Masjid Muhammad Ali Jinnah St. Joseph, Trinidad & Tobago |
Apa dan Dimanakah Trinidad & Tobago
Republik Trinidad & Tobago adalah republik kepulauan yang terletak di laut Karibia bagian
selatan ber-ibukota
di Port of Spain.
Lokasinya berada Teluk Paria persis di timur
laut lepas pantai Venezuela, dan di sebelah
selatan Grenada di gugus
kepulauan Antilles
kecil. Negara kecil ini hanya terdiri dari dua pulau utama
yakni pulau Trinidad dan
Pulau Tobago ditambah
dengan beberapa pulau pulau berukuran mini.
Trinidad & Tobago berbagi wilayah laut dengan beberapa Negara tetangganya
termasuk Barbados di
sebelah timur laut, Guyana di sebelah
tenggara dan Venezuela di
sebelah selatan dan barat. Keseluruhan wilayah Negara Trinidad & Tobago hanya seluas 5128
km2, kira kira setara dengan 89% luas Provinsi
Bali (5780 km2). Trinidad merupakan pulau
terbesar setara dengan 94% dari keseluruhan wilayahnya dan 96% penduduknya
tinggal di pulau Trinidad.
Trinidad & Tobago pernah di
duduki Spanyol, Prancis dan terahir oleh Inggris. Itu sebabnya bahasa Inggris
merupakan bahasa Nasional di Trinidad & Tobago. Merujuk
kepada world fact book, penduduk Trinidad & Tobago berasal dari
berbagai bangsa yang dibawa kesana oleh penjajah Eropa. 40% penduduk negaranya
berasal dari India atau Asia selatan lainnya, 37.5% dari benua Afrika, 20.5%
merupakan campuran dari berbagai bangsa, 2% sisanya adalah penduduk asli dan
lain lain yang tidak didata 2%.
Lokasi Trinidad & Tobago di Karibia |
Trinidad & Tobago merupakan
negara multi etnis. 6.6% penduduk-nya beragama Islam atau kira kira setara
dengan 81 ribu jiwa dari total 1.226.383 jiwa penduduk. Tidak ada agama
mayoritas mutlak disana. Rasio pemeluk Agama di Trinidad & Tobago adalah 26%
penganut agama Katolik Roma, 25.8% nya menganut berbagai aliran Protestan,
disusul Hindu 5.8%, penganut Kristen lainnya 5,8% serta penganut ajaran lain
lain dan yang tidak disebutkan dengan jelas sebesar 1.9%. Negara ini disebut
sebut sebagai negara Karibia dengan penduduk muslim paling banyak.
Sejarah Singkat Trinidad
& Tobago
Nama
Trinidad atau nama asli “La Isla de la
Trinidad” atau ‘The Island of the
Trinity’ diberikan oleh Christopher
Columbus yang tiba
disana pada tanggal 31 Juli 1498 dan mengklaim pulau tersebut sebagai
milik Spanyol dengan penguasa pertama-nya gubernur spanyol Don José Maria
Chacón yang tiba disana bersama
kedatangan kapal laut inggris di tahun 1797.
Disaat yang sama pulau Tobago (diambil dari
kata Tobacco – tembakau) mengalami peralihan kekuasaan dari Spanyol, Inggris,
Prancis Belanda dan kolonialisasi oleh Courlander. Trinidad & Tobago
menjadi milik Inggris sejak ditandatanganinya perjanjian Armiens tahun 1802. Trinidad & Tobago memperoleh
kemerdekaan dari Inggris pada tanggal 31
Agustus 1962 dan berubah menjadi Republik pada tanggal 1 Agustus 1976. Trinidad & Tobago
mengandalkan sektor industri sebagai sumber pendapatannya terutama dari sektor
perminyakan dan petrokimia.
Trinidad & Tobago merupakan anggota
terkemuka Komunitas negara negara Karibia atau Caribbean
Community (CARICOM). Juga
menjadi anggota dari Mahkamah Karibia atau the Caribbean
Court of Justice (CCJ), yang
dibentuk pada 16 April 2005
dengan tujuan untuk mengganti Komisi Yudisial Inggris.
Pemerintahan
negara ini cukup stabil, meski sempat terjadi kudeta enam hari oleh Jemaah Al-Muslimin di tahun 1990. Kala itu 114 anggota Jemaah Al-Muslimin dipimpin oleh seorang mualaf bernama Yasin Abu Bakar
yang sebelum ber-Islam bernama asli Lennox Phillip, menyerbu Gedung Merah (Red House –
Gedung Parlemen Trinidad & Tobago), gedung stasiun
televisi nasional yang merupakan satu satunya stasiun televisi disana saat itu
dan menyandera aparat pemerintah negara selama enam hari sebelum kemudian
ahirnya menyerah.
Masuknya Islam ke Trinidad & Tobago
Para
ahli sejarah termasuk situs resmi ASJA yang merupakan organisasi Islam terbesar di Trinidad & Tobago, meyakini masuknya
Islam ke negara pulau itu dibawa oleh budak-budak hitam dari suku Mandigo di
Afrika Barat, bukan oleh orang India Timur, Hal ini terlihat dari banyaknya
anggota suku Mandigo di Trinidad & Tobago yang memeluk
Islam di tahun 1740. Budak budak Afrika ini tiba di Trinidad & Tobago sekitar tahun
1817 bersama dengan Resimen India Timur yang kemudian mendiami kawasan yang
kini dikenal sebagai pemukiman sungai Hondo (Hondo River Setlement).
Masjid Nazir Ahmad Seemab Memorial |
Sedangkan
penulis Omar Hasan Kasule pada tahun 1978 menyusun laporan bahwa budak-budak
hitam itu pertama kali tiba sekitar 1777, jauh lebih dulu seperti yang
disebutkan oleh situs resmi ASJA. Mereka datang untuk menggarap perkebunan teh
di Trinidad. Dan jumlah mereka terus bertambah menjadi 20.000 orang di tahun
1802.
Muslim
Mandigo ini menjaga identitas Islamnya dan mendapatkan kebebasan dari
perbudakan dari pemimpin kuat bernama Muhammad Beth. Mereka selalu merindukan
untuk pulang ke tanah kelahiran mereka di benua Afrika. Namun akhirnya hubungan
mereka dengan tanah kelahirannya terputus dan menetap di Trinidad. Sedangkan
orang-orang India Timur datang belakangan dengan tetap menjaga hubungan dengan
negara kelahirannya sehingga bisa mempertahankan iman-Islamnya.
Orang-orang
India Timur ini pertama kali datang ke Trinidad sebagai pelayan berdasar
perjanjian. Perjanjian yang diterima oleh para buruh ini adalah bentuk kerja
paksa tanpa bayar. Para buruh tani ini bekerja di perkebunan tebu selama
periode tertentu—biasanya lima tahun—untuk menghapus hutang-hutang mereka. Kondisi
kemiskinan dan kehidupan yang keras menggelayuti para buruh tani ini dibarengi dengan
usaha kristenisasi terhadap mereka oleh para majikan.
Mereka
tiba di Trinidad untuk pertama kali bertepatan dengan perayaan ulang tahun
Trinidad pada 31 Mei 1845 bersama dengan buruh lainnya menggunakan kapal Fath
Al-Razak dan berlabuh
di Port of Spain. Mereka datang dari Uttar Pradesh,
India, dengan jumlah keseluruhan 227 orang dan rata rata beragama Hindu dan
Islam. Selama periode 72 tahun tercatat 147.592 orang yang sudah diboyong ke
Trinidad sejak Kapal pertama hingga kapal terahir s/s Ganges di tahun 1917.
Kapal
Fath Al-Razak merupakan kapal kayu bertonase 415
ton milik Ibrahim Bin Yussef seorang saudagar muslim India
di Bombay. Berangkat dari Calcutta, India
menuju Trinidad pada tanggal 16 Februaru 1845 dan
tiba di Port of
Spain pada tanggal 30
Mei 1845. Ketika pemerintah penjajah Inggris di India memutuskan untuk membawa
para buruh semi budak ini ke benua Amerika tak satupun pemilik kapal Inggris
yang bersedia terlibat dalam hal itu. Pilihan terahir jatuh kepada kapal
Cecrops yang ketika akan berangkat diganti nama menjadi Fath
Al-Razak dan di manifest
pelayarannya ditulis dengan nama Futtle Razak sehingga menghasilkan kesalahan
nama menjadi Fatel Razak.
Dibawah
tekanan peradaban yang sangat luar biasa dengan status mereka yang semi
perbudakan, kaum muslimin awal di Trinidad & Tobago mempertahankan
aqidah mereka dengan segala daya upaya. Namun di tengah pengajaran minim yang
diterima anak-anak buruh tani ini, mendapatkan pelajaran bahasa Inggris mereka
dapatkan dari sekolah sekolah Canadian Mission yang non muslim sedangkan pelajaran
Bahasa Urdu dan Bahasa Arab untuk membaca Alquran secara privat diajarkan dari
individu ke individu. Mereka yang bisa mengenyam pendidikan ini pun terbatas
pada anak laki-laki saja, sedang anak perempuan tetap buta huruf. Di tengah
muramnya kehidupan, ajaran Islam tetap memancarkan cahayanya, meski redup. Bersambung
ke bagian-2
Thank you for sharing your info. I really appreciate your efforts
BalasHapusand I will be waiting for your further write ups thank you once again.
my weblog best double stroller 2014 - -
Generally I don't learn post on blogs, however I would like to say
BalasHapusthat this write-up very compelled me to take
a look at and do so! Your writing style has
been surprised me. Thank you, very nice post.