Halaman

Selasa, 17 Juli 2012

Tiga Masjid Unik di Kuwait


Tiga Masjid Unik di Kuwait : (1) Masjid (seperti) Taj Mahal, (2) Masjid Seperti Piramida, dan (3) Masjid Seperti Pasangan Lonceng dan sebatang lilin

Kuwait, negeri Arab Teluk yang satu ini bertabur masjid indah. selain Masjid Agung Kuwait yang sudah di ulas dalam dua artikel sebelumnya masing masing di Masjid Agung Kuwait (Bagian I) dan Bagian II, di kota Kuwait ada tiga masjid yang sangat unik. Tak sekedar unik tapi juga megah dan mewah dan tentu saja padat dengan jemaah terutama di bulan Ramadhan.

Tiga masjid unik itu adalah : Masjid As-Sadiqa Fatimatul Zahra yang dibangun dengan menjiplak bangunan Taj Mahal di India, lalu ada Masjid Muhammad Nasser El Sabah Atau Masjid Sheikh Nasser yang dibangun seperti sebuah piramida dan yang ketiga adalah Masjid Sheihka Fatima yang dibangun sangat mirip dengan sebuah lonceng berukuran raksasa lengkap dengan menaranya yang mirip sebatang lilin. Berikut ulasan masjid masjid tersebut.

(1) Masjid Al-Sayeda Fatima Al-Zahraa, Taj Mahal di Kuwait

Masjid Al-Sayeeda Fatima Al-Zahra atau Masjid Taj Mahal, Kuwait

Warga Kuwait city yang ingin menyaksikan keindahan bangunan Taj Mahal, kini tidak perlu jauh jauh ke India. Pemerintah Kuwait telah membangun sebuah masjid dengan meniru bentuk bangunan Taj Mahal di India. Taj Mahal – nya Kuwait itu diberi nama Masjid As-Sadiqa Fatimatul Zahra.

Masjid bergaya Taj Mahal ini merupakan salah satu tujuan wisata religi paling populer di Kuwait selain Masjid Agung Kuwait yang merupakan Masjid Nasional. Lokasi nya berdiri tak jauh dari Bandara Internasional Kuwait, menjadikannya sebagai salah satu pemandangan indah bagi para penumpang pesawat yang melintas.

Tampilan luar masjid ini memang dibangun meniru Taj Mahal namun bagian dalamnya sama sekali berbeda. Taj Mahal dibangun sebagai Maosoleum (makam) bagi Mumtaz Mahal, Istri dari Shah Jehan (Raja dari Kerajaan Islam Mughal) tahun 1632 sebagai bentuk cintanya yang mendalam, namun Taj Mahal di Kuwait ini adalah sebuah Masjid, di dalamnya tentu saja berupa ruang sholat lengkap dengan mihrab dan mimbar.

Taj Mahal di India memang juga dilengkapi dengan bangunan masjid di sebela baratn-nya sebagai fasilitas penunjang dari Maosoleum tersebut. Masjid Taj Mahal di komplek Taj Mahal – India, dibangun kembar dengan bangunan istana peristirahatan kerajaan yang berada di sisi timur komplek Taj Mahal

Sisi dalam Masjid Taj Mahal di Kuwait ini dilengkapi dengan ukiran kaligrafi Al-Qur’an. Bangunan masjid nya sendiri berdiri di atas lahan seluar 3.316 meter persegi, dibangun atas ide dari anggota Majelis Al-Umma (parlemen) Kuwait, Hassan Johar. Pembangunannya Menggunakan berbagai material bangunan yang di datangkan dari Mesir dan Iran. Hasan Johar merupakan salah satu tokoh parlemen dari kelompok Islam Syiah Kuwait.

