Halaman

Jumat, 26 Oktober 2012

Masjid internasional Dubai Phnom Penh – Kamboja (bagian 1)

Masjid Nurul Ihsan atau Intenational Dubai Phnom Penh Mosque atau juga kadang disebut sebagai Boeng Kak Lake Mosque karena memang lokasinya berdiri di tepian sebelah timur danau Boeng Kak di Kota Phnom Penh. Masjid ini sebenarnya kini sudah diruntuhkan dan dalam proses pembangunan ulang.

Nama masjid ini sebenarnya adalah Masjid Nurul Ihsan namun lebih sering disebut sebagai International Dubai Phnom Penh Mosque, merupakan masjid terbesar di kota Phnom Penh ibukota Kamboja. Berlokasi di sisi timur danau Boeng Kak di pusat kota Phnom Penh. Sayangnya keberadaan masjid ini jauh dari perhatian pemerintah, kondisinya kurang mendapatkan perawatan yang semestinya, cat dinding tampak kusam dan terkelupas di sana sini, maklum karena memang statusnya yang bukan sebagai Masjid Negara, mengingat muslim di Cambodia merupakan pemeluk agama Minoritas.

Danau Boeng Kak di kota Phnom Penh ini tadinya merupakan salah satu tempat paling popular di kota itu terutama bagi para pengelana berkantong pas pasan. Di sekitar danau ini bertaburan pondok pondok penginapan bertarif murah dengan pemandangan danau yang alami, termasuk Masjid Nur Ihsan yang berdiri di sisi timur danau ini tak luput dari objek foto menarik bagi para pengelana yang menginap di daerah tersebut.

Objek Wisata ::: dulu, Danau Boeng Kak ini merupakan salah satu objek wisata andalan kota Phnom Penh terutama untuk para back packer karena tersedia begitu banyak penginapan murah disekitar danau ini. Pemandangan alami danau yang memang di 'terkesan kumuh" di tengah kota Phnom Pen, menjadi daya tarik tersendiri. Sementara Masjid Nurul Ihsan di sisi timur danau ini menjadi salah satu objek foto pavorit para pengelana.

Sejak tahun 2007 lalu pemerintah Kamboja telah menjalankan rencana untuk mengubah kawasan tersebut menjadi kawasan bisnis dan hunian mewah. Danau Byoeng Kak sudah ditimbun dengan pasir sedot dari danau Tonle Sap dan Sungai Mekong. Bangunan Masjid Nurul Ihsan juga sudah dirobohkan tahun 2011 lalu dan sedang dalam proses pembangunan kembali menjadi sebuah masjid yang lebih besar dan lebih megah. Nantinya bila sudah selesai masjid ini mampu menampung lebih dari 1000 (seribu) jemaah sekaligus dan akan menjadi masjid terbesar dan termegah di Kamboja.

Lokasi dan Alamat masjid Nur Ihsan

International Dubai Phnom Penh Mosque
Phnom Penh  016 277 788
No. 1, Maot Chrouk (St. 86), Srah Chak commune
Phnom Penh’s Daun Penh district. Phnom Penh. Cambodia
Behind Phnom Penh Hotel, 12201


Masjid Masjid di Kota Phom Penh

Komunitas muslim di Kamboja cukup besar dalam angka meskipun sangat kecil dalam persentase terhadap jumlah total populasi negara tersebut. Di pusat kota Phnom Penh sendiri diketahui secara umum ada dua masjid yakni Masjid Internasional Dubai Phnom Penh dan masjid Al-Azhar yang ukurannya lebih kecil. Namun berdasarkan catatan Yellow pages, di Phnom Penh ada 6 Masjid masing masing adalah :

(1).  International Dubai Phnom Penh Mosque
Phnom Penh  016 277 788. No. 1, Maot Chrouk (St. 86), Behind Phnom Penh Hotel, 12201
(2). Masjid Jami Saad Bin Abi Wakkas
Phnom Penh  016 826 768. No. 3, Street 173 Tuol Svay Prey I commune 12308 Chamkarmorn district, Pnom Penh.
(3). Masjid Al - Rahmah (Mukdach)
Phnom Penh  012 223 493. Tonle Sap (Rd.), Village 3, Sangkat Chroy Changvar, 12110
(4).  Masjid Jami'ul Islam (Toul Tumpoung)
Phnom Penh  012 688 499. No. 3, St. 173, Sangkat Toul Svay Prey 1, 12308
(5).  Masjid  Al - Azhar (Kolalaom)
Phnom Penh  012 582 559. Mekong River (Rd.), Village 2, Chroy Changvar,
(6).  Masjid  Al - Mukarram (Prek Raing)
Phnom Penh  011 894 257. Prek Tasek (St.), Prek Raing Village, Sangkat Prek Tasek

Boeng Kak Lake Mosque ::: dibangun pertama kali tahun 1968, di renovasi total tahun 1990 dengan bantuan dana dari Uni Emirat Arab, Dirobohkan tahun 2011 untuk dibangun kembali sebagai masjid terbesar dan termegah di Kamboja dengan dana juga dari Uni Emirat Arab.

Selain masjid masjid tersebut, di pinggiran kota Phnom Penh bertabur bangunan masjid, terutama di kawasan berpenduduk mayoritas muslim seperti di Kilometer ke 7 hingga kilometer ke 9, ke arah kota Uodong di Utara kota Phnom Penh. Diantara masjid masjid tersebut yang paling tua adalah Masjid Nurul Ihsan di Chrang Chamres yang berada di Kilometer ke 7 dari kota Phnom Penh. Masjid tersebut pertama kali dibangun tahun 1813 dan lolos dari penghancuran Rezim Komunis Khmer Merah, meski sempat dijadikan kandang babi. 

Masjid, Saksi Keteguhan Muslim Kamboja

Kekejaman rezim Pol Pot terhadap rakyat Kamboja meninggalkan bekas mendalam di negeri itu terutama bagi ummat Islam. belakangan diketahui bahwa Pol Pot dan rezimnya memang menarget ummat Islam di Kamboja untuk dibersihkan dari negeri itu karena dianggap bukan bagian dari Kamboja. Berbagai laporan tentang jumlah pasti korban pembantaian yang dilakukan oleh “Jagal Indocina” itu memang tak ada yang sama. Diperkirakan 2 juta penduduk Kamboja meregang nyawa dan hampir 500 ribu diantaranya adalah penduduk muslim.

Tampak Depan ::: kondisi masjid ini memang cukup memprihatinkan, kerusakan disana sini termasuk catnya yang mengelupas termakan usia tanpa perawatan. wajar bila kemudian Penyandang dana dari Uni Emirat Arab lebih memilih untuk merobohkan bangunan ini dan membangun ulang masjid baru di lokasi yang sama.

Kuburan kuburan massal para korban masih saja terus ditemukan termasuk temuan tanpa sengaja saat penggalian pondasi bagi pembangunan gedung kawasan bisnis di kota Phnom Penh. Kerangka manusia ditemukan bertumpuk dalam satu liang, sebagian besar dari mereka dalam kondisi tangan terikat ke belakang dan mata tertutup. Dari kalangan ummat Islam sendiri hanya tersisa 21 orang imam, salah satu diantaranya adalah imam masjid di Kilometer 7 Phnom Penh.

Sebuah keteguhan yang luar biasa dalam mempertahankan Aqidah ditunjukkan oleh imam Masjid Nurul Ihsan di KM 7 ini ketika di tahun 1981, dua tahun setelah runtuhnya rezim Khmer Merah, wartawan Indonesia Sabam Siagian berkunjung kesana dan mewawancarai Imam Masjid tersebut dan luar biasanya meski mereka baru saja mengalami peristiwa pembantaian paling memilukan sepanjang sejarah Indocina.

Boeng Kak lake Land Mark ::: setelah sekian lama menjadi penanda di sisi timur danau Boeng Kak Masjid Nurul Ihsan di bongkar tahun 2011 lalu, begitu pun dengan danaunya yang ditimbun oleh pemerintah Kamboja lalu lahan hasil reklamasi tersebut disewakan selama 99 tahun kepada pihak swasta untuk dijadikan kawasan bisnis dan hunian mewah.

Imam masjid ini sama sekali tidak meminta bantuan kemanusiaan yang semestinya merupakan hal yang paling utama mereka butuhkan saat itu, tapi beliau justru meminta dibantu segera memperbaiki masjid masjid mereka yang hancur.

“mereka (khmer merah) anti agama dan tidak bisa menerima kehadiran muslim champa disini”. Lebih lanjut beliau meminta Sabam Siagian untuk menyampaikan kepada rakyat Indonesia bahwa mereka membutuhkan bantuan financial untuk membangun kembali masjid masjid mereka yang hancur, juga meminta dikirimi kitab suci Al-Qur’an, guru guru agama serta kemungkinan bagi mereka untuk menunaikan ibadah Haji ke Mekah***.


Bersambung ke Bagian 2.

1 komentar:

Dilarang berkomentar berbau SARA