Masjid Al-Rashid, Canada Islamic Center. |
Masjid Al-Rashid Islamic Center Kanada di Edmunton
merupakan masjid yang pertama kali dibangun di Wilayah Kanada, sekaligus
merupakan organisasi Islam terbesar di Edmunton. Bangunan asli Masjid Al-Rashid
pertama kali diresmikan pada tahun 1938. Penyelenggaranya adalah wali kota Edmunton
John
Wesley Fry, seorang keturunan
Arab-Kristen. Di sanalah sebuah pandangan multi keagamaan Kanada dimulai,
ketika wali kota Edmonton hadir dalam acara itu bersama sama dengan masyarakat
dari beragam agama. Peresmian masjid tersebut turut dihadiri oleh Yusuf Ali,
seorang sarjana Muslim Lebanon yang terkenal sebagai penerjemah Al-Quran yang
paling banyak digunakan dalam bahasa Inggris.
Di tahun 1982 bangunan baru Masjid Al-Rashid selesai
dibangun untuk menggantikan fungsi masjid lama Al-Rashid yang sudah terlampau
kecil untuk menampung aktivitas jemaah yang kala itu jumlahnya sudah membengkak
berkali lipat. Dan di tahun 1991 bangunan asli Masjid Al-Rashid dipindahkan
dari lokasi aslinya ke lokasinya sekarang di dalam Fort Edmunton Historical
Park tahun 1991 dan selesai direstorasi tahun 1992. Bangunan asli masjid
Al-Rashid itu kini berdiri megah bersama sama dengan berbagai bangunan
bersejarah Edmunton lainnya yang sengaja di relokasi ke taman sejarah tersebut
sebagai warisan sejarah Kanada.
Bangunan baru masjid Al-Rashid yang kini berdiri sama
sekali berbeda dengan bangunan masjid Ar-Rashid sebelumnya. Dibangun dengan
arsitektural masjid Universal, sebuah bangunan masjid yang biasa kita kenal
lengkap dengan kubah besar dan sebuah menara tinggi terpisah dari bangunan
utama serta ditopang dengan berbagai fasilitas pendukungnya sebagai sebuah
Islamic Center. Sedangkan bangunan asli Masjid Al-Rashid lebih mirip sebuah
Gereja dibandingkan sebuah masjid.
Alamat dan Lokasi Masjid Ar-Rashid
Canadian Islamic Center - Al Rashid Mosque (Masjid
13070 113 St NW, Edmonton, AB T5E 5A8,
Mengingat bahwa masjid Al-Rashid adalah masjid pertama
di Kanada dan kawasan Amerika Utara, ada baiknya kita sedikit mengenal tentang
sejarah masuknya Islam ke Kanada untuk memberikan gambaran komprehensif tentang
Masjid Al-Rashid, Komunitas muslim Kanada serta sejarah dan latar belakangnya.
Karena sejarah sebuah masjid tak lepas dari sejarah komunitas muslim tempatnya berdiri.
Masuknya Islam Ke Kanada
Sejarah Masjid Al-Rashid tidak saja mengukir sejarah
sebagai masjid pertama di Kanada dan Kawasan Amerika Utara tapi juga mengukir
sejarah perjuangan muslimah Kanada. Sejak pembangunan di tahun 1938 hingga ke
masa preservasi bangunan bersejarah tersebut di tahun 1992, Masjid Al-Rashid
telah menjadi sumber kebanggaan komunitas muslim kanada sebagai sebuah tempat
dimana sebuah tradisi pantas untuk dijaga dan dirayakan. Semuanya bermula dari
imigran Arab pertama ke Kanada di tahun 1882.
Sebagian besar dari imigran arab tersebut berasal dari
Suriah, dan kebanyakan dari mereka merupakan anak anak muda yang menghindar
dari wajib militer di era kekuasaan Emperium Usmaniah (Otoman Empire) yang
berpusat di Istambul, Turki. Rata rata mereka adalah masyarakat Kristen, dan
hanya sebagian kecil saja yang beragama Islam, sebagian besar kemudian menetap
di kawasan timur Kanada namun kemudian beberapa pindah ke kawasan barat. mereka
bekerja sebagai pedagang keliling dan sebagian lagi bahkan mencapai wilayah
paling ujung kawasan barat yang kemudian dikenal sebagai kawasan Canada's
western frontier.
Sejarawaran Gilbert Johnson menyebut para pedagang
keliling imigran Suriah ini sebagai sesuatu yang paling dominan di kawasan
pemukiman paling barat Kanada kala itu. Pedagang keliling yang benar benar
berkeliling berjalan kaki memanggul barang dagangannya di pundak dan beberapa
dagangan kecil ditenteng di tangan kiri dan kanannya. Tapi kebanyakan mereka
menggunakan kuda dan kereta kecil di musim panas atau dengan kereta luncur di
musim dingin. Mereka berkelanan melintasi padang rumput di rute yang selalu sama.
selembar foto lama suasana sholat berjamaah di dalam masjid lama Al-Rashid. |
Di penghujung 1920-an keluarga muslim tersebar di
berbagai tempat di Alberta, Edmunton. Mencari nafkah sebagai pedagang hingga
pedagang toko. Jumlah muslim yang tak terlalu banyak di kota itu membuat mereka
saling mengenal dengan baik satu dengan yang lainnya. Sensus penduduk di tahun
1931 tercatat 645 muslim diantara 10,070 warga arab-Kanada. Sebagian besar dari
mereka menetap di propinsi kawasan barat di Ontario dan Quebec.
Sejarah Pembangunan Masjid Al-Rashid
Hasil perjuangan Muslimah Kanada
Pendiri Dewan Muslimah Kanada tahun 1982, Lila Fahlman
menceritakan tentang sejarah Masjid Al-Rashid. Di awal tahun 1930-an beliau
masih belia, ketika keluarga muslim saat itu memperbincangkan tentang
pembangunan masjid pertama disana, muncullah Hilwi Hamdon, seorang
muslimah yang berkepribadian begitu menarik dan diterima di kalangan manapun. Hilwi Hamdon
bersama temannya yang kemudian melobi walikota Alberta, John Wesley
Fry untuk mendapatkan sebidang lahan bagi pembangunan masjid untuk muslim
kota tersebut. John Wesley
Fry adalah seorang keturuan imigran Arab Kristen. John Wesley
Fry sempat berujar “kalian tidak punya uang untuk membangun masjid” namun
dengan cepat Hilwi Hamdon dan rekannya menjawab “kami akan dapatkan uangnya”.
Sebuah catatan sejarah dipasang di depan bangunan asli Masjid Al-Rashid di Fort Edmunton Historical Park. |
John Wesley
Fry setuju untuk menyediakan lahan bagi pembangunan masjid yang diinginkan,
apabila kaum muslimin memang memiliki dana yang cukup untuk membangun masjid
dimaksud. Kala itu mereka membutuhkan dana setidaknya $5000 dolar, angka yang
begitu berat di kondisi depresi yang teramat dalam ketika itu. Penggalangan
dana dimulai, mereka mendatangi satu persatu setiap toko di sepanjang ruas
jalan Jasper Avenue, ruas jalan utama Edmunton. Tak peduli apakah pemilik toko
nya seorang Yahudi, Nasrani atau Muslim. Para muslimah ini meminta mereka untuk
memberikan dukungan bagi pembangunan masjid tersebut. dan Alhamdulillah,
komunitas kota itu sangat mendukung. Berdirilah Masjid Ar-Rashid yang dibangun
dari dana sumbangan tiga pemeluk agama samawi.
Masalah kecil muncul saat akan mencari arsitek untuk
merancang bangunan masjid yang akan dibangun, para pengembang di sana tak
satupun yang mengenal bangunan masjid, jangankan mengenal, mereka bahkan belum
pernah melihat seperti apa gerangan bangunan masjid. Para muslimah tersebut
pada ahirnya memilih arsitek Kanada-Ukraina bernama Mike Drewoth dan mengatakan
padanya “kami ingin membangun tempat ibadah”. Setelah serangkaian diskusi, Drewoth
membuat sebuah rancangan masjid terbaik yang dia bisa, “sebuah bangunan yang
lebih mirip Gereja Ortodok Rusia dibandingkan sebuah bangunan masjid yang
dikenal secara umum”.
bangunan asli ::: begini bentuk asli bangunan Masjid Al-Rashid. |
Bangunan tersebut berupa bangunan memanjang dengan
pintu utama di salah satu sisinya lengkap dengan tangga, dilengkapi ruang
terbuka yang besar di dalamnya benar benar mirip sebuah gereja, namun
jendelanya dibentuk berlengkung dan dilengkapi juga dengan dua ruang kecil
tempat berwudhu, ruang basement (bawah tanah) untuk kegiatan sosial dan
dibuatkan dua menara berdenah segi delapan dengan kubah bawang bewarna perak dipasangkan
di atasnya lalu dipasang simbol bulan sabit dibagian puncaknya untuk menegaskan
bahwa bangunan tersebut adalah bangunan masjid bukan gereja. Meski dibangun
sangat mirip dengan sebuah gereja ortodok, komunitas muslim setempat sangat
bangga dengan masjid pertama mereka dan dengan sangat antusias menyumbangkan
lampu lampu gantung dan karpet.
Peresmian Masjid Al-Rashid
Pembangunan masjid tersebut sudah selesai dilaksanakan
pada bulan November 1938, sebuah upacara pemakaman bagi Ali Tarrabain, yang di
sholatkan di masjid yang baru saja selesai dibangun itu menjadi sholat jenazah
yang pertama kali diselenggarakan di masjid Al-Rashid, justru pada saat masjid
tersebut baru saja selesai dibangun dan bahkan belum diresmikan penggunaannya.
Peresmian masjid ini baru diselenggarakan sebulan kemudian.
Bangunan baru Masjid Al-Rashid Edmunton. |
Pada tanggal 12 Desember 1938 Masjid Al-Rashid secara
resmi dibuka oleh Walikota Edmunton John Wesley
Fry dan I.F Shaker, yang juga seorang Kristen Arab, walikota Hanna,
Alberta. Diantara para tamu undangan turut hadir seorang penterjemah Al-Qur’an
dari Pakistan bernama Abdullah Yusud Ali. Sebuah upacara peresmian masjid
yang benar benar tak biasa, merefleksikan keberagaman di Kanada. Mengutip
sambutan yang disampaikan oleh John Wesley
Fry saat peresmian masjid tersebut, beliau mengatakan “sangat penting bahwa
berbagai kalangan dari berbagai agama duduk bersama dengan sangat bersahabat
satu dengan lain-nya”
Lebih dari tiga dekade, masjid kecil tersebut menjadi
pusat aktivitas komunitas muslim setempat, termasuk perayaan pernikahan,
pemakaman, dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dilaksanakan di ruang
utamanya. Ruang basement nya digunakan sebagai pusat aktivitas sosial komunitas
arab disana dari berbagai latar belakang agama. Ruang tempat bertemunya
komonitas setempat dalam berbagai aktivitas komunal.
Sisi Depan Masjid Al-Rashid yang baru ::: jauh lebih besar dan megah serta lengkap dengan sarana pendukungnya sebagai sebuah Islamic Center. |
Setiap masjid memang menyimpan ceritanya sendiri,
seperti halnya masjid mungil Al-Rashid ini. Pada awal penggunaannya jemaah
muslimah melaksanakan sholat di shaf paling belakang tanpa penyekat, sampai
suatu hari dipasang penyekat dari tirai bewarna hijau membagi ruangan sholat
menjadi dua bagian. Sempat terjadi perdebatan kecil diantara komunitas, ada
yang tak ingin menggunakan tirai sementara lain nya menginginkan dipasang
tirai, namun ahirnya tirai tersebut tetap ditempatnya.
Konservasi Yang Mengharukan
Paska perang dunia ke dua, imigran arab mulai
membanjiri Kanada ::: sekitar 50 ribu di tahun 1946 dan 1975, dengan persentase
jumlah muslimnya yang lebih besar dari imigran sebelum nya. Di tahun 1980
komunitas muslim di Edmunton mencapai 16 ribu jiwa, membuat masjid Al-Rashid
menjadi begitu kecil untuk dapat menampung jemaah nya yang benar benar telah
membludak. Tiba waktunya untuk membangun masjid baru yang lebih besar. Di tahun
1982 bangunan lama Masjid Al-Rashid ditutup, seluruh aktivitas ke-Islaman yang
tadinya dilaksanakan di Masjid itu dipindahkan ke bangunan Masjid Al-Rashid
yang baru yang lebih besar dan lebih lengkap. Lebih dari sepuluh tahun bangunan
masjid lama itu dibiarkan kosong tak dipakai dan terbengkalai ditempatnya,
bersebelahan dengan Rumah Sakit Royal Alexandra Hospital.
ketika pertama kali Masjid Al-Rashid di buka tahun 1938, Muslim di Edmunton tak lebih dari 700 jiwa saja. |
Ketika terjadi booming minyak bumi terjadi di tahun
1980-an, populasi Edmunton pun melonjak, di tahun 1988, Rumah Sakit Royal
Alexandra berencana memperluas lahan parkirnya. Bangunan lama Masjid Al-Rashid
yang terbengkalai terancam akan digusur karena memang sudah sangat lama
terbengkalai. Komunitas muslim setempat mulai mempertimbangkan usaha untuk
menyelamatkan bangunan tua tersebut, setelah lebih dari setengah abad
pembangunannya kini bangunan lama Masjid Al-Rashid itu sudah menjadi bangunan
bersejarah tidak saja bagi muslim Edmunton tapi juga bagi sejarah Kanada.
Masjid Al-Rashid Edmunton ditengah dinginnya musim salju yang membeku. |
Penggalangan dana pun dilakukan namun dana yang
dihasilkan tak mencukupi. Sampai kemudian Lila Fahlman melakukan
pendekatan kepada CCMW yang bermarkas di Edmunton dan meminta CCMW untuk
mengambil langkah langkah penyelamatan terhadap bangunan tua masjid Al-Rashid.
Diantara para anggota CCMW terdapat Karen dan Evelyn Hamdon
yang merupakan cucu dan cucu kemenakan Hilwi Hamdon, sosok muslimah yang dulunya
menggalang dana bagi pembangunan masjid Al-Rashid.
Juga ada Mahmuda Ali, cucu dari Mary Saddy,
teman dekat dari mendiang Hilwi Hamdon. Pada kesempatan itu Karen Hamdon
sempat berujar “Bangunan lama masjid Al-Rashid memiliki keterikatan emosional
yang sangat kuat dengan kita, Paman dan Bibi kita menjadi pasangan pertama yang
melangsungkan pernikahan di masjid itu”. kelompok muslimah inilah yang kemudian
meneruskan apa yang telah dilakukan pendahulunya, menggalang dana untuk
menyelamatkan bangunan masjid pertama Kanada tersebut.
Kubah dan menara Masjid Al-Rashid dengan putihnya salju yang menempel di permukaannya. |
Terkumpul dana sebesar $75 ribu dolar cukup untuk
mengangkut bangunan lama Masjid Al-Rashid ke kawasan taman Sejarah Kota
Edmunton (Fort Edmunton Historical Park). Upaya para muslimah tersebut
menggalang dana, ternyata hanyalah perjuangan awal bagi penyelamatan bangunan
itu. tantangan berikutnya adalah meyakinkan para petinggi di kota itu untuk
mengizinkan relokasi bangunan masjid ke taman sejarah kota.
Di tahun 1980-an Edmunton tak lagi memiliki area
padang rumput yang luas seperti era sebelumnya, menjadi tak mudah untuk
menempatkan bangunan masjid tua itu ke taman sejarah dengan bijaksana. Berbagai
penolakanpun muncul ke permukaan, para penentang penempatan masjid ke taman
kota berpendapat bahwa bangunan masjid tua itu bukanlah gedung bersejarah, tak
tanggung tanggung bahkan dalam sebuah Jurnal terbitan Edmunton sempat menyebut
“Fort Edmunton Park telah dipaksa untuk menerima sebuah penyusupan Kesejarahan”
Masjid Al-Rashid, Islamic Center Kanada |
Namun ahirnya di tahun 1991, setelah tiga tahun
menggalang dana dan membuat petisi, ahirnya atap bangunan lama Masjid Al-Rashid
pun dibuka dan bangunan tersebut dengan hati hati di angkat ke atas sebuah truk
pengangkut yang sangat besar. Dibawah sinar bulan, bangunan masjid tua itu
dipindahkan ditengah kesunyian malam kota Edmunton yang tengah terlelap, menuju
lokasi barunya. Mahmuda Ali dan Karen Hamdon mengikuti truk pengangkut itu dari
belakang dengan kendaraan pribadi mereka berbagi setermos kopi panas demi
mastikan dan melihat sendiri bangunan masjid bersejarah itu tiba ditujuannya
dengan aman.
Hampir setahun lamanya bangunan masjid tersebut
berdiri di taman kota tanpa atap. Menjadi tempat bersarangnya burung burung
merpati diantara balok balok bagian atasnya. Sementara itu anggota anggota CCMW
berupaya menggalang dana untuk melakukan restorasi terhadap bangunan masjid itu
yang harus segera dipugar dan diberi atap sebelum musim dingin tiba.
Interior bangunan asli masjid Al-Rashid, mungil dan sederhana. hanya seukuran sebuah Mushola di kebanyakan kampung di Indonesia |
Pada tanggal 28 Mei 1992 proses restorasi selesai dilaksanakan
dan bangunan masjid tua tersebut kembali dibuka dalam sebuah upacara yang penuh
haru. Para pemimpin kota memberikan penghormatan yang mendalam kepada para
muslimah yang dulu telah membangun masjid tersebut dan bagi para muslimah
keturunannya yang kemudian menyelamatkan bangunan tersebut dari kehancuran,
Pada kesempatan tersebut Soraya Hafez, selaku presiden CCMW berujar “sekarang
masjid bersejarah kita ada disini,
Masjid ini seolah berkata bahwa Kita Ada disini".
Lembaga Lembaga Milik Masjid Ar-Rashid
Edmonton Islamic Academy (EIA)
Sebagaimana dijelaskan di www.islamicacademy.ca, EIA dibentuk
sebagai sebuah keharusan demi mencetak generasi Islami. Siswa di akademi ini
berasal dari berbagai kalangan etnis dan latar belakang budaya. EIA
menyelenggarakan pendidikan berbagai tingkatan mulai dari Taman Kanak Kanak
(TK), Sekolah Dasar Islam (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), hingga studi bahasa Arab dan Ilmu Islam.
Edmunton Islamic Academi |
Islamic Investment Corporation (IIC)
Islamic Investment Corporation (IIC) merupakan
perusahaan patungan antara Arabian Muslim Association (51%) dan Islamic Call
Society of Libya (49%). Perusahaan yang bergerak dibidang estate properti. IIC
menjalankan berbagai bidang bisnis yakni : Al Rashid Apartment (32 suites) berada
di 13016 – 113 Street, Castle Apartment (17 suites) di lokasi 11309 – 132 Ave
dan dua bangunan gedung diseberang Masjid.
Al Rashid Youth & Sports Club
Lembaga ini menyediakan sarana bagi kaum muda muslim
Edmunton dan Kanada dari berbagai umur dan memfasilitasi aktivitas kaum muda
disana dalam berbagai aktivitas positif yang sesuai dengan ajaran Islam melalui
berbagai program yang dikelola dengan baik, aktivitas aktivitas tersebut adalah
: Sport teams termasuk Sepak Bola. hockey, basketball, volleyball, tenis meja
dan lain lain, lalu ada Islamic days, acting, menyanyi, Eid contests dengan
mengadakan lomba lomba penulisan puisi, menulis cerita, pidato, menggambar dan
sebagainya. Penyelenggaraan berbagai turnamen dan segudang aktivitas kreatif
lainnya.
Jemaah di dalam Masjid Al-Rashid Edmunton - Kanada |
Salah satu program kepemudaan terbaru di Masjid
Al-Rashid yang cukup menarik adalah program yang mereka sebut sebagai Program
Cahaya Jum’at Malam (Friday Night Light-FNL) dalam program yang diselenggarakan
setiap hari Jum’at antara pukul 6 hingga pukul 9 malam ini, para remaja laki
laki muslim yang berumur antara 12 hingga 16 tahun di ajak besama sama dalam
acara yang bersuasana religius untuk menanamkan persaudaraan, spiritualitas,
rasa hormat serta kebugaran fisik. Layaknya acara untuk remaja, segala urusan
menyangkut acara ini juga dapat mereka ikuti perkembangan nya melalui situs
jejaring sosial di internet.
Islamic Funeral Society
Islamic funeral services ini adalah layanan
penyelenggaraan jenazah yang diselenggarakan di Masjid Al-Rashid, termasuk
pemandian, pengkapanan, pemakaman hingga pengurusan administrasinya ke
pemerintahan, termasuk pengurusan izin pemakamannya. Masjid juga menyediakan
jasa transfortasi dari rumah sakit ke masjid hingga ke pemakaman serta tentu
suasana di pekarangan Masjid Al-Rashid, persiapan prosesi pemakaman seorang jemaah yang di sholatkan di Masjid ini. |
Layanan Pernikahan
Selain menyelenggarakan sholat fardhu lima waktu
termasuk sholat fardhu Jum’at dan dua hari raya (idul Fitri dan Idul Adha), Masjid
Al-Rashid menyediakan layanan penyelenggaraan pernikahan. Termasuk di dalamnya
penyelenggaraan akad nikah dibawah bimbingan langsung Imam Masjid Al-Rashid,
Sheikh Mustafa Khattab, Akta Nikah (surat nikah) hingga penyelenggaran
resepsinya secara Islami.
Foto Foto Masjid Al-Rashid
Masjid Al-Rashid dengan pekarangannya yang tertutup salju |
Referensi
--------------------------------------------
Baca Juga Artikel Masjid Masjid Amerika
Utara Lain-nya
Masjid
Islamic Cultural Center (ICC) New York CityôMasjid
Islamic Center Washington DCôPerkembangan
pembangunan Masjid pertama di AlaskaôMasjid
4000 kilometerôMasjid
Innuvik, Masjid ke 4 di Kutub UtaraôMasjid
Pertama di Alaska Segera DibangunôObama
Dukung Pembangunan Masjid Dekat Ground ZeroôDibangun,
Masjid di Sekitar Reruntuhan WTCôAktivis
Yahudi AS Dukung Pembangunan Masjid Ground ZeroôKelompok
Yahudi Menentang Pembangunan Masjid di Ground ZeroôMasjid Al-Rashid Edmunton, Masjid Pertama di Kanadaô
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang berkomentar berbau SARA