Halaman

Minggu, 18 November 2012

The Central Mosque Ho Chi Minh City - Vietnam

The Central Mosque Ho Chi Minh City – Vietnam
 
Ho Chi Minh City disingkat menjadi HCMC, dulunya bernama Saigon, adalah kota terbesar di Negara Vietnam. Sebelum unifikasi Vietnam 2 Juli 1976, ketika negara ini masih terpecah menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, Saigon merupakan Ibukota Vietnam Selatan. Saigon dan wilayah selatan Vietnam lainnya, merupakan bekas dari wilayah kerajaan Islam Campa yang pernah berkuasa di Vietnam. Namun Vietnam kini sama sekali berbeda dengan masa kejayaan Kerajaan Islam Campa yang merupakan Negara Islam pertama di Asia Tenggara.
 
Nama Ho Chi Minh diresmikan menggantikan nama Saigon pada tahun 1976, sebagai bentuk penghormatan kepada Ho Chi Minh (1890-1969) yang merupakan tokoh revolusi dan negarawan Vietnam, mantan perdana menteri (1954) dan juga mantan presiden Vietnam Utara (1954-1969). Sejak unifikasi Vietnam 2 Juli 1976, negara ini secara resmi menjadi Republik Sosialis Vietnam yang beraliran Komunis. Meski begitu ada beberapa masjid yang dapat di jumpai di HCMC dan beberapa kota lainnya di negara ini.

Serambi Masjid Central Mosque HCMC

Berita menariknya adalah bahwa pada tahun 2006 lalu Vietnam baru meresmikan masjid terbesar di Negara itu di kota Xuan Loc, propinsi Dong Nai yang dibangun atas bantuan dari pemerintah Saudi Arabia. Di kota HCMC sendiri terdapat 12 (dua belas) masjid, diantara masjid masjid tersebut adalah The Central Mosque HCMC, di jalan Dong Du Street bersebelahan dengan Hotel Sheraton.  Masjid tua ini dibangun sekitar tahun 1935 oleh dan untuk muslim dari India selatan yang tinggal di HCMC namun kini masjid ini terbuka untuk semua muslim termasuk muslim dari Indonesia, Malaysia dan lainnya.

The Central Mosque Ho Chi Minh City
66 Dong Du Street, Dist 1
Ho Chi Minh City, Vietnam
Tel: +84 8 3824 2903

 

Catatan Sejarah The Central Mosque HCMC

Masjid ini aslinya bernama Masjid Al-Jami’a Al-Muslimin atau Dong Du Mosque, namun lebih dikenal sebagai The Central Mosque Ho Chi Minh City. Masjid tua yang berdiri megah di pusat kota Ho Chi Minh City di selatan negara Vietnam yang beraliran komunis. Selesai dibangun tahun 1935 oleh para pedagang dari India yang menjalankan bisnis diwilayah tersebut. Namun kemudian kebanyakan dari mereka pergi dari Vietnam selama berkecamuknya perang dunia kedua.
 
Kini, kawasan disekitar masjid ini kini dipadati oleh gedung gedung tinggi di Jalan Dong Du, salah satunya adalah gedung hotel Sheraton yang berdiri tepat disebelah masjid ini. Pembangunan masjid ini dulunya menghabiskan dana sekitar 10.5 juta Dong atau kira kira setara dengan US$ 5700 dolar atau sekitar Rp.560 juta Rupiah. Mengingat pembangunannya di tahun 1935 itu artinya masjid ini dibangun semasa penjajahan Prancis di Vietnam. Namun kemudian di renovasi pada saat Vietnam Selatan berada di bawah kendali Amerika Serikat, pada era 1970-an.


exterior masjid Central Mosque HCMC (dari berbagai sumber)

Masjid ini merupakan salah satu dari dua belas masjid yang ada di kota HCMC. Namun demikian dari segi ukuran, The Central Mosque HCMC, merupakan masjid terbesar di HCMC. Meski dibangun oleh muslim India, kini masjid ini dibanjiri oleh muslim dari berbagai bangsa yang ada di kota HCMC termasuk muslim dari Indonesia dan Pakistan.

Lokasinya yang berada di pusat bisnis kota HCMC tak mengerankan bila masjid ini menjadi tujuan utama bagi muslim di kawasan tersebut. Tak jauh dari masjid juga berjejer beberapa rumah makan halal yang dikelola oleh muslim dari Turki, Malaysia dan India. Di depan masjid ini bahkan berjejer pedagang yang menjajakan makanan halal. Sementara beberapa restoran halal yang tadi disebut berada di seberang masjid ini termasuk rumah makan yang menawarkan makanan halal khas Vietnam.

Di dalam Masjid Central Mosque HCMC

Keseluruhan dana untuk membiayai semua aktivitas masjid ini ditanggung sendiri oleh pengurus dengan mengandalkan donasi yang masuk ke kotak amal di masjid. Termasuk di dalamnya untuk membayar tagihan listrik dan air hingga membayar gaji pegawai yang bekerja di masjid ini.

Berbahasa Melayu

Untuk muslim Indonesia ataupun Malaysia tidak terlalu bermasalah dengan bahasa saat berkunjung ke masjid ini ataupun beberapa rumah makan yang ada disekitar masjid karena pengurus masjid ini meski asli Vietnam rata rata mampu berbahasa Melayu dengan baik walaupun dalam dialek yang sedikit aneh. Apalagi ada rumah makan yang dengan jelas menuliskan nama dan menunya dalam bahasa Melayu. Di belakang masjid ini juga terdapat rumah makan halal yang menyediakan berbagai aneka makanan halal.

Suasana Idul Fitri di Masjid Central Mosque HCMC

Imam dan pengurus masjid ini menjelaskan bahwa rata rata muslim kamboja dan Vietnam bisa berbahasa Melayu karena memang mereka mempelajarai bahasa Melayu dengan alasan mempermudah urusan bisnis ataupun sebagai persiapan bagi mereka bila suatu hari akan melanjutkan pendidikan ke Malaysia ataupun ke Indonesia

Dan faktanya bahasa Melayu memang mudah untuk mereka pelajari dan menularkan kemampuan berbahasa Melayu tersebut ke kaum kerabat mereka. Adalah benar apa yang disebut dalam catatan sejarah bahwa bahasa Melayu merupakan lingua-franca di kawasan Asia Tenggara karena memang mudah dipelajari dan sudah digunakan oleh berbagai etnis di kawasan ini.

Di dalam masjid Central Mosque HCMC

Arsitektural The Central Mosque HCMC

Bangunan masjid ini dapat disebut sebagai salah satu bangunan terindah di HCMC dan merupakan salah satu masjid tertua disana. Dibangun dalam bentuk bangunan tradisional muslim India lengkap dengan menara tingginya yang ramping dan menjulang di empat sudut masjid. Bangunan utamanya dilengkapi dengan serambi dan halaman yang cukup lega.  

Menariknya tempat wudhu di masjid ini disediakan dalam bentuk kolam segi empat yang cukup besar. Masjid dengan kapasitas mencapai 350 jemaah di ruang utamanya ini tak mampu menampung jemaah di saat sholat hari raya. Suasana masjidnya cukup nyaman ditengah teriknya kota HCMC. Veranda yang teduh ditambah dengan lantai batunya yang adem memberi suasana nyaman untuk istirahat bahkan untuk tidur siang sekalipun.

Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini telah menjadi salah satu objek wisata menarik di kota HCMC. Pengurus masjid ini mempersilahkan para pengunjung non muslim sekalipun untuk datang berkunjung tapi tentu saja dengan mematuhi aturan dan tatakrama berkunjung ke masjid.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA