Masjid Hala Sultan Tekke ditepian danau Air Asin Larnaca,
di bagian selatan pulau Cyprus dilihat dari seberang danau, tampak begitu indah
dengan latar depan hamparan air asin danau tersebut.
|
Sejarah Pembangunan Masjid Hala
Sultan Tekke
Masjid Hala Sultan
Tekke atau Masjid Ummu Haram berada tanah semenanjung di sisi bagian barat
danau air asin di kota Larnaca, Cyprus bagian selatan. Dibangun untuk mengenang
dan menghormati Ummu Haram binti Milhan yang merupakan Istri dari Ubaidah Bin
Syamit. Mereka berdua adalah sahabat Rosulullah Muhammad S.A.W.
Ummu Haram Wafat
dalam ekspedisi militer pasukan Islam ke pulau Cyprus tahun ke 28 hijrah atau
sekitar tahun 647M atas perintah Gubernur Muawiyah Bin Abu Sufyan selaku
gubernur Syria berkedudukan di kota Damaskus, atas izin dari Khalifah Usman bin
Affan di Madinah.
Jenazah Ummu Haram
dimakamkan persis di lokasi kematiannya. Makam tersebut dikemudian hari
ditemukan dan dibangun oleh seorang darwis atau pengikut aliran sufi yang
bernama Sheikh Hasan. Beliau yang
kemudian pertama kali mendirikan bangunan yang melindungi makam Ummu Haram
setelah mendapatkan izin dari otoritas setempat pada tahun 1760. Bangunan
tersebut juga diperindah dengan ukiran dekorasi di bagian dalam.
Selanjutnya di abad
ke 19, Gubernur Cyprus, Seyyid Elhac Mehmed Agha membangun pagar sekeliling
bangunan makam menggunakan pagar kayu. Pagar pagar kayu tersebut kemudian
diganti dengan pagar dari kuningan pada masa pemerintahan gubernur Acem Ali
Agha, penerus dari Seyyid Elhac Mehmed Agha. Sedangkan bangunan Masjid nya
sendiri dibangun pada era kekuasaan dinasti Usmaniyah yang berpusat di
Istambul, Turki.
Dalam catatan
Giovanni Mariti disebutkan bahwa saat dia mengunjungi Cyprus antara tahun
1760-1767 dijelaskan bahwa Masjid Hala Sultan Tekke dibangun pada masa gubernur
Cyprus dijabat oleh Ali Agha. Menurut Mariti, pembangunan masjid ini turut menggunakan
batu batu dari sebuah bangunan bekas gereja terbengkalai di antara reruntuhan
kampung di sekitar lokasi masjid ini.
Sumber lain
menyebutkan bahwa pembangunan masjid tersebut digagas oleh Gubernur Cyprus Seyyid
Mehmed Emin Efendi dalam bentuk bangunan klasik dinasti Usmani dan selesai
dibangun pada bulan November tahun 1817. Kedua sumber tersebut sepertinya sama
sama valid, hanya saja sepertinya sumber pertama tak pernah lagi mengikuti
perkembangan selanjutnya dari yang pernah dicatatnya sedangkan sumber kedua
tidak melihat ke masa sebelum tahun 1817.
Bangunan tambahan di
masjid ini diperbaiki tahun 2004. Sedangkan bangunan masjid dan menaranya juga
baru saja selesai di restorasi. Program perbaikan dan restorasi tersebut
dilaksanakan dengan dukungan penuh dari program “Bi-communal Development
Programme” yang dibentuk oleh USAID dan UNDP dan dijalankan melalui UNOPS.
Menjadi Sasaran Serangan
Masjid Hala Sultan
Tekke telah beberapa kali menjadi sasaran Vandalisme hingga pelemparan bom
molotov. Seperti yang terjadi pada tanggal 24 Juli 2010 lalu masjid ini
diserang dengan bom molotov mengakibatkan kerusakan ringan, dan pernah juga
dilempari dengan batu oleh orang tak dikenal hingga aksi pengurukan pasir di
pintu masuk masjid juga pernah dilakukan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Denah Bangunan Hala Sultan Tekke
Di atas gerbang
menuju taman masjid ini terdapat tulisan dari masa Usmaniyah bertanggal 4 Maret
1813 berbunyi “Hala Sultan Teke dibangun oleh Gubernur Cyprus yang di Rahmati
Allah”, tulisan ini di apit oleh monogram Sultan Mahmud II. Taman di masjid ini
dirancang oleh Pasha dan itu sebabnya taman di masjid ini dikenal dengan nama “Pasha
Garden”.
Bangunan pendudukung di
komplek ini juga terhubung Masjid disebut sebagai “Gulzen Feys” atau “Taman
Mawar yang mendapat pencerahan”. Di sisi utara atau disebelah kiri dan kanan pintu
masuk merupakan bangunan guest house untuk jemaah pria (Selamlik). Sedangkan untuk
jemaah wanita (Haremlik) guest housenya berada lebih ke dalam komplek. Menara masjid
ini di perbaiki pada tahun 1959
Makam Ummu Haram
berada didalam maosoleum yang berada di sisi kiblat masjid ini, arah menuju Kiblat
dari pulau Cyprus adalah mengarah ke selatan. Di maosoleum ini terdapat
inscripsi bertuliskan tahun 1760. Selain
makam Ummu Harram, ditempat tersebut juga terdapat empat makam lainnya, dua
diantaranya merupakan Sheik.
Makam lainnya telah
dibangun menggunakan batu pualam dua tingkatan, makam ini bertanggal 12 Juli
1929, makam tersebut merupakan makam Adile Huseyin Ali, istri dari Hussein bin
Ali, Sharif kota Mecca dari keluarga Hasyimi, cucu dari Wazir Agung Usmaniyah, Koca
Mustafa Reşid Pasha yang juga keturunan dari Nabi Muhammad S.A.W.
Di sudut timur
komplek masjid Hala Sultan Tekke terdapat komplek pemakam tua yang sudah
ditutup untuk aktivitas pemakaman sejak tahun 1899. Di pemakaman ini dimakamkan
beberapa pejabat tinggi dari dinasti Usmaniyah, dinasti Islam terahir yang
pernah berkuasa di pulau Cyprus.
Bangunan berbentuk oktagonal
yang berada di depan masjid ini merupakan bangunan tempat berwudhu, bangunan
ini dibangun pada tahun 1796-1797 oleh Gubernur dinasti Usmaniyah di Cyprus, Silahtar
Kaptanbaşı Mustafa Agha. Tarikh penting terkait sejarah Komplek masjid ini
ditemukan di taman Masjid ditulis di atas batu pualam bertarikh tahun 1895 yang
merupakan tahun dibangunnya infrastruktur sistem pengairan ke masjid ini pada
masa pemerintahan Sultan Abdülhamid II.
Di masa kekuasaan
dinasti Usmaniyah ada suatu tradisi dimana semua kapal dari dinasti Usmani yang
akan lego jangkar di pelabuhan Larnaca akan mengibarkan benderanya setengah
tiang dan menembakkan meriam salfo sebagai bentuk penghormatan kepada para
pejabat tinggi Usmaniyah yang dimakamkan di komplek masjid Hala Sultan Tekke ini.
(selesai - dikumpulkan dari berbagai sumber).
saya mau rencana mengunjugi meskid tu
BalasHapus