Sisi depan Masjid PUSDAI di Bandung - Jawa Barat |
Fasilitas Dan Sarana Pendukung PUSDAI
Fitur utama komplek PUSDAI ini adalah
bangunan Masjid yang biasa disebut dengan nama Masjid PUSDAI berkapasitas 4.600
orang dan dilengkapi dengan fasiltas pendukung berupa Ruang Seminar Besar (Ruang Cendekia C)
berkapasitas 100 orang, Ruang Seminar Kecil (Ruang Cendekia D) berkapasitas 40
orang, Gedung Bale Asri (Gedung Serba Guna) berkapasitas 2.000
orang untuk acara pertemuan, seminar, resepsi, pameran, dan sebagainya, Ruang
Pameran Mushaf Sundawi, Ruang Perkantoran, Tempat Wudhu Pria dan Wanita,
Perpustakaan dan Lembaga Bahasa, Kantin, Wartel, dan Café, Area Parkir, Ruang
Multimedia, Ruang Lumbung Zakat Pusdai dan Ruang Galeri Pusdai.
Sumber dana Pembangunan
Pembangunan seluruh bangunan kompleks
Pusdai Jawa Barat itu telah menghabiskan biaya sebesar Rp 27 Milliar. Sebagian
besar sumber dana diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Jawa Barat, dimulai dari tahun anggaran 1991-1992 sampai
dengan tahun anggaran 1997/1998. Dan menghabiskan biaya
sekitar Rp 49 Milliar.
Aireal View Masjid Pusdai Bandung - Jawa Barat |
Kiblat dan Uswah Dakwah Islam
Pembangunan Pusdai di kota Bandung ini
dilatarbelakangi keinginan untuk menjadikannya sebagai kiblat dan uswah
(teladan) dakwah Islam yang mengemban dua fungsi utama yakni sebagai sarana
pengembangan dan penyebaran Islam serta kebudayaan Islam di Jawa Barat dan
sebagai pusat penggodokan sumber daya manusia umat Islam yang berdaya cipta dan
berdaya pembaharuan yang beriman, bertakwa, serta berilmu pengetahuan.
Disamping dua fungsi utama tersebut,
Purdai juga memegang lima fungsi lainnya yang begitu penting yaitu sebagai
mediator silaturahim antar umat dengan
ulama, umat dengan umaro, ulama dengan
ulama, ulama dengan umaro, dan umat dengan masyarakat umum. Sebagai fasilitator
yang menyediakan fasilitas dan berbagai aktivitas umat dalam merealisasikan
sebagian progamnya. Sebagai Inovator terdepan dalam pengembangan pemikiran dan
aktualisasi ajaran Islam. Sebagai koordinator yang mengkoordinir aktivitas
lembaga umat Islam Jawa Barat. Dan mengemban fungsi dinamisator, sebagai salah
satu lokomotif dakwah Islamiyah di Jawa Barat.
Arsitektur Indonesia sangat kental pada struktur atap masjid dipadu dengan arsitektur kontempore pada menara, dan bagian bagian bangunan lainnya. |
Arsitektur Masjid PUSDAI Jawa Barat
Dirancang oleh arsitek Slamet
Wirasonjaya. Masjid dua lantai dan dilengkapi satu menara ini dapat menampung
sekitar 4000 jamaah. Bentuk kubah pada masjid ini berbeda dengan kubah pada
umumnya, kubah berbentuk atap kayu simpang susun bertingkat. Rangka atapnya
menggunakan struktur baja dengan mengadopsi bentuk atap bangunan tradisional
Indonesia.
Secara keseluruhan arsitektur masjid
PUSDAI dilihat sekilas pun langsung menyiratkan muatan lokal yang begitu
kental, dengan sentuhan modern. Gedung yang cukup megah tanpa kehilangan ke
arifan lokal.
Ruang Utama Masjid Pusdai |
Interior masjid didominasi oleh batu
marmer dan profil kayu serta dihiasi dengan sejumlah tulisan kaligrafi dengan
hiasan motif etnis di beberapa bagian. Bagian mihrab yang dihiasi ornamen kayu
dibuat leluasa dengan luas lebih kurang 30m2.
Selain bangunan utama masjid, PUSDAI
ini dilengkapi pula dengan berbagai sarana untuk kepentingan syiar ummat
diantaranya adalah Plaza, ruangan seminar besar dan kecil, perpustakaan
elektronik, pusat bahasa, auditorium, Galeri Al Qur’an dan Laboratorium Al
Qur’an, klinik kesehatan, kafetaria, dan area parkir yang luas. Koneksi antara
bangunan satu dan lainnya dihubungkan oleh sejumlah koridor yang berfungsi
untuk melindungi jamaah dari panas dan hujan.
salah satu sisi Masjid Pusdai dari balik lengkungan koridor |
Salah satu sarana unik yang ada di sini adalah galeri AI
Qur’an mushaf sundawi yang berada di bagian timur bangunan. Al Qur’an ini
dibuat dengan tulisan yang diperkaya dengan motif-motif Islami khas Sunda,
seperti misalnya motif batik Sunda dan motif tanaman-tanaman khas Jawa Barat.
Selain menyelenggarakan berbagai
aktivitas ibadah sejumlah kegiatan lainnya rutin diselenggarakan oleh Pusdai,
di antaranya adalah kuliah dhuha tiap hari Ahad di ruang seminar (09.00-10.30
WIB), kursus berbagai bahasa asing, kajian tafsir, diskusi keislaman, dan
seminar, dan sebagainya .
Pengelolaan Pusdai
Awal April 2010, pengelolaan aset
Pusat Dakwah Islam (Pusdai), diambil alih oleh Pemprov Jabar. Melaluai Surat
Keputusan Gubernur Jabar tentang penarikan kembali aset Pusdai ke Pemprov
Jabar, yang menetapkan tim pengelola transisional Pusdai Jabar yang selama
ini dikelola oleh Yayasan Pusdai. walaupun aset
Pusdai Jabar ditarik kembali oleh Pemprov Jabar, tetapi fungsi-fungsi yang
telah melekat di Pusdai Jabar tetap akan berjalan seperti biasa.
RIBUAN umat Muslim melaksanakan shaalat Jumat pertama di Bulan Ramadan, di Masjid Pusdai, Jln. Diponegoro, Kota Bandung. |
Penarikan aset
Pusdai itu sebagai bagian dari program Pemprov Jabar untuk menata dan
menertibkan aset-aset yang dikerjasamakan, dipinjamkan, atau digunakan oleh
yayasan. Hal itu dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, yang
mengharuskan keseimbangan antara neraca aset dan neraca keuangan, yang nantinya
akan disebut sebagai neraca daerah. Di sisi lain,
undang-undang tentang yayasan pun mengatur bahwa yayasan tidak boleh lagi
menggunakan aset pemerintah.
Selain alasan tersebut, juga ada
masukan dari Kantor Perwakilan BPK RI di Bandung bahwa pengelolaan aset Pusdai
oleh yayasan tidak memberikan keuntungan yang jelas bagi Pemprov Jabar.
Pengelola pusat pengembangan itu akan berupa unit tersendiri di bawah Pemprov
Jabar. Namun, untuk masa transisi akan ditetapkan tim transisional yang terdiri
dari unsur pemerintah dan yayasan yang mengelola Pusdai. Tim itu bekerja,
setelah Gubernur Jabar mengeluarkan SK pembentukannya. ***
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Masjid Pusdai |
----------------------------------oooOOOoo-------------------------------------
Baca Juga
Artikel Masjid Lainnya