oleh perusahaan Liebherr kemudian di kapalkan ke Saudi Arabia.
Proses pembuatan 27
kubah geser ini juga melibatkan perusahaan Uni Emirat Arab yang bertanggung jawab
dalam proses pembuatannya menggunakan material composite yang tersusun dari
serat gelas dan resin yang kemudian disatukan dengan busa thermoplastic sebagai
intinya. Hasilnya adalah kubah berukuran 18x18 meter yang beratnya 15% lebih
ringan dibandingkan dengan kubah beton namun memiliki keunggulan lebih dalam
kekuatannya.
::: Kubah geser Masjid Nabawi dari bagian dalam ::: |
Dipilihnya material
dengan kriteria tersebut mengingat bahwa kubah ini harus mampu di buka dan di
tutup dengan mudah oleh sitem robotik yang menggerakkannya. Material yang lebih
ringan akan mengurangi beban stuktur yang menopangnya dan tentu saja mengurangi
beban sistim robotik yang menggerakkannya. Selain dari itu, material composite
ini memiliki tingkat pemuaian yang sangat rendah terhadap perubahan suhu udara
ekstrim padang pasir, sehingga mengurangi dampak kerusakan struktur dan
komponen penunjangnya sebagai akibat dari perubahan dimensi.
Proses pembuatan kubah
kubah itu sendiri tidak dikerjakan di Uni Emirat Arab namun dikerjakan oleh
beberapa perusahaan terpisah di Jerman serta perusahaan subkontraktor lainnya
yang tersebar di berbagai negara. Selain material material yang sudah
disebutkan di atas, kubah kubah tersebut juga menggunakan lapisan keramik
dibagian luarnya serta menggunakan struktur baja ringan.
Ornamen
interior kubah geser ini ditangani oleh Jay Bonner dengan melibatkan berbagai
seniman interior dari berbagai Negara termasuk Maroko yang memang sudah dikenal
sebagai pengukir handal. Ukiran ornament
interior kubah ini didasarkan pada ukiran sesuai syariah dengan menggunakan ornament
floral (tumbuh tumbuhan). Seluruh ukiran interior kubah menggunakan kayu Cedar
Maroko dipadu dengan beragam batu permata Amazonite dan lempengan lempengan
emas. Masing masing kubah ini menghabiskan 6 kilo emas murni.
150
orang pengukir professional Maroko dilibatkan dalam proyek ini selama lebih
dari satu tahun penuh. Jay Boner juga bertanggung jawab atas mutu ukiran kayu
yang dibuat oleh para pengukir Maroko tersebut termasuk juga bagi bertanggung
jawan bagi mutu ornamen batu batu permata yang akan dipasang di kubah tersebut
sampai dengan proses intalasi awal elemen dekoratif tersebut yang dilaksanakan di
Jerman.
Proyek luar biasa
tersebut berada di bawah kendali perusahaan Bin Ladin Group bekerja sama dengan
Fakultas Teknik Universitas King Saud, Saudi Arabia. Kelompok perusahaan ini
yang mengendalikan seluruh proses pembangunan bekerja sama dengan begitu banyak
perusahaan musltinasional dari berbagai Negara.
Payung payung di pelataran Masjid Nabawi, Madinah. |
Saat ini Masjid Nabawi kembali dalam proses perluasan untuk kesekian kalinya oleh pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Perluasan kali ini mengarah kea rah timur dan barat daya Masjid Nabawi dan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, karena proyek tersebut di khawatirkan akan turut menggusur bangunan bangunan bersejarah dan sudah berusia lebih dari seribu tahun di lokasi tersebut. Sebagaimana disebut oleh Wikipedia, sempat juga beredar kabar bahwa pemerintah setempat juga akan meratakan makam Baginda Rosul berikut kubah hijau yang menaunginya dan sudah menjadi ciri khas masjid Nabawi.
Masjid Nabawi
mengajarkan kepada kita semua, bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagaimana diamanatkan oleh Baginda Rosulullah adalah hal mutlak bagi ummat
Islam dimanapun berada. Suka atau tidak, proyek perluasan Raja Fahd di Masjid
Nabawi yang melibatkan begitu banyak bangsa telah membuktikan hal tersebut. Kejayaan
hanya dapat dicapai dengan kekuatan salah satunya adalah kekuatan teknologi. Semoga
bermanfaat. Bila ada tambahan informasi dipersilahkan menghubungi kami atau
dituliskan di kolom komentar berikut dengan referensinya.***