|
Pintu Gerbang
Masjid Al-Noor Hanoi – Vietnam (foto wanhassan953)
|
Di
kota Hanoi, Ibukota Vietnam bersatu paska perang antara Vietnam
Utara dan Vietnam Selatan di era 1970-an, berdiri kokoh sebuah bangunan masjid
tua bernama Masjid Al-Noor atau lebih dikenal dengan nama Masjid Hanoi / Hanoi Masjid / Hanoi Mosque, ber-alamat
di 12 Hang Luoc Street, Hoan Kiem, Hanoi, Vietnam. Masjid yang berdiri di kawasan old
French Quarter of Hanoi city ini, tak jauh dari Galaxy Hotel
dan Dong Xuan market.
Merujuk
kepada Islamicfinder, Masjid Al-Nour merupakan satu
satunya masjid di kota Hanoi. Sebagai masjid satu satunya, masjid
Al-Noor menjadi sentral syiar Islam di kota Hanoi. Jemaah masjid ini campur baur dari
berbagai kalangan termasuk muslim ekspatriat, pegawai kantor kedutaan dan
perwakilan Negara sahabat, termasuk Indonesia. Masjid Al-Noor Hanoi di bangun
oleh para pedagang dari anak benua India yang berasal dari Bombai, Karachi
(Pakistan), dan Kalkuta di sekitar tahun 1930-an.
Islam in Vietnam
Sejarah Islam di Vietnam tak bisa dilepaskan dari Sejarah Kerajaan Islam Campa yang pernah Eksis di Vietnam. Islam telah datang ke negeri Campa sejak masa Khalifah Usman Bin Affan berkuasa di Madinah, kala itu beliau mengirimkan utusannya ke Campa (kini Vietnam) dan Dinasti Tang di Cina tahun 650.
Namun melihat kondisi muslim di Vietnam saat ini, siapapun akan sangat sulit untuk percaya bahwa negara ini jauh sebelum menjadi negara yang kini kita kenal sebagai Vietnam merupakan sebuah negara Islam bernama Campa yang pengaruhanya begitu kental dengan sejarah Islam di Indonesia.
Lokasi Masjid Al-Noor, Hanoi
Al
– Noor Masjid Mosque Hanoi
Address: 12
Hang Luoc Street
Hoan Kiem
Dist, Hanoi, Vietnam
Migrasi besar besaran terahir muslim Vietnam ke berbagai negara terjadi tahun 1976 seiring dengan terbentuknya negara Republik Sosialis Vietnam paska perang Vietnam yang menyatukan Vietnam utara dan selatan, dan negara baru tersebut beraliran komunis menciptakan atmosfir yang tidak kondusif bagi kehidupan Islam disana. Sekitar 55,000 Muslim Campa hijrah ke Malaysia. 1,750 lainnya ke Yaman, sebagian besar menetap di Taiz.
Mereka yang tetap tinggal di Vietnam sempat kehilangan masjid masjid mereka yang di tutup oleh pihak yang berkuasa meski beberapa sumber menyebutkan mereka lolos dari kekejaman pemerintah komunis. Sampai tahun 1981 pemerintah memperkenankan pendatang ke negeri tersebut untuk berbicara dengan suku suku asli muslim setempat dan menunaikan sholat bersama mereka.
Tahun 1985 komunitas muslim di kota Ho Chi Min City (HCMC) secara khusus sangat beragam selain muslim Campa juga ada muslim Indonesia, Malaysia, Pakistan, Yaman, Oman dan muslim dari kawasan Afrika Utara dengan jumlah mencapai 10 ribu jiwa. Namun demikian, muslim Vietnam relative terkucil dari dunia Islam.
Keterpencilan mereka dipadu dengan rendahnya pemahaman tentang Islam membuat meningkatnya sinkretisasi keislaman mereka. Di bulan Januari 2006 sebuah masjid besar bahkan terbesar di Vietnam dibangun di kota Xuan Loc, Propinsi Dong Nai, sebagian dana pembangunan masjid tersebut atas sumbangan dari donatur yang berasal dari Saudi Arabia.
|
Masjid Al-Noor di kawasan kota tua Hanoi, disebelah kiri foto tampak menaranya yang tak lazim bagi sebuah menara masjid, lebih mirip sebuah pagoda dibandingkan dengan sebuah menara masjid |
Demografi
Merujuk kepada hasil sensus penduduk bulan April tahun 1999, data pemeluk agama di Vietnam memang cukup mencengangkan, 80.8% penduduk Vietnam tidak beragama, pemeluk agama Budha yang paling tinggi hanya 9.3%, disusul Katholik 6.7%, Hoa Hao 1.5%, Cao Dai 1.1%, Protestan 0.5%, dan Islam yang paling sedikit, hanya 0.1% dari total penduduk Vietnam atau sejumlah 63,146 jiwa.
Dari 63,146 jiwa muslim Vietnam tersebut lebih dari 77% tinggal di wilayah selatan, 34% di Propinsi Ninh Thuan, 24% di Propinsi Binh Thuan, dan 9% di Ho Chi Minh City; sedangkan 22% lainnya tinggal di kawasan delta Sungai Mekong, terutama di Propinsi An Giang. Sisanya hanya 1% Muslim Vietnam yang tinggal di kawasan lainnya di negara tersebut.
Data tersebut menunjukkan perpindahan penduduk Muslim dibandingkan data tahun 1975 yang menyebutkan bahwa lebih dari setengah penduduk Muslim disana tinggal di daerah Delta Sungai Mekong. Dan data terbaru tahun 1985 disebutkan bahwa ada sekitar 10 ribu muslim yang tinggal di Kota Ho Chi Min City.
Sejarah Masjid Al-Nour Hanoi
Sejak dari permulaan abad ke 19 masehi, para saudagar india dan Pakistan yang berasal dari Bombai, Kalkuta dan Karachi telah mapan di beberapa kota di Vietnam utara dan selata. Di sekitar tahun 1930 jumlah mereka sudah mencapai ribuan di seluruh kawasan Indocina. Mereka membentuk perkumpulan besar dalam menjalankan usaha perdagangan terutama menjual kain dan pertukaran uang.
|
Teras dan bagian
dalam masjid Al-Noor Hanoi
|
Mereka ini yang kemudian membuka pasar di Vietnam, berdagang
kain katun, sutera hingga batu permata. Toko toko dan gudang mereka berada di
jalan jalan utama hampir di semua kota utama Vietnam. Di kota Hanoi mereka
tinggal di sekitar “Rue De La Soie” atau Jalan Sutera yang menjadi tempat bagi
mereka membeli kain sutera dari para pedangan Cina lalu mengirimnya ke India
dan Singapura.
Kelompok pedagang muslim ini rata rata adalah para pedagang
sukses yang kaya raya. Mereka yang kemudian membangun Al-Noor di kota Hanoi
sekitar tahun 1930-an serta beberapa masjid lainnya di Vietnam Selatan. Kini
masjid tua ini tetap ramai jemaah terutama jemaah dari kantor kantor kedutaan
Malaysia, Libya, Mesir, Lebanon, Indonesia India, Algeria, Yaman, Iraq,
Vietnam, Pakistan, Afghanistan and Bangladesh yang mencapai sekitar 200 jemaah
berbaur dengan muslim asli setempat.***
Bersambung
ke bagian 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA