The
Association of Southeast Asian Nations, or ASEAN atau Persatuan Negara Negara Asia
Tenggara didirikan di Bangkok (Thailand) pada tanggal 8 Agustus 1967 dengan
ditandatanganinya Asean Declaration atau Bangkok Declaration oleh pendiri
Negara Asean terdiri dari Indonesia, Malaysia,
Philippina, Singapura dan tentu saja Thailand. Menyusul kemudian bergabung Brunei
Darussalam pada 7
January 1984, Viet Nam di 28 July 1995, Lao PDR dan Myanmar pada 23 July 1997, serta
Cambodia pada 30 April 1999, menjadikan keseluruhan anggota ASEAN menjadi 10
negara seperti saat ini.
ASEAN
berkantor pusat di Indonesia, tepatnya di di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan
ketuanya dipilih secara bergilir dari masing masing anggota. Tidak semua Negara
Asean ini berpenduduk mayoritas muslim, bahkan muslim Filipina Selatan dan
Thailand selatan masih bergolak melawan pemerintah, sedangkan muslim di Myanmar
mengalami penindasan dari Penguasa Negara tersebut. Namun demikian bangunan
masjid dapat ditemuai di semua Negara Asean. Berikut saya rangkum masjid masjid
nasional ataupun masjid terbesar di Negara Negara anggota Asean. Berikut masjid
masjid Asean tersebut di-urutkan berdasarkan abjad.
Brunei Darussalam ::: Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin :::
(1). Brunei Darussalam : Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin |
Masjid
Sultan Omar Ali Saifuddin berdiri megah di kota Bandar Seri Begawan, Brunei
Darussalam masjid
dengan gaya arsitektur Mughal dan Italia ini dinamai sesuai dengan nama Sultan Omar
Ali Saifuddin III, Sultan Brunei ke-28. Masjid yang mendominasi
pemandangan kota Bandar Seri Begawan ini melambangkan kemegahan dan kejayaan Islam yang
menjadi agama mayoritas dan agama resmi di Brunei
Darussalam. Selesai
dibangun pada tahun 1958 menjadi contoh Arsitektur Islam modern. Masjid Sultan
Omar Ali Saifuddin disebut sebut sebagai salah satu masjid paling mengagumkan
di Asia Pasifik.
Masjid
Sultan Omar Ali Saifuddin dengan perahu mahligai kencana kerajaan di sebelah
kiri. Menghadap ke laguna buatan ditepian sungai Brunai di Kampung Ayer.
Bangunan perahu tersebut merupakan replika Perahu Mahligai Kerajaan milik
Sultan Bolkiah yang memerintah pada abad ke-16. Bangunan ini dibangun untuk
memperingati 1.400 tahun Nuzul Al-Quran, diselesaikan pada tahun 1967 dan
digunakan sebagai panggung Musabaqah Tilawatil Quran di Brunei. Daya tarik
utama dari masjid ini adalah kubahnya yang dilapisi dengan emas murni.
Cambodia ::: Masjid Internasional Nur Ihsan Phnom Penh :::
(2). Cambodia : Masjid Internasional Nur Ihsan Phnom Penh. |
Islam
merupakan agama minoritas di Cambodia atau orang Indonesia terbiasa menyebutnya
sebagai Kamboja, meski menurut sejarah, Islam masuk
ke Indochina dapat dirunut silsilahnya hingga ke ayah mertua dari Nabi Muhammad
SAW, yaitu Jahsy bin Ri’ab, ayah dari Zainab binti Jahsy R.A. beliau datang ke
negeri Champa. Tak mengherankan bila kini muslim di Cambodia kebanyakan dari
etnis Champ. Di Camboia terdapat beberapa tempat yang populasi Muslimnya
relatif banyak seperti Kompong Cham, juga di sekitar 7 – 9 km dari kota Phnom
Penh, dan di sebagian kecil daerah Battambang dan Kampot.
