Halaman

Jumat, 18 Januari 2013

Islam dan Masjid di Trinidad & Tobago

Masjid Muhammad Ali Jinnah St. Joseph, Trinidad & Tobago

Apa dan Dimanakah Trinidad & Tobago

Republik Trinidad & Tobago adalah republik kepulauan yang terletak di laut Karibia bagian selatan ber-ibukota di Port of Spain. Lokasinya berada Teluk Paria persis di timur laut lepas pantai Venezuela, dan di sebelah selatan Grenada di gugus kepulauan Antilles kecil. Negara kecil ini hanya terdiri dari dua pulau utama yakni pulau Trinidad dan Pulau Tobago ditambah dengan beberapa pulau pulau berukuran mini.

Trinidad & Tobago berbagi wilayah laut dengan beberapa Negara tetangganya termasuk Barbados di sebelah timur laut, Guyana di sebelah tenggara dan Venezuela di sebelah selatan dan barat. Keseluruhan wilayah Negara Trinidad & Tobago hanya seluas 5128 km2, kira kira setara dengan 89% luas Provinsi Bali (5780 km2). Trinidad merupakan pulau terbesar setara dengan 94% dari keseluruhan wilayahnya dan 96% penduduknya tinggal di pulau Trinidad.

Trinidad & Tobago pernah di duduki Spanyol, Prancis dan terahir oleh Inggris. Itu sebabnya bahasa Inggris merupakan bahasa Nasional di Trinidad & Tobago. Merujuk kepada world fact book, penduduk Trinidad & Tobago berasal dari berbagai bangsa yang dibawa kesana oleh penjajah Eropa. 40% penduduk negaranya berasal dari India atau Asia selatan lainnya, 37.5% dari benua Afrika, 20.5% merupakan campuran dari berbagai bangsa, 2% sisanya adalah penduduk asli dan lain lain yang tidak didata 2%.

Lokasi Trinidad & Tobago di Karibia

Trinidad & Tobago merupakan negara multi etnis. 6.6% penduduk-nya beragama Islam atau kira kira setara dengan 81 ribu jiwa dari total 1.226.383 jiwa penduduk. Tidak ada agama mayoritas mutlak disana. Rasio pemeluk Agama di Trinidad & Tobago adalah 26% penganut agama Katolik Roma, 25.8% nya menganut berbagai aliran Protestan, disusul Hindu 5.8%, penganut Kristen lainnya 5,8% serta penganut ajaran lain lain dan yang tidak disebutkan dengan jelas sebesar 1.9%. Negara ini disebut sebut sebagai negara Karibia dengan penduduk muslim paling banyak.

Sejarah Singkat Trinidad & Tobago

Nama Trinidad atau nama asli “La Isla de la Trinidad atau The Island of the Trinity’ diberikan oleh Christopher Columbus yang tiba disana pada tanggal 31 Juli 1498 dan mengklaim pulau tersebut sebagai milik Spanyol dengan penguasa pertama-nya gubernur spanyol Don José Maria Chacón yang tiba disana bersama kedatangan kapal laut inggris di tahun 1797.

Disaat yang sama pulau Tobago (diambil dari kata Tobacco – tembakau) mengalami peralihan kekuasaan dari Spanyol, Inggris, Prancis Belanda dan kolonialisasi oleh Courlander. Trinidad & Tobago menjadi milik Inggris sejak ditandatanganinya perjanjian Armiens tahun 1802. Trinidad & Tobago memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tanggal 31 Agustus 1962 dan berubah menjadi Republik pada tanggal 1 Agustus 1976. Trinidad & Tobago mengandalkan sektor industri sebagai sumber pendapatannya terutama dari sektor perminyakan dan petrokimia.

Trinidad & Tobago merupakan anggota terkemuka Komunitas negara negara Karibia atau Caribbean Community (CARICOM). Juga menjadi anggota dari Mahkamah Karibia atau the Caribbean Court of Justice (CCJ), yang dibentuk pada 16 April 2005 dengan tujuan untuk mengganti Komisi Yudisial Inggris.

Pemerintahan negara ini cukup stabil, meski sempat terjadi kudeta enam hari oleh Jemaah Al-Muslimin di tahun 1990. Kala itu 114 anggota Jemaah Al-Muslimin dipimpin oleh seorang mualaf bernama Yasin Abu Bakar yang sebelum ber-Islam bernama asli Lennox Phillip, menyerbu Gedung Merah (Red House – Gedung Parlemen Trinidad & Tobago), gedung stasiun televisi nasional yang merupakan satu satunya stasiun televisi disana saat itu dan menyandera aparat pemerintah negara selama enam hari sebelum kemudian ahirnya menyerah.

Masuknya Islam ke Trinidad & Tobago

Para ahli sejarah termasuk situs resmi ASJA yang merupakan organisasi Islam terbesar di Trinidad & Tobago, meyakini masuknya Islam ke negara pulau itu dibawa oleh budak-budak hitam dari suku Mandigo di Afrika Barat, bukan oleh orang India Timur, Hal ini terlihat dari banyaknya anggota suku Mandigo di Trinidad & Tobago yang memeluk Islam di tahun 1740. Budak budak Afrika ini tiba di Trinidad & Tobago sekitar tahun 1817 bersama dengan Resimen India Timur yang kemudian mendiami kawasan yang kini dikenal sebagai pemukiman sungai Hondo (Hondo River Setlement).

Masjid Nazir Ahmad Seemab Memorial 

Sedangkan penulis Omar Hasan Kasule pada tahun 1978 menyusun laporan bahwa budak-budak hitam itu pertama kali tiba sekitar 1777, jauh lebih dulu seperti yang disebutkan oleh situs resmi ASJA. Mereka datang untuk menggarap perkebunan teh di Trinidad. Dan jumlah mereka terus bertambah menjadi 20.000 orang di tahun 1802.

Muslim Mandigo ini menjaga identitas Islamnya dan mendapatkan kebebasan dari perbudakan dari pemimpin kuat bernama Muhammad Beth. Mereka selalu merindukan untuk pulang ke tanah kelahiran mereka di benua Afrika. Namun akhirnya hubungan mereka dengan tanah kelahirannya terputus dan menetap di Trinidad. Sedangkan orang-orang India Timur datang belakangan dengan tetap menjaga hubungan dengan negara kelahirannya sehingga bisa mempertahankan iman-Islamnya.

Orang-orang India Timur ini pertama kali datang ke Trinidad sebagai pelayan berdasar perjanjian. Perjanjian yang diterima oleh para buruh ini adalah bentuk kerja paksa tanpa bayar. Para buruh tani ini bekerja di perkebunan tebu selama periode tertentu—biasanya lima tahun—untuk menghapus hutang-hutang mereka. Kondisi kemiskinan dan kehidupan yang keras menggelayuti para buruh tani ini dibarengi dengan usaha kristenisasi terhadap mereka oleh para majikan.

Mereka tiba di Trinidad untuk pertama kali bertepatan dengan perayaan ulang tahun Trinidad pada 31 Mei 1845 bersama dengan buruh lainnya menggunakan kapal Fath Al-Razak dan berlabuh di Port of Spain. Mereka datang dari Uttar Pradesh, India, dengan jumlah keseluruhan 227 orang dan rata rata beragama Hindu dan Islam. Selama periode 72 tahun tercatat 147.592 orang yang sudah diboyong ke Trinidad sejak Kapal pertama hingga kapal terahir s/s Ganges di tahun 1917.

Kapal Fath Al-Razak merupakan kapal kayu bertonase 415 ton milik Ibrahim Bin Yussef seorang saudagar muslim India di Bombay. Berangkat dari  Calcutta, India menuju Trinidad pada tanggal 16 Februaru 1845 dan tiba di Port of Spain pada tanggal 30 Mei 1845. Ketika pemerintah penjajah Inggris di India memutuskan untuk membawa para buruh semi budak ini ke benua Amerika tak satupun pemilik kapal Inggris yang bersedia terlibat dalam hal itu. Pilihan terahir jatuh kepada kapal Cecrops yang ketika akan berangkat diganti nama menjadi Fath Al-Razak dan di manifest pelayarannya ditulis dengan nama Futtle Razak sehingga menghasilkan kesalahan nama menjadi Fatel Razak.

Dibawah tekanan peradaban yang sangat luar biasa dengan status mereka yang semi perbudakan, kaum muslimin awal di Trinidad & Tobago mempertahankan aqidah mereka dengan segala daya upaya. Namun di tengah pengajaran minim yang diterima anak-anak buruh tani ini, mendapatkan pelajaran bahasa Inggris mereka dapatkan dari sekolah sekolah Canadian Mission yang non muslim sedangkan pelajaran Bahasa Urdu dan Bahasa Arab untuk membaca Alquran secara privat diajarkan dari individu ke individu. Mereka yang bisa mengenyam pendidikan ini pun terbatas pada anak laki-laki saja, sedang anak perempuan tetap buta huruf. Di tengah muramnya kehidupan, ajaran Islam tetap memancarkan cahayanya, meski redup. Bersambung ke bagian-2

2 komentar:

  1. Thank you for sharing your info. I really appreciate your efforts
    and I will be waiting for your further write ups thank you once again.

    my weblog best double stroller 2014 - -

    BalasHapus
  2. Generally I don't learn post on blogs, however I would like to say
    that this write-up very compelled me to take
    a look at and do so! Your writing style has
    been surprised me. Thank you, very nice post.

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA