Masjid Nazir Ahmad Seemab Memorial |
Berdirinya Organisasi Islam di Trinidad & Tobago
Sayad
Abdul Aziz dikenal sebagai tokoh dan karakter penting dalam sejarah Islam di
Trinidad. Dan lebih dikenal sebagai tokoh stabilitas Islam di Trinidad. Ia salah satu orang yang bisa
membaca, menulis dan memahami bahasa urdu. Disamping keahliannya di bidang
matematika dan bidang teknis lainnya. Sayad datang ke Trinidad pada tahun 1883 sebagai mantan buruh
dari Afghanistan untuk menyebarkan Islam.
Sayad
tinggal di Princes Town, bagian selatan Trinidad. Tapi pengaruhnya terasa di seluruh
koloni. Keramahannya membuat setiap orang bisa merasakan atmosfir Islam yang
terpancar dari dalam dirinya. Ia pun mendirikan perkumpulan Islam pertama di Trinidad &
Tobago yang dikenal
dengan "Islamic Guardian Association of Princes Town" pada tahun 1906.
Sejak
kemerdekaannya pada 1962, perekonomian Trinidad &
Tobago membaik, dari sebelumnya bergantung pada ekspor gula, kemudian bergeser ke minyak
bumi dan menjadikan negara ini sebagai negara paling makmur dan paling maju industri-nya
diantara negara-negara di wilayah Laut Karibia. Namun, kemakmuran ini tak
menjamin adanya kesamaan sosial dan juga stabilitas negara. Termasuk di
dalamnya pengakuan atas agama-agama yang dianut oleh warga negaranya.
Hingga
ahirnya pada tanggal 27 Juli 1990, 114 anggota kelompok muslim keturunan
Afrika, Jemaah Al-Muslimin dibawah pimpinan Yasin Abu Bakar,
menggempur Red House (Gedung parlemen) di Kota Port of Spain dan mengancam membunuh Perdana
Menteri ANR Robinson serta pejabat tinggi negara lainnya, setelah sebelumnya meledakkan
markas kepolisian negara.
Selama
kudeta tersebut kelompok Yasin Abu Bakar
juga menguasai stasiun televisi nasional yang merupakan satu satunya stasiun televisi disana saat itu. Selama tujuh hari pemerintahan Trinidad &
Tobago lumpuh total
sampai ahirnya Yasin Abu Bakar beserta anggotanya menyerahkan diri.
Berdasarkan desas-desus kegiatan Jemaah Al-Muslimin ini dibiayai oleh pemimpin Libya, Muamar Qadafi.
Setelah
huru hara berahir Yasin Abu Bakar dan pengikutnya tidak pernah dihukum
karena mendapatkan amnesti dan diakui oleh pengadilan setempat, meskipun akibat
dari kudeta tujuh hari tersebut telah mengakibatkan korban tewas 24 orang serta
mengakibatkan kerugian jutaan dolar dari kerusakaan properti dan fasilitas umum
yang terjadi selama kudeta tersebut.
World fact book menyebut populasi muslim di Trinidad &
Tobago hanya sekitar
60% atau setara dengan kira kira 81 ribu jiwa, namun banyak pihak menyebut
bahwa muslim disana mencapai sekitar 8% atau
sekitar 100 ribu jiwa. Mereka merupakan keturunan dari muslim India Timur,
Afrika dan lain-nya, dan sebagian besar dari mereka tinggal di pulau Trinidad
terutama di kota Port of
Spain. Dengan jumlah
tersebut, Trinidad
& Tobago disebut
sebut sebagai negara Karibia dengan penduduk muslim terbanyak.
Organisasi
Islam lainnya adalah Liga Muslim yang berdiri pada tanggal 15 Agustus 1947. Di
hari yang sama dengan hari lahirnya negara Pakistan. Organisasi ini diprakarsai
dan dibentuk oleh tiga orang tokoh muslim setempat yang berasal dari Pakistan, mereka adalah Moulvi Ameer Ali (1898-1973),
Mohammed Hakeem Khan (1902-1957) dan Mohammed Rafeeq (1904-1962).
Bertempat
di garasi di kediaman Mohammed Hakeem Khan, tiga orang tersebut mendeklarasikan
pendirian Trinidad Muslim League Inc (TML). pada tanggal 21 April 1950, dan
mendapatkan pengesahan dari Parlemen dengan nomor 26 tahun 1950. Kelompok ini
merupakan organisasi muslim Ghair-Mukallid yang tidak mengikuti salah satu dari
empat mazhab yang ada, sementara kebanyakan muslim disana mengikuti mazhab
Syafi’i dan Hanafi.
Organisasi Islam di Trinidad & Tobago
Terbentuknya
Islamic Guardian Asociation (IGA) sebagai organisasi Islam pertama, juga
mengawali terbentuknya East Indian National Association (EINA), yang
beranggotakan Muslim India. Bersatunya kaum Muslim ini mendorong terbentuknya
organisasi yang lebih besar lagi, yaitu Tackveeyatul Islamia Association (TIA),
organisasi untuk memperkuat Islam) yang terbentuk pada 1931. Menyusul kemudian
berdiri organisasi Anjuman Sunnat-ul-Jamaat Association
(ASJA) pada tahun
1936, yang mayoritas beranggotakan muslim keturunan anak benua India. ASJA
menjelma menjadi organisasi Islam paling berpengaruh di Trinidad &
Tobago.
Dengan
komposisi penduduk muslim yang cukup besar, pemerintah setempat telah
menetapkan Idul Fitri sebagai hari libur nasional bersama 7 hari libur nasional
lainnya yang telah ditetapkan pemerintah. Saat Idul Fitri datang, shalat Idul
Fitri berjemaah dilaksanakan di stadion nasional Port of Spain. Dan sedikitnya 100 orang Muslim Trinidad &
Tobago menjalankan
ibadah haji tiap tahunnya.
Tokoh Tokoh Muslim Trinidad & Tobago
Beberapa
tokoh muslim Trinidad
& Tobago turut
memainkan peran penting di pemerintahan maupun di parlemen. Satu diantaranya
sempat menjadi pusat perhatian karena merupakan muslimah Mualaf yang menduduki
jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri dan Pengembangan Sosial. Beliau adalah Madame
Fatima Mik Davidson sebelum masuk Islam bernama Mrs. Model Donafarnik Davidson,
beliau berikrar masuk Islam di tahun 1975 meninggalkan agama lamanya.
Para
petinggi organisasi organisasi Islam disana juga memainkan peran penting di
dalam masyarakat. Selain itu Nizam Mohammed salah satu tokoh muslim disana juga
pernah menduduki jabatan juru bicara parlemen. Dokter ahli bedah ternama di Trinidad &
Tobago juga seroang
muslim, beliau adalah Almarhum Senator Dr. Wahid Ali. Semasa hidupnya beliau
pernah menerima bintang kehormatan tertinggi Trinity Cross serta anugerah the
Clinical Prize in Surgery bergelar Distinguished Graduate, UWI, 1998. Juga
menerima anugerah medali emas untuk layanan umum dari Vishva Hindu Parishad.
Selain
itu juga menerima anugerah Sir Thomas Taylor Award untuk pertama kalinya.
Semada hidupnya beliau pernah menduduki jabatan sebagai senator dari tahun 1971
hingga tahun 1986 dan sebagai Presiden pertama dari Inter-Religious
Organisation. Beliau wafat pada tanggal 9 Agustus 2008 lalu karena sakit
jantung yang sudah di-idapnya sejak tahun 1996.
Tokoh
muslim lainnya yang begitu di hormati adalah sosok almarhum Sheik Mohamed Shafik Rahaman (1917-1984). Beliau merupakan pendiri
dari inter-religious organization bersama dengan Dr. Wahid Ali. Beliau pernah
menjabat sebagai sekjed OKI untuk wilayah Amerika Selatan dan Karibia, ketua
dewan senat, anggota dewan Liga Muslim Dunia (Rabitat al Alam al Islami),
sekaligus Chairman di organisasi tersebut, ketua dari the Anjuman
Sunnat-ul-Jamaat Association (ASJA) hingga tahun 1970.
Untuk
mengenang jasa jasa beliau, kini dipuncak bukit San Fernando, dibangun sebuah
taman bermain dengan nama Haji Shafick Rahaman Play Park. Taman bermain ini
diresmikan oleh Lincoln Myers selaku menteri Produksi Pangan dan Eksplorasi
laut, kehutanan dan Lingkungan pada tangggal 17 Desember 1988.
Dan hal yang teramat penting dicatat dalam sejarah pemerintahan Trinidad & Tobago adalah bahwa Trinidad & Tobago adalah negara pertama di benua Amerika yang pernah dipimpin oleh seorang presiden Beragama Islam. Beliau adalah Noor Mohamed Hassanali, (13 August 1918 – 25 August 2006) yang merupakan presiden kedua Republik Trinidad & Tobago dengan masa jabatan 10 tahun dari 1987 hingga tahun 1997.
Dan hal yang teramat penting dicatat dalam sejarah pemerintahan Trinidad & Tobago adalah bahwa Trinidad & Tobago adalah negara pertama di benua Amerika yang pernah dipimpin oleh seorang presiden Beragama Islam. Beliau adalah Noor Mohamed Hassanali, (13 August 1918 – 25 August 2006) yang merupakan presiden kedua Republik Trinidad & Tobago dengan masa jabatan 10 tahun dari 1987 hingga tahun 1997.
Masjid
di Trinidad & Tobago
Trinidad &
Tobago setidaknya
memiliki 87 Masjid di seluruh negara. 85 Masjid berada di pulau Trinidad dan 2
Masjid di pulau Tobago. Hal ini dapat dimengerti mengingat sebagian besar
penduduk negara ini memang terkonsentrasi di pulau Trinidad. Kota Port of Spain sebagai ibukota negara juga berada di
pulau ini. merujuk kepada situs resmi ASJA, Masjid Calcuta di Calcutta Village –
Freeport, merupakan masjid tertua di Trinidad &
Tobago yang didirikan
tahun 1863.
Diantara
87 masjid yang ada di Trinidad &
Tobago, Masjid Mohammed
Ali Jinnah memorial di Saint Joseph merupakan masjid terbesar di negara
tersebut yang dibangun tahun 1954, pembangunan masjid ini didanai oleh
pemerintah Pakistan, dan nama masjid ini sendiri merupakan nama pemimpin besar
Republik Islam Pakistan. Masjid Mohammed Ali Jinnah memorial kini dikelola oleh Trinidad Muslim League Inc (TML). Karenanya Masjid ini kadangkala juga
disebut sebagai Masjid TML
Masjid
penting lainnya adalah Masjid Nur Ul Islam juga di Port of Spain, kemudian ada masjid Tua Marabella di
San Fernando, Masjid Jami’ Port of Spain yang karena lokasinya biasa juga
disebut sebagai Queen Street Mosque, Masjid-Ul-Ahad di Princes Town, Jamia Madinatul Uloom di Marabella dan
Masjid Al Tawbah di Scarborough.
Masjid
Al Tawbah di Scarborough
dibangun pada tahun 1970 dibangun
dengan donasi dari para jemaah muslim setempat dibawah pimpinan Mansoor Ali.
Saat ini masjid yang berada di ujung barat pulau Tobago ini selain sebagai
tempat peribadatan juga menyelenggarakan pendidikan bagi anak anak muslim
disana. Sebagaimana dijelaskan oleh Kameel Ali, pengurus masjid ini, ada
sekitar 25 anak anak yang belajar di masjid tersebut dibawah bimbingan 5 orang
guru.
Noor Muhammed Hasanali |
Sekolah
di Masjid Al-Tawbah ini bermula dari pendidikan untuk anak anak usia dini
dengan peserta didik hanya tujuh anak yang diselenggarakan di ruang pertemuan
yang terhubung dengan masjid. sekolah tersebut kemudian berkembang menjadi
Sekolah Dasar Islam yang terbuka untuk umum, tidak saja untuk anak anak muslim
setempat sebagai, sebagai kontribusi bagi dunia pendidikan di negara tersebut.
Sholat
Jum’at di Trinidad
& Tobago dimulai
pada kira kira pukul 12.30 dan khutbah serta bahasa pengantar yang dipakai
menggunakan Bahasa Inggris. Sama seperti di belahan dunia Islam lainnya, masjid
masjid di Trinidad
& Tobago juga
menyediakan tempat khusus untuk jemaah wanita.
Selain
sebagai pusat peribadatan, Masjid masjid disana juga menjadi pusat pendidikan
Islam, menyelenggarakan kursus tafsir Al-Qur’an dan pemahaman Islam. Beberapa
dari masjid masjid tersebut juga menyelenggarakan pendidikan untuk menjadi
penghafal Al-Qur’an (Hafiz), termasuk juga terlibat aktif dalam pendidikan
khusus untuk anak anak dan remaja seperti yang dilakukan oleh Masjid Darul Ulum.
Bersamaan
dengan geliat pembangunan desa yang semakin mantap di tahun 1870, setiap desa
atau wilayah membangun masjid masing-masing dan dipimpin oleh seorang imam. Dalam
catatan harian seorang misionaris bernama John Morton, disebutkan bahwa masjid
mulai bermunculan di Trinidad &
Tobago pada 1860-an.
Ia mendeskripsikannya sebagai 'sebuah bangunan mungil yang cantik beratapkan
galvanized'.
Imigran-imigran
pertama yang datang dan keturunannya bertambah makmur. Mereka membangun masjid
yang biasanya terbuat dari kayu. Masjid yang terbentang di sepanjang wilayah
yang dihuni oleh kaum Muslimin biasanya digunakan beribadah oleh kaum
laki-laki. Hal ini terus berlangsung sampai 1928, di mana jemaah perempuan mulai
datang ke masjid di hari hari besar Islam, seperti shalat saat Idul Adha dan
Idul Fitri.
Di
awal 1930, maktab (kelas agama) mulai diadakan di masjid-masjid. Di dalam kelas
ini yang menjalankan peran guru adalah para imam atau jemaah dewasa yang sudah
menguasai ilmu agama dan mengajarkannya pada anak-anak. Kelas keleas agama ini
mengajarkan bahasa Arab, bahasa Urdu, cara beribadah dan juga pengetahuan dasar
Islam. Selain datang ke maktab, anak-anak laki-laki dan perempuan juga
mendapatkan pengajaran tentang Islam dari pendahulu mereka. Dan hal ini terus
mereka dapatkan, meskipun mereka sudah menjadi murid di maktab. .**kembali ke bagian-1)
Alhamdulillah.....tetap semangat wahai saudaraku.
BalasHapus