Masjid
Nur Ihsan atau sering disebut sebagai masjid Internasional merupakan masjid
terbesar di Phnom Penh. Selain masjid ini masih ada masjid Masjid
Al Azhar yang ukurannya lebih kecil. Masjid Nur Ihsan, atau sering disebut
dengan Masjid Internasional, atau International Dubai Phnom Penh Mosque, berlokasi
di pinggir danau Boeng Kak, Phnom Penh. Sayangnya keberadaan masjid ini jauh
dari perhatian pemerintah, kondisinya kurang mendapatkan perawatan yang
semestinya, cat dinding tampak kusam dan terkelupas di sana sini, maklum karena
memang statusnya yang bukan sebagai Masjid Negara, mengingat muslim di Cambodia
merupakan pemeluk agama Minoritas.
Indonesia ::: Masjid Istiqlal, Jakarta :::
(3). Indonesia : Masjid Istiqlal, Jakarta. |
Indonesia merupakan Negara dengan penduduk
muslim terbesar di dunia. Menjadi salah satu Negara terluas di bumi dan Negara
terluas di ASEAN, maka wajar bila Masjid Istiqlal
yang berdiri di jantung kota Jakarta juga merupakan masjid terbesar di
kawasan Asia Tenggara dan menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Pemancangan
batu pertama pembangunannya dilakukan oleh Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno,
pada tanggal 24 Agustus 1951. Dan diresmikan oleh Presiden RI kedua, Soeharto,
pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area
tangga pintu As-Salam.
Istiqlal
diambil dari bahasa arab yang berarti “Merdeka” sebagai pertandan bahwa
pembangunan masjid Negara Republik Indonesia sebagai ungkapan rasa syukur
bangsa dan rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan
rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan dari cengkraman
penjajah selama kurang lebih 350 tahun. Biaya pembangunan diperoleh terutama
dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (Tujuh Milyar Rupiah) dan US$. 12.000.000
(dua juta Dollar AS).
Laos ::: Masjid Al-Azhar Vientiane :::
(4). Laos : Masjid Al-Azhar Vientiane. |
Lao
People Democratic Republik (Lao PDR) atau orang Indonesia bisa menyebutnya
dengan nama Laos merupakan negara anggota Asean dengan penduduk muslim
paling sedikit. Laos juga merupakan satu satunya Negara Asean yang beraliran
komunis, maka harap maklum bila kemudian agama tidaklah menjadi hal penting
bagi Negara. Namun demikian Islam diterima dengan baik di negara ini. Meski tak
ada Masjid Negara di kota Vientiane, ibukota Negara Laos, namun ada dua
masjid di kota ini, yakni Masjid Al-Azhar yang berdiri di di daerah Prabang
Road, dan Masjid Al-Jami’a.
Dari
dua masjid tersebut, Masjid Al-Azhar merupakan yang terbesar. Masjid ini
dibangun oleh kaum pendatang dari India. Masjid ini tak pernah sepi dari
jamaah. Apalagi pada perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, masjid ini
selalu dipenuhi oleh jamaah. Jamaah Muslim di masjid ini kebanyakan berasal
dari India, Pakistan, dan Bangladesh dan muslim dari berbagai etnis dan Negara
lainnya.
Malaysia ::: Masjid Negara di Kuala Lumpur :::
(5). Malaysia : Masjid Negara di Kuala Lumpur. |
Malaysia, negara federasi yang dibentuk oleh
para Sultan yang berkuasa di semenanjung Malaya, kepala negaranya bergelar Yang
Dipertuan Agong, dipilih secara bergilir diantara para Sultan yang menjadi
pembentuk Negara Malaysia. Islam merupakan agama resmi Negara di Malaysia,
segala urusan ke-islaman di tangani dan didanai oleh Negara, dan hukum Islam
mendapatkan tempat yang istimewa.
Meskipun
pusat pemerintahan federal telah dipindahkan ke Putrajaya di pinggiran kota Kuala
Lumpur dan lengkap
dengan dua masjid super mewahnya yakni Masjid Putra dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin, Namun Masjid Negara di Kuala Lumpur ini masih memegang
fungsinya sebagai masjid Nasional Malaysia. Dibangun tahun 1965 dengan begitu banyak
kemiripan dengan Masjid Istiqlal di Jakarta. Sama dengan masjid Istiqlal,
Masjid Negara di Kuala Lumpur juga dibangun sebagai rasa syukur rakyat Malaysia
yang baru saja memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
::: Bersambung
:::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA