Masjid Al-Saleh Sana’a, Yaman |
Yaman,
negeri yang begitu berpengaruh bagi masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.
Nama Hadramaut menjadi satu kota yang telah terpatri dalam sejarah Indonesia
sebagai tempat asal ulama ulama besar tanah air. Sebuah peradaban kuno berupa
kota metropolitan dengan gedung gedung pencakar langit tertinggi di zamannya
yang dibuat dari tanah liat dan lumpur masih Eksis di Shibam dan Tharim,
Hadramaut dan menjadi kota warisan budaya dunia Unesco.
Yaman
memang salah satu negeri yang pertama kali menerima Islam sejak Rosulullah
masih hidup. Adalah Ali Bin Abi Thalib Radhiallahu Anhu yang memperkenalkan
Islam ke tanah Yaman disekitar tahun 630-an. Dan keluarga Rosulullah juga yang
kemudian memerintah di Negara itu selama beberapa abad. Pengaruh peradaban
Islam di Yaman kemudian turut mewarnai masuk dan berkembangnya Islam di
Indonesia.
Peta Lokasi Republik Yaman |
Sebuah
Masjid megah berdiri di Kota Sana’a, ibukota Republik Yaman. Berdiri megah di
kawasan bukit kota tua Sana’a. kemegahannya menghadirkan kebanggaan baru bagi
warga Yaman meskipun di awal proyek pembangunannya sempat menuai kontroversi
dan protes dari banyak kalangan sebagai akibat dari kondisi Negara yang ‘dianggap’
tidak tepat untuk membangun sebuan bangunan mescusuar yang begitu mahal.
Lokasi
Masjid Al-Saleh
Masjid
Al-Saleh merupakan masjid terbesar di Republik Yaman, berada di distrik
Al-Sabaeen, disisi selatan Al Sabeen
Maternal Hospital, kota Sana’a, Ibukota Yaman, Masjid Al-Saleh berfungsi
sebagai Masjid Nasional Yaman. Nama Masjid Al-Saleh ini diambil dari nama
presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh
Sekilas
Tentang Islam di Yaman
Sejarah
Islam di Yaman dimulai sekitar tahun 630-an ketika Ali Bin Abi Thalib R.A
memperkenalkan Islam ke wilayah itu semasa hidup Rosullullah S.A.W, dimasa itu
juga masjid pertama dibangun di Yaman yakni masjid di Al-Janad dan Masjid Agung
Sana’a. Muslim di Yaman terbagi dua dalam komposisi yang nyaris sempurna,
antara Suni dan Shi’ah. Muslim Suni nya pun terbagi dua dalam komposisi yang
juga nyaris sama antara pengikut mazhab Syafe’I dan Mazhab Hanafi. Sedangkan
penganut Shi’ah merupakan pengikut Shi’ah Zaidi, diikuti oleh Shi’ah Ja’fari
dan Ismaili.
Muslim
Suni kebanyakan menetap di daerah selatan dan tenggara. Shi’ah Zaidi menetap di
kawasan barat daya sedangkan Shi’ah Ja’fari kebanyakan menetap di pusat kota di
utara di kota Sana’a dan Ma’rib. Dan di kota kota besar kebanyakan komunitas
ini bercampur baur satu sama lainnya. Muslim Shi’ah Zaidi yang tinggal di
kawasan pegunungan utara mendomonasi bidang politik dan kehidupan budaya
kawasan utara Yaman selama beberapa abad, namun seiring dengan unifikasi dua
Yaman (utara dan selatan) menjadi Yaman Bersatu komposisi tersebut berubah
secara dramatis.
Namun
demikian kehadiran mereka (Shi’ah Zaidi) di pemerintahan masih cukup kuat
pengaruhnya terutama di kemiliteran bekas Yaman utara. Terkecuali untuk
motivasi politik minoritas para tokoh agama yang tidak menyokong bahkan
menentang kekerasan atas nama agama. Faham Wahabi dari Saudi Arabia dan sikap
anti shi’ah Iraq para pendukung mendiang Saddam Husein cukup mempengaruhi
pemerintahan. Ada sedikit pertikaian antara pemerintah Yaman dengan kekuatan
utama Shi’ah Zaidi.
Dalam
bidang pendidikan intervensi pemerintah sangat kuat terutama dalam hal
pengajaran agama Islam dan tidak bagi agama lain, meskipun begitu warga muslim Yaman
diperkenankan untuk menempuh pendidikan di sekolah swasta yang tidak
mengajarkan Islam. Dalam upaya mencegah ideology dan faham ekstrimis di sekolah
sekolah, pemerintah tidak mengizinkan bagi pelaksanaan kursus apapun yang
dilaksanakan di luar dari kurikulum yang sudah di setujui oleh pemerintah dan
mesti dilaksanakan di sekolah sekolah negeri ataupun disekolah sekolah swasta.
Masjid Al-Saleh di Sana'a - Yaman. Enam menara tinggi dengan multi kubah besar di atap masjid merupakan fitur utama masjid nasional Yaman ini. |
Pemerintah
Yaman menganggap bahwa semua sekolah yang tidak berizin resmi dari pemerintah
telah menyimpang dari pendidikan resmi dan menjurus kepada ideologi militan. Akibatnya
pemerintah telah menutup lebih dari 4500 institusi pendidikan tak resmi dan
medeportasi mahasiswa mahasiswa asing yang belajar disana.
Pembangunan
Masjid Al-Saleh
Masjid
Al-Saleh selesai dibangun dan diresmikan pada hari Jum’at 21 November 2008 yang
lalu bertepatan dengan bulan Ramadhan, menghabiskan dana sebesar US$60 juta
dolar. Tak pelak pembangunan masjid ini mendapatkan kritikan pedas dari
masyarakat Yaman mengingat dana yang dipakai begitu besar untuk membangun
masjid ini sementara Yaman sendiri masuk dalam deretan negara termiskin di
jazirah Arabia, belum lagi didera oleh konflik bersenjata, tindak terorisme,
dan kemiskinan, ditambah lagi kenyataan bahwa di lokasinya berdiri di kawasan
kota tua Sana’a yang sudah terdapat 100-an masjid, sehigga pembangunannya
dinilai mubazir.
Masjid Al-Saleh saat dalam proses pembangunan |
Kondisi
negara Yaman memang cukup memprihatinkan, merujuk pada laporan dari badan
pangan PBB (Food & Agricultural Organization – FAO) tahun 2006 menyebutkan
bahwa 37% penduduk Yaman hidup dibawah garis kemiskinan dan parahnya lagi 37%
dari 22 juta penduduknya mengalami kekurangan pangan. Situasi diperburuk lagi
dengan melangitnya harga pangan sebagai akibat dari sebagian besar kebutuhan
gandum negeri itu harus di impor dari luar negara,
Belum
lagi bencara alam mematikan seperti badai tropis yang menerpa negeri itu pada
24 Oktober 2011 lalu menyebabkan lebih dari 20 ribu jiwa kehilangan tempat
tinggal akibat rendaman banjir dari bencara tersebut. sumber pendapatan negeri
itu yang sebagian besar dari ekspor minyak disebut sebut oleh banyak pengamat
terlalu besar dialokasikan bagi pembelian senjata dan pembiayaan keamaanan dan
pertahanan. Yaman memang negeri yang bari lahir kembali paska perang saudara
panjang antara Yaman Utara dan Yaman Selatan dan baru berahir pada bulan Juli
dengan perdamaian dan bergabungnya kembali dua negara berseteru itu sebagai
Republik Yaman bersatu.
Aerial View Masjid Al-Saleh Sana'a - Yaman, just like rise up from the desert. |
Meski
begitu, ketika bangunan ini selesai dibangun, masjid ini benar benar terlihat
berdiri megah di tengah kota Sana’a, apalagi bila dipandang dari puncak bukit
kawasan kota tua Sana’a, memberikan sedikit kebanggaan bagi muslim disana dan
menjadi landmark baru bagi kota Sana’a. Masjid Al-Saleh tidak saja dibangun
sebagai simbok kekuatan Islam dan Yaman karenanya material yang dipilih dan
digunakan untuk membangun masjid inipun menggunakan material yang memiliki daya
tahan tinggi terhadap kondisi cuaca yang ekstrim sekalipun.
Arsitek nya
merancang masjid ini dengan arsitektural Yaman memberikan masjid ini keindahan
yang luar biasa dan menjadikannya salah satu objek wisata menarik bagi warga
dan muslim di kotaSana’a. pembangunan masjid ini diperintahkan langsung oleh
presiden Yaman karenanya masyarakat
setempat sering menyebutnya sebagai Masjid Presiden.
Fasad depan Masjid Al-Saleh dalam siraman cahaya lampu malam hari menghasilkan bias ke-emasan yang begitu megah |
Arsitektural
Masjid Al-Saleh
Keseluruhan
bangunan masjid menempati area seluas 27.300 m2 dengan tinggi sekitar 24 meter,
dilengkapi dengan Fakultas Pelajaran Islam dan Ilmu Pengetahuan Qur’an,
pekarangan yang luas, toiet dan area berwudhu di lantai underground, area
parkir serta kawasan hijau. Ruang utama masjid berukuran 13.596 meter persegi,
daya tampung keseluruhan masjid ini termasuk area pelatarannya yang luas dan
ruang khusus untuk jemaah wanita di lantai atas, mampu menampung hingga 44 ribu
jemaah sekaligus.
Fitur
utama eksterior Masjid Al-Saleh ini berupa enam menara tinggi masing masing
setinggi 100 meter. Dan kubah kubah besar di atap masjidnya, Kubah utama
berdiameter 28 meter dengan tinggi 22 meter, Pada atap utama terdapat lima
kubah, dan empat di antaranya berdiameter 15,6 m serta tinggi 20,35 m di atas
atap masjid. Sedangkan kubah yang tersisa memiliki diameter 27,4 m serta tinggi
39,6 m di atas atap.
Untuk
akses ke masjid disediakan 10 pintu di sisi timur dan barat serta 5 pintu di
sisi selatan ke arah pekarangn kiri masjid, pekarangan Islamic Shari’a College
dan area berwudhu. Keseluruhan bangunan ini dibangun dengan memenuhi semua
standard keamaan bangunan berstandar internasional. Pintu pintu di masjid ini
begitu besar setinggi 22.86 meter (75 kaki) terbuat dari kayu jati Birma
kualitas tinggi dari lengkap dengan ukiran dari tembaga.
Sebuah
lampu gantung dari kaca berukuran sangat besar dalam gaya bohemia menggantung
dari kubah utama di ruang dalam masjid. Gaya arsitektur Yaman sangat kental di
sisi dalam masjid dengan langit langit dari kayu oak Amerika pilihan, sedangkan
hamparan karpetnya dibuat di Turki menggunakan woll domba dari Selandia Baru.
Pemandangan Masjid Al-Saleh ditengah gemerlap lampu malam hari kota Sana'a. |
Beragam
gaya arsitektural asli Yaman digunakan dalam rancangan masjid ini termasuk
rancangan tembok hingga dekorasi atap. Struktur utama bangunannya dibangun
menggunakan cor beton bertulang, semen cor asli Yaman yang terkenal reputasinya
dalam hal kualitas.
Presiden
Saleh memang memerintahkan penggunaaan material lokal seluruhnya untuk material
yang bersumber dari batu alam termasuk semen dan lainnya. Inspirasi utama dari
pembangunan masjid ini adalah menjembatani jurang pemisah antara peradaban kuno
Yaman dengan kaidah teknologi arsitektural modern, serta dengan cermat
mengintegrasikan warisan budaya masa lalu dengan semua inovasi baru.
Interior Masjid Al-Saleh, Sana'a - Yaman |
Masjid
Al-Saleh dilengkapi dengan sistem penyejuk udara tersentral dan sistem pemadam
kebararan modern, juga sistem tata suara dan teknik televisi yang canggih di
perpustakaan manuskrip modern yang menjadi bagian dari masjid nasional Yaman
ini. Beragam seni arsitektur dan peradaban asli yaman digunakan di masjid ini
termasuk beragam kaligrafi ayat suci Al-Qur’an yang menghias dinding bagian
dalam masjid menghasilkan karya seni bangunan yang tak hanya megah tapi juga
menjadi sebuah mahakarya seni dalam wujud bangunan masjid.
Rangkaian kubah kubah besar di Masjid Al-Saleh Sana'a, mengagumkan |
Interior Masjid Al-Saleh, begitu kental dengan budaya Yaman. langit langit bangunan di buat dari kayu berukir bermutu tinggi dengan ukiran yang begitu indah. |
sedikit gambaran keindahan interior Masjid Al-Saleh. |
dan ini beberapa rekaman keindahan Masjid Al-Saleh di siang dan malam hari |
Wow keren.
BalasHapusterima kasih, ini info bagus
BalasHapus