Masjid Seperti Taj Mahal di Kuwait ini bukanlah satu satunya bangunan yang menjiplak Taj Mahal India, sejumlah gedung di Las Vegas (Amerika Serikat), Dubai (Uni Emirat Arab) dan Shenzen (China) juga meniru bangunan Taj Mahal.  Sementara di Bangladesh seorang milioner setempat juga tengah membangun bangunan yang mirip dengan Taj Mahal di Ibukota Negara tersebut, Dhaka. Pembangunan Masjid seperti Taj Mahal di Kuwait ini dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Kedutaan Besar India di Kuwait.

(2) Masjid Nasser Al-Sabah, Masjid Piramida Kuwait

Masjid Naseer Al-Sabah Atau Masjid Piramida, Kuwait

Selain memiliki masjid mirip Taj Mahal, Kuwait masih memiliki masjid unik lainnya yakni Masjid Piramida. Masjid berbentuk tak biasa ini sebenarnya bernama Masjid Muhammad Nasser El Sabah Atau Masjid Sheikh Nasser, namun karena bentuknya yang memang berbentuk segitiga seperti piramida, maka kebanyakan pengunjung lebih menyebutnya sebagai Masjid Piramida.

Masjid Sheikh Nasser berada di kawasan Ras Salmiya di kota Kuwait. Ruang utama masjid ini berukuran 30 x 26 meter ditambah dengan  ruangan dua lantai dibelakangnya terhubung langsung dengan masjid yang merupakan area berwudhu dan kantor pengelola masjid di lantai dasarnya, sedangkan pada lantai dua merupakan area sholat khusus jemaah wanita, perpustakaan dan pusat riset Islam.

Berdiri di atas lahan seluas 2.150 meter persegi juga dilengkapi juga dengan menara tunggal setinggi 50 meter. Proyek pembangunannya selesai pada tahun 1981 yang lalu menghabiskan dana sebesar US$ 3.000.000 Dolar Amerika dan ditangani oleh biro Arsitek Bereau D’architecture, Henri Montoris dari Belgia.

(3) Masjid Fatima, Masjid Berbentuk Lonceng di Kuwait

Masjid Sheihka Fatima, Masjid Seperti Lonceng dan Sebatang lilin di Kuwait

Mungkin anda sudah sering menemukan foto masjid satu ini di dunia maya, Masjid Sheikha Fatima namanya. Berada di kawasan sub urban Abdullah Al-Salem di kota Kuwait, menjadi salah satu masjid megah, modern dan mewah namun unik. Seperti masjid masjid lainnya di Negara Kuwait, masjid inipun dipadati jemaah terutama selama bulan suci Ramadhan. Rancangannya begitu unik dengan bentuknya yang tak lazim, tidak seperti bangunan masjid seperti biasanya, apalagi letaknya yang notabene di tanah arab. Masjid Fatima dibangun menyerupai sebuah lonceng dalam ukuran super besar.

Dibangun tahun 1982, Masjid Sheikha Fatima memadukan antara arsitektural tradisional dan teknologi konstruksi modern dalam sebuah harmoni. Bentuk lonceng pada masjid ini adalah Kubah masjid. Kubah di masjid ini tidak lagi sebagai sebuah komponen estetika melainkan masjidnya sendiri yang menciptakan ruang terbuka begitu besar di dalamnya, dengan sebuah teknologi konstruksi yang baru, inovatif dan unik.

Dibentuk dari bahan plastik dan kaca Alblaks, dihias dengan ukiran kaligrafi Al-Qur’an di atas material kayu dalam berbagai bentuk garis lurus dan geometris pada lampu gantungnya dipadu dengan material kaca anti noda. Tak sampai disitu keunikan masjid ini pun terlihat pada rancangan menaranya yang mirip sebatang lilin. Memberikan keseimbangan antara kemampuan rancangan arsitektural dari kubah lonceng, menara dan elemen lainnya.***

1 komentar:

  1. Keren2 jugaya masjid2 dikuwait... Jadi pengen berkunjung kesana klo ada duit

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA