Dikurun waktu tahun 1992 hingga 1995 adalah
tahun paling hitam dalam sejarah kemanusiaan di semenanjung Balkan, khususnya
bagi muslim Bosnia dan Herzegovina yang menjadi korban “pembersihan
etnis” oleh pasukan ektrimis Serbia dibawah rezim Komunis Yugoslavia
pimpinan Slobodan Milesovic dan Jenderal Radovan Karazic. Kisah memilukan yang
menimpa muslim Bosnia dan Herzegovina itu menghentak dunia dan membuka mata
muslim dunia termasuk di Indonesia akan keberadaan saudara sesama muslim di
Eropa. Simpati dan dukungan muslim dari berbagai penjuru dunia memaksa badan
dunia mengirimkan pasukan perdamaian ke kawasan ini
Islam telah masuk ke Semenanjung Balkan
seiring dengan takluknya wilayah tersebut dibawah kekuasaan Emperium Usmaniah yang
berpusat di Istambul (Turki) di pertengahan abad ke 15. Emperium Usmaniah
menghadirkan peradaban terdepan di semanjung Balkan. Di Bosnia dan Herzegovina
sendiri, Islam menjadi Agama mayoritas hingga kini, bertahan dari gerusan zaman
termasuk dari teramat beratnya tekanan dari rezim komunis saat Bosnia dan
Herzegovina menjadi bagian dari Federasi Yugoslavia.
Masjid Pertama dan Tertua di Kota Sarajevo
Di kota Sarajevo dan kota kota Bosnia dan
Herzegovina lainnya bertabur masjid masjid megah peninggalan emperium Usmani, Salah
satu nya adalah The Emperor’s Mosque atau dalam bahasa Indonesia nya “Masjid
Kaisar” di Kota Sarajevo, Ibukota Bosnia dan Herzegovina. Masjid ini merupakan
salah satu masjid tertua dan masih eksis serta menjalankan fungsinya dengan
baik hingga kini, melewati sejarah yang panjang termasuk pengrusakan semasa
perang dunia maupun perang etnis di tahun 1992-1995. Jejak Indonesia juga dapat
ditemukan di Sarajevo ditandai dengan berdirinya Masjid
Istiklal Indonesia sebagai hadiah dari muslim Indonesia untuk saudara
saudara muslim Bosnia dan Herzegovina.
Lokasi dan Alamat Masjid “The Emperors Mosque”
Sebagaimana
dijelaskan situs resmi masjid ini, bila ingin berkunjung ke masjid ini,
terutama bagi pengunjung dari luar bosnia yang tidak bisa berbahasa Bosnia,
cara termudah untuk sampai ke masjid ini adalah dengan menuliskan nama masjid
ini dalam nama aslinya "Careva džamija", lalu pergi ke Baščaršija tanyakan
arah menuju ke masjid ini. disana ada banyak warga Bosnia yang fasih berbahasa
Inggris terutama kaum mudanya. Tidak terlalu sulit untuk menemukan letak masjid
ini. di anjurkan untuk membeli peta wisata Sarajevo untuk memudahkan perjalanan
menjelajah kota Sarajevo. Peta perta tersebut dapat dengan mudah dibeli di
berbagai toko buku ataupun di gerai gerai pedagang rokok di seantero kota.
Emperor's Mosque
Obala
Isa-bega Ishakovića, 71 000
Sarajevo,
Bosnia and Herzegovina
The Emperor's Mosque atau Masjid Kaisar atau dalam bahasa Bosnia disebut Careva Džamija, atau dalam bahasa Turki disebut Hünkâr Camii merupakan landmark penting bagi kota Sarajevo, Ibukota Republik Federasi Bosnia & Herzegovina. Masjid ini pertama kali dibangun tahun 1457 segera setelah Emperium Usmaniah Turki menaklukan Bosnia. Masjid dengan kubah tunggal terbesar di Bosnia & Herzegovina, dibangun dalam gaya arsitektural klasik era Usmaniah. Sejarah menyebut bahwa masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun di Sarajevo segera setelah kota itu takluk dibawah Emperium Islam Usmaniyah.
Pembangunan masjid ini dilaksanakan oleh Isaković-Hranušić
yang mendedikasikan pembangunan masjid ini
bagi Sultan Muhammad Al-Fatih. Pahlawan besar sang penakluk kota
Konstantinopel dan kemudian mengubahnya menjadi ibukota Emperium Islam Usmaniah
serta mengganti nama Konstantinopel menjadi Istambul (ibukota Turki yang kini
kita kenal). Keindahan masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid dari era
Usmaniah yang paling indah di
semenanjung Balkan. Masjid besar ini terdiri dari ruangan interior yang sangat
nyaman dan di hias dengan detil dekorasi berkualitas tinggi termasuk mihrabnya.
Isaković-Hranušić
atau Isa-Beg Isaković atau dalam bahasa Turki dipanggil İshakoğlu İsa Bey,
beliau adalah seorang Jenderal dari Emperium Usamaniah penakluk sekaligus
gubernur Emperium Usmaniah pertama untuk Provinsi Bosnia, keberhasilannya menaklukan
semanjung Balkan membuatnya menjadi Jenderal yang paling dipercaya oleh
Khalifah Emperium Usmaniyah. Beliau menjabat sebagai Gubernur tahun 1450 hingga
1460. Penginggalannya masih dapat dinikmati oleh muslim Bosnia hingga kini. Setelah
beliau wafat, jabatan gubernur dipegang oleh Gazi Husrev-beg yang
kemudian membangun masjid Gazi
Husrev-beg tak jauh dari Emperor Mosque ini namun di sisi sungai yang
berbeda.
Sejarah Masjid Kaisar,
Sarajevo
Bangunan asli masjid ini dibangun di
pertengahan abad ke 15 dan telah melewati perjalanan panjang sepanjang sejarah
hingga mengalami kerusakan dan hancur total di penghujung abad ke 15.
Pembangunan kembali masjid ini dilaksanakan pada tahun 1565 dan didedikasikan
kepada Sultan Sulayman yang terkenal dengan gelar The Law giver. Salah satu
Sultan EMperium Usmaniah yang paling terkenal.
Interior The Emperor's Mosque - Sarajevo |
Bangunan pertama yang dibangun di abad ke 15
merupakan bangunan masjid dari kayu dalam ukuran yang jauh lebih kecil dari
bangunan masjid yang kini berdiri. Ruangan disamping masjid ini ditambahkan
tahun 1800, dan dihubungkan langsung ke ruang sholat utama dengan sebuah pintu di
tahun 1848. Ditahun 1980 dan 1983 cat dekorasi di interior masjid ini
direstorasi dikonservasi termasuk restorasi dari kerusakan akibat perang dunia
kedua. Namun lagi lagi mengalami kerusakan saat pecah perang di semanjung
Balkan yang berujung pada pembantaian terhadap muslim di Bosnia &
Herzegovina para periode 1992 hingga 1995.
Sebagai Masjid tertua dan pertama di
Sarajevo, di komplek masjid ini juga dibangun kediaman bagi perwakilan Sultan
di Sarajevo dan menjadi salah satu pemukim pertama di kota Sarajevo di sekitar
lokasi masjid ini berdiri. Isa-bey kemudian juga membangun hammam (kolam
pemandian umum khas Turki) serta sebuah jembatan yang menhubungkan langsung ke
Masjid. Jembatan tua tersebut kemudian dibongkar semasa Bosnia menjadi bagian
dari pemerintahan Austro-Hungarian dan kemudian dibangun kembali bergeser
sedikit ke arah hulu sungai di lokasinya saat ini. di sisi lain sungai
tersebut, Isa Bey juga membangun caravanserai.
Exterior The Empero'r Mosque Sarajevo |
Untuk mendanai semua fasilitas tersbut Isa
Bey rela melepaskan aset asset milik-nya berupa beberapa toko, lahan tanah dan
property miliknya. Di sekitar masjid ini juga menjadi lahan pemakaman bagi para
petinggi kesultanan termasuk para Wazir (vizer), Mulah, Mufti, Sheikh
serta para pegawai kesultanan bersama dengan para mendiang tokoh tokoh penting
dan publik figur kota Sarajevo.
Obyek Wisata
Masjid
ini terbuka bagi kunjungan semua kalangan termasuk non muslim. Khusus untuk
pengunjung non muslim disarankan untuk berkunjung sore hari bakda asyar sekitar
pukul 5.00 petang. Layaknya berkunjung ke masjid, para pengunjung diminta untuk
berpakaian sopan, dan bagi wanita diminta untuk menutup aurat termasuk
menggunakan kerudung. Petugas masjid akan dengan senang hati menemani
pengunjung yang datang ke masjid ini.